05. Sulitnya menjadi jahat

39.2K 1.3K 21
                                    

Jangan lupa VOTE dan KOMENTAR!!

Gisel menatap semangkuk sop yang masih mengepul. Kemudian ditatapnya Aldo yang duduk di hadapannya.

"Buat kak Aldo mana?"

"Itu." Aldo menunjuk mangkuk sop dengan dagunya.

"Aku?"

"Ya itu."

"Jadi ini buat kita berdua?"

"Iya, udah makan. Kata mama biar kamu gak mual terus." Ucap Aldo, dia mulai menyuapkan sendok ke arah Gisel.

"Kata mama, kalau kita sering makan sepiring berdua gini nanti kamu gak akan mual lagi, ya paling enggak mual kamu berkurang."

Gisel mengangguk saja mendengar ucapan Aldo, entah itu adalah kenyataan atau hanya sekedar mitos belaka.

"Masih mual?"

Gisel menggeleng.

"Bener juga berarti, padahal cuma boong." Gumam Aldo.

"Kak Aldo bilang apa? Aku gak denger."

"Gak bilang apa-apa, udah makan lagi, aa."





***





Gisel melirik Aldo yang sedang sibuk dengan laptopnya ragu-ragu, setelah selesai makan tadi hubungan keduanya kambali dingin.

Ting..

From : +6281568xxxxx

Lo ganti nomer gak kasih tau gue

To : +6281568xxxxx

Siapa ya?

From : +6281568xxxxx

Azka ganteng anaknya mama dewi

Gisel tersenyum membaca balasan chat dari Azka.

To : Azka

Kepedeannya gk brubah

From : Azka

Fakta itu

Eh, gimana keadaannya? Tangannya udh dioabati?

To : Azka

Gpp kok

From : Azka

Bsk jalan? Gue jemput deh

"Asik banget main hp nya." Aldo berjalan mendekati Gisel.

"Ck, pantesan gak denger udah dipanggil dari tadi, ternyata lagi asik chatting sama pacar."

"Eh?"

"Kira-kira kalau pacar kamu tau alasan kita nikah, rekasi dia gimana ya?"

"Kak Aldo!"

"Apa? Kamu gak suka kalau aku bahas hal itu lagi?"

Tangan Aldo mengusap wajah Gisel dengan lembut, mulai dari mata, hidung dan berhenti pada bibir ranum milik Gisel.

"Bibir ini, pernah mendesah karena kuasaku."

Aldo menatap Gisel dengan tatapan menggoda, sedangkan Gisel, dia sudah was-was dengan tindakan yang akan Aldo lakukan.

"Kak Aldo mau apa?"

"Dulu, kamu dengan suka rela menyerahkan tubuhmu kepadaku kan? Lalu kenapa sekarang kamu terlihat ketakutan?" Ejek Aldo, dia semakin mendekatkan wajahnya.

Kedua pasang mata itu saling beradu, deru nafas mereka sangat terdengar dalam keheningan. Detik berikutnya, Aldo mencium bibir ranum istrinya, mencecap rasanya seolah tanpa bosan.

Marriage by AccidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang