-; bk

376 57 6
                                    

Mataku terpejam.Tubuhku menggigil. Aku merekatkan baju yang kukenakan erat-erat.

Jujur aku tak ingin membuka mataku sekarang. Aku mencoba mengingat kembali apa yang terjadi sebelum aku terpejam seperti ini.

Aku tenggelam.

Ditenggelamkan.

Olehnya.

Aku mengepalkan tanganku.

Sekarang aku siap.

Siap menghajarnya.

Kubuka mataku dan melihatnya sedang menyetir.

"Hey, you okay?" Tanyanya.

lah, goblok?

"Lo pikir gue baik-baik aja habis lo nenggelamin gue?"

"Maksud gue ga gitu."

"Trus?"

"Itu cara biar lo ngerasa tenang dan lupain semuanya."

maksud dia baik sih, tapi kan ga gini caranya ..

Aku mengambil ponselku di dashboard mobil.

buset jam 5 sore. cepet amat.

"Mau makan," ucapku dengan reflek.

"Ini otw burger king."

loh denger ternyata hehe.

"Maaf lo yang tadi. Gue cuma pengen lo seneng tanpa beban. Ga ada maksud buat nyakitin lo," lanjutnya.

"Gue ngerti. Makasih udah pengertian."

Tangannya mengacak rambutku, "Anything for you."

Zach menaruh nampan berisi menu pesanan kami. Aku segera mengambil burger tersebut dan memakannya.

"Santai aja makannya hahaha," ucapnya sambil tertawa pelan. Salahnya bikin gue kecapean sih hehe.

Iya ikut mencomot makanannya dan mulai memakannya.

"Kumpul band jam berapa?" Tanyaku membuka pembicaraan.

"Ga begitu penting. Yang penting gue bisa habisin waktu bareng sama lo."

idih ngalusnya mulus.

"Serius?"

"Iya gampang ntar gue urus."

yaampun tambah sayang aja.

eh.

"Besok senin kelas bersama lo apa?" Tanyanya.

"Bahasa. Lo?"

"Matematika anjir. Jam pertama kedua juga."

Aku tertawa, "Sabar ya. Bentar lagi juga lulus kok."

Ia ikut tertawa. "Mau masuk univ mana?" Tanyanya lagi.

"Harvard. Lo?"

"Yah LDR nanti. Gue di Yale."

"Loh emang udah resmi pacaran?"

"Mau gue resmiin?"

"Ahahah. Jangan bahas gituan dulu ah. Yale juga bagus, ntar gue pikir-pikir lagi."

Aku menggigit gigitan terakhir burgerku.

Wait.

Pandanganku terfokus kepada satu titik.

"Zach, Zach," tanganku menggoyang-goyangkan lengannya.

"What's wrong?"

"Itu yang di mobil Daniel ga sih?"

"Mobil mana?"

"Merah. Gaada penutupnya."

"Wait .. iya, Haz. Kok sama cewe?"

"Iya itu pac-oh my god," aku mengalihkan pandanganku ke kentang gorengku.

Daniel sama Abbey abis kissing.

"Anjir!" Latah Zach yang ikut mengalihkan pandangannya ke sodanya yang ada di meja.

"Pulang yok, Zach. Kentangnya dimakan di mobil aja."

Ia mengangguk, membawa kentang, soda, dan kunci mobilnya kemudian kami berdua berjalan keluar.

"Itu seriusan pacar barunya? Tampangnya kayak ga tulus."

"Iya anjir. Jadian baru kemarin jumat. Cewenya itu mantan sahabat gue."

"Kok mantan?"

"Pas ga sengaja ketemu dia gatau gue siapa dong."

"Anjay najis. Untung udah ga temenan lagi."

Aku tertawa sambil menggeleng-gelengkan kepala. "Ahahah kelakuan setan."

"Tapi lo gapapa kan? Jangan sedih lagi lo."

"Gapapa kok. Gue malah seneng sekarang."

"Kok malah seneng?"

"Ya seneng, soalnya lo bikin gue happy terus," ucapku santai sambil mengambil 4 butir kentang.

sekali-kali baperin Zach gapapa lah ya hehe.

2019 ©️ jal0ux

𝐟𝐨𝐫𝐠𝐨𝐭𝐭𝐞𝐧 | djsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang