Prolog

23 4 3
                                    

Namaku Rifki Firmansyah.  Seorang ketua osis dari sekolah terkenal di kota. Mungkin bahasaku sedikit aneh karena terdengar seperti cewek polos. Tapi,  itu disebab kan karena aku diajarkan berbahasa yang baik dan bersopan santun.  Aku akan membuktikan ke semua cewek kalau cowok itu gak selamanya jahat.  Dan cowok itu....

Brukk.... Sebuah benda,  eh maksudnya seorang manusia menabrak punggung ku. Diikuti decak kesal, "heh,  nih punggung siapa sih kayak tembok aja.  Ngalang ngalangin orang lari?!! "

Ku berbalik melihat kebelakang.  Mndapati cewek "bar bar" yang terlihat sangat lelah.  Rambut hitam lurusnya tak terlihat lagi disisir ke arah mana.  Mata  berpupil abu abu miliknya seakan akan seperti kucing yang dikejar anjing dan tak mendapatkan tempat sembunyi. Keringat berjatuhan di kulitnya yang kuning langsat.  Bunyi gemerincing juga terdengar dari kalungnya yang menempel di leher.  Benar benar seperti seekor kucing yang menyebalkan. Yah, siapa kalau bukan Ariu Azzahra.  Cewek setengah tomboy + bar bar + bego yang terkenal suka bikin rusuh di kelas.

"Eh,  pak ketos.  Maap ye pak...  Gak sengaja. Punggung bapak juga ga sekasar tembok dan baunya harum walaupun itu boong.  Maap ya.., " ujarnya cengengesan setelah mengetahui bahwa yang ditabraknya adalah aku.

Aku menatap heran orang di hadapanku ini, sembari berkata, " Kenapa lari lari?  Habis liat kucing kawin lagi? "

Kenapa aku bertanya seperti itu?  Ya karena seminggu yang lalu,  sekolah dibuat heboh olehnya karena melihat kucing kawin di atas genteng.

"Anu, itu...  Gue bukan habis liat kucing kawin.  Tapi,  gue dikejar sama dua kambung kebelet kawin. Masa gue kawin ma kambing.  Mana dua lagi," dengus nya sebal.
"Woi,  Ri...  Balikin duit guueeeee!!! "

"Duit gue juga!!! "

Suara teriakan sahut menyahut menjadi satu. Membuat Ariu yang awalnya mengobrol santai dengan ku tiba tiba menjadi was was. Cewek itu pun menarik tanganku dan menggenggamnya erat.  Ia bersembunyi di balik punggungku srmbari meletakkan kepalanya disana.  Tangannya terasa dingin gemetar.  Dia berbisik, "tolongin gue,  please... "

"Rif,  lepasin si kampret, Rif...  Anak itu butuh dikasih pelajaran..., " ujar Khail,  sahabat terdekat Ariu.

Aku pun berkata, "perasaan aku ga megang Riu.  Tapi dia yang megang aku. Lagian Riu kenapa? Katanya lagi dikejar kambing kebelet kawin? "

"Puji Tuhan ku yang Agung...  Dasar kampret... Gue ga ada niatan buat kawin tau!!  Lagian gue bukan embeee, " kata Reza,  sahabat Riu juga.

Khail memegang pundak Riu yang langsung di tepis nya kuat kuat.  Khail mengatakan, "Riu, lo minta dikasih pelajaran beneran ya... Untung gue malaikat,  kalau nggak mungkin udah gue bunuh kali lo."

" Hidih,  malaikat...  Lagian gue bisa belajar sendiri kalee..., " Ariu memeluk pinggangku dengan tiba tiba. Aku pun merasa risih dibuatnya.

"Modus lo,  Ri.  Pake peluk peluk pak ketos. 😂😂"

"Iya, modus modus, " Sahut Reza ikut ikutan.

Ariu tambah mengencangkan pelukannya. Sembari berkata, "siapa yang ga mau meluk ketua osis yang ganteng ini.  Idaman banget tau! "

Ya Allah...  Mimpi apa aku tadi malam😱😱😱

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 31, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Meiwakuna TomodachiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang