Episode 2

10 0 0
                                    

        "%Cocok aja gak cukup, nyaman jauh lebih penting%"


"kamu menunduk terus kenapa.. atau kamu sudah mulai tidak nyaman dengan aku kesya" sambut anjar sembari berdiri dan bersiap mulai pergi.

"hembb....." singkat kata dari kesya dengan wajah nya mulai memandan anjar dengan penuh arti ,seolah berkata.. "please njar jangan pergi aku butuh teman" dalam hati nya yang tak bisa terungkap karna gengsi nya.

"ya ya ya aku tak pergi" sahut anjar dan mulai duduk kembali. Seolah anjar tau apa yang di fikirkan kesya.

Kesya mulai tersenyum malu, dan lagi anjar seolah dapat membaca apa yang kesya ingin kan.

"oh ya boleh nanti waktu pulang aku mengantar mu pulang" pinta anjar sambil memperbaiki cara duduk nya dan mulai menghadap ke arah kesya.

"emang rumah kamu dimana njar?" tanya kesya basa basi.

"rumah aku jalan kebangsaan ?" ungkap nya singkat.

"dan kamu?" tanya anjar singkat

"aku di perumahan lestari agung njar, jalan merpati " jawab kesya.

"owhhh deket donk dari rumah ku... kita sejalan kok" anjar pun menjawab dengan bersemangat.

"iya njar ."ungkap kesya dan pembicaraan mereka di pisahkan oleh bell masuk kelas.

Detik jam hari itu sungguh sangat lama , anjar menantikan waktu pulang sekolah. Tak sabar ia mengantar seorang wanita yang dapat menggetar kan hari nya. Hari ini lebih membosan kan dari hari-hari sebelum nya

Karna waktu terasa sangat lama bagi orang yang sedang menunggu. Semua pelajaran tak satu pun masuk ke fikiran anjar. Saat ini hanya kesya yang dapat anjar fikirkan.

"ehh lu kenapa nja, bengong mulu, udah jangan mikirin kesya mulu"? goda ijal sambil menendang2 bangku anjar.

"apaan sih brisik lu. Ganggu orang aja " jawab anjar karna tersentak oleh teguran sahabat nya itu.

"woyy masih pelajaran , dengerin nohhh". Sahut ijal sembari berbisik.

"gue belajar gak belajar ma tetep pinter jal. Gak kayak lu pe-ak". Jawab anjar dengan tengil.

"iya deh, semua yang di katakan orang yang sedang jatuh cinta emang selalu bener " ijal mengakhiri perbincangan mereka.

Dering bell mulai mendengung Sorak gembira semua siswa dan siswi pun mengiringi nya. Siang itu cuaca tak terlihat cerah, hanya mendung dan angin yang cukup berhembus menjatuh kan beberapa daun yang memang tak sanggup bertahan pada dahannya.

Ada dua sosok di siang itu yang hati nya tak menentu. , antara senang atau bingung. Bahkan dengan perasaan mereka sendiri.

Anjar bergegas menuju parkiran. Karna tak ingin kesya menunggu nya walau untuk 1 detik. Atau mungkin memang anjar yang merasa tak sabar untuk mengantar pulang wanita menawan ini.

Kesya mulai jalan ke gerbang dan sudah di dapati anjar menunggu nya di sana dengan sepeda motor nya.

" ayo kesya " ajak anjar sambil mengatur foot step motor nya.

" makasih njar " respon kesya akan perhatian anjar.

"pakai helm dulu donk" kata anjar yng mulai memakaikan helm ke kesya.

Ini saat pertama kali nya wajah mereka terlihat sangat dekat, dan wajah mereka berdua terlihat memerah. Kesya terdiam karna ia tau, ia sedang salah tingkah. Anjar pun bergegas untuk mulai menstarter motor nya.

" duduk nya jangan jauh2 ya nanti kangen" goda anjar.

"emang udah kangen , ini udah deket bgt lho" jawab kesya.

DUA RAGA SATU CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang