pt. 73 : Bertemu

889 133 31
                                    

Lira mendudukkan dirinya di sofa lalu menyandar. Dia menghembuskan nafas keras. Keringat mengalir diseluruh wajahnya, membuat Lira harus mengelapnya.

"Lelah sekali," Gumamnya.

Ya, bagaimana tidak lelah? Dia kan habis menyapu seluruh rumah. Karena dihukum.

Sekarang, dia menyesalinya. Besok-besok Lira tidak mau lagi pulang terlambat.

Kak Bella nya kalau menghukum tidak kira-kira.

"Lihat saja hari Senin. Aku akan mempertemukan kalian berdua," Gumam Lira antusias.







***

Hari Senin telah tiba. Kini Lira telah mempersiapkan dirinya untuk datang ke acara ulang tahunnya Artavika. Teman kampusnya yang baik hati.

Eits, tidak deng. Lira tidak akan berangkat. Tapi Bella yang akan berangkat. Karena setelah keluar dari kamar, Lira akan beralasan.

"Kau mau berangkat sekarang? Mau aku antar?" Tawar Bella yang sedang duduk di bangku teras, sambil membaca koran terbaru.

Lira berdehem dalam hati. Dirinya sedang mencoba menunjukkan wajah lesu.

"Eung... Kak, boleh tidak, kau saja yang datang? Mewakili aku." Ucap Lira dengan nada rendah.

Bella mengernyit, "Kenapa jadi aku? Dia kan teman baikmu,"

Lira menghela nafas pelan, "Aku... Aku sepertinya pusing, Kak. Tolong ya..."

Bella kembali mengernyit. Lalu dia bangkit menghampiri Lira dan menempelkan punggung tangannya didahi Lira.

Membuat Lira menegang.

"Kau tidak panas," Ucap Bella setelah menjauhkan tangannya lagi.

Lira agak gelagapan, "Si-siapa yang bilang aku panas? Kan aku bilang, aku pusing. Nanti kalau aku oleng dijalan membawa mobil, bagaimana?"

Bella menghela nafas, "Iya, baiklah... Akan kuwakilkan. Kau istirahat saja dikamar."

Wajah Lira merekah seketika. Senyuman mengembang di bibirnya.

"Terima kasih, Kak." Ucapnya sambil memeluk Bella.

Bella membalas pelukannya. "Sama-sama. Maaf, aku menyuruhmu menyapu seluruh rumah waktu itu."

Lira tersenyum kecil, "Tidak papa,"

***

"Taehyun,"

Taehyun yang sudah rapih dengan jas berwarna hitamnya itu menoleh pada Hueningkai.

"Apa?"

"Kau benar-benar mengabulkan permintaanku?" Tanya Hueningkai dengan mata yang sedikit berbinar.

"Kenapa? Mau aku berubah pikiran?"

Hueningkai langsung menggeleng, "Eh, tidak-tidak. Jangan. Kau saja yang berangkat."

Taehyun mencibir, "Mana kadomu? Nanti aku berikan pada Artavika,"

S(He) is Psycopath - Kang TaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang