14=> Rasa sakit

203 12 2
                                    

"Eh iya Ngel, dengerin baik-baik ya. Gw lebih sayang sama orang terdekat gw daripada diri gw sendiri, gw rela kasih apapun itu kepada mereka asalkan itu masih dalam kesanggupan gw, termasuk sampah masyarakat yang barusan gw donasiin ke lo!

~♡~♡~♡~

Happy reading guys❤

Hari ini Amira dijemput Bima untuk pergi ke rumah sakit dan mengunjungi Angel.
Sudah 15 menit Amira duduk di teras rumahnya sembari menunggu Bima yang berjanji ingin mengantarkannya hari ini.

5 menit berlalu, akhirnya orang yang sedari tadi ia tunggu telah tiba.

"Sorry ya Mir tadi jalanan macet banget." ucap Bima dengan sedikit permohonan.

"Santai aja, gw ngerti kok hehe." balas Amira terkekeh.

Akhirnya Bima melajukan motor miliknya menuju rumah sakit.

###

Sesampainya di rumah sakit Amira dan Bima segera menuju ke kamar rawat milik Angel. Di dalam ruangan tersebut hanya ada Angel yang sedang terbaring lemah di atas ranjang.

"Mir..." lirih Angel dalam keadaan lemah.

"Loh Ngel lo udah bangun? Syukur deh." balas Angel dengan senyum manisnya.

"Ya iyalah masa tidur terus, capek kali hehe." ucapnya dengan senyum dipaksakan.

"Ya udah gak usah banyak omong dulu lo, entar tambah sakit gimana coba kan yang susah keluarga sama temen lo." cerca Amira serius.

"Lo sendirian aja nih?" tanya Amira.

"Gak kok tadi ada Dito mungkin lagi keluar beli makan."

Deg.

"Dito?" tanya Amira lagi. Dan hanya dibalas anggukan oleh Angel.

"Mir." panggil lelaki itu.

Dito baru saja masuk ke dalam ruangan serba putih itu dengan membawa bungkusan di tangannya.

Amira masih bingung dengan keadaan ini, mungkin bisa dikatakan ia shock dengan kejadian yang barusan ia lihat.

"Dito jagain Angel dari kemarin? Segitunya banget ya? Cepet banget dia ngelupain gw." ucap Amira dalam hati dengan menahan isakan tangisnya yang ingin pecah saat ini juga.

"Mir? Lo kenapa?" tanya Bima yang sedari tadi hanya diam.

"Oh gakpapa mungkin kecapekan aja." balas Amira dengan senyum terpaksa.

"Ngel gw pamit pulang dulu ya kan udah ada yang jagain." pamit Amira langsung berjalan keluar.

"Mir." Dito menahan pergerakan Amira dengan memegang tangan Amira.

"Apa?! Gw mau pulang, dan jangan pernah ganggu gw!" ucap Amira yang mulai kesal. Ia sangat kesal dengan kejadian ini, sungguh ia ingin sekali marah kepada Angel namun ia tahan. Walau begitu Angel adalah sahabatnya dari kecil. Tidak mungkin ia tega menyakiti hati sahabatnya itu.

"Kamu harus denger penjelasan aku dulu Mir." ucap Dito tulus.

"Gw gak bakal ngerebut kebahagiaan sahabat gw." ucap Amira dengan tekanan.

'Amira'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang