Violin In The Spring

Prologue

Alunan musik dimusim semi terdengar disekitar Kota seoul. Dimainkan oleh gadis cantik yang berniat menghibur para penduduk kota Seoul. Ia benar-benar menghayati lagu yang sedang ia nyanyikan dengan iringan musik yang indah untuk didengar.

Semua orang yang memperhatikannya tersentuh akan penghayatan lagu itu.

Jung Juhyun adalah gadis yang membuat semua orang terpukau akan penampilannya. Ia hanya gadis biasa yang bernyanyi sambil memainkan Biola ditangannya. Namun dengan suara yang lembut dan permainan alat musiknya yang terbilang hebat membuat orang-orang kagum. 

Ia membawakan lagu Spring Day milik Boygroup terkenal- BTS. Lagu yang cocok untuk dinyanyikan pada musim semi dengan iringan alat musik Biola. Ia menjadi pusat perhatian para penduduk kota Seoul.

Setelah selesai dengan penampilan yang membuat dirinya dipuji banyak orang. Ia memutuskan untuk pergi kecafe terdekat. Sekedar mengisi perutnya yang lapar.

Tiba-tiba ada seseorang yang duduk dikursi yang ada didepannya yang membuat Juhyun menghentikan kegiatan makannya. Dia laki-laki dan memakai masker serta topi dikepalanya. Juhyun bisa melihat kalau orang didepannya tersenyum padanya.

"Kau sangat hebat saat bermain Biola tadi dan suaramu juga bagus. Membuatku terpukau dengan penampilanmu tadi. Tapi apa tujuanmu melakukan itu?" 

"Aku hanya berniat menghibur para penduduk kota Seoul. Para pekerja pasti kelelahan. Mungkin dengan penampilanku tadi bisa membuat mereka sedikit terhibur dan melupakan pekerjaan mereka sebentar." Jelas Juhyun lalu ia meneguk segelas susu coklat kesukaannya.

Tidak ada rasa penasaran untuk tahu siapa orang didepannya bahkan tidak ingin tahu. Ya itulah dirinya tidak ingin mendekat sebelum orang itu yang mendekat terlebih dahulu.

"Seperti yang kau bilang, akupun melupakan pekerjaanku sebentar dan terhibur dengan penampilanmu yang memukau. Membuat diriku tersentuh." Laki-laki itu berujar sambil melepas topi dikepalanya.

"Jangan berlebihan." Juhyun menatap netra indah laki-laki itu.

"Tapi itu kenyataan."

"Boleh kutahu namamu? Mungkin aku punya pekerjaan untukmu lebih dari sekedar menghibur dijalanan kota Seoul."

"Jung Juhyun." Jawabnya singkat.

"Besok aku akan kecafe ini lagi dan berharap kau datang untuk mengenalku lebih dekat." Laki-laki itu langsung melenggang pergi setelah menyelesaikan ucapannya.