part 4

15.9K 927 17
                                    

◻️◻️◻️Happy Reading◻️◻️◻️

Malam yang selalu menciptakan ketakutan untuk Yuni. Ia selalu saja mendapat kekerasan seksual dari pria dewasa lima belas tahun lebih tua darinya. Entah apa motif Seokjin tega memperlakukakan Yuni bak wanita tak memiliki harga diri di depannya. Yang jelas semua ini adalah buah dari dosa yang pernah dilakukan sang ibu di masa lalu yang membuat Seokjin sedingin dan sekasar itu padanya.

Malam itu, selesai menyalurkan hasratnya. Seokjin berbaring di samping Yuni sembari memejamkan matanya. Sedangkan Yuni masih terus menangis terisak karena perlakuan kasar Seokjin padanya barusan.

"Berhenti menangis!" kesal Seokjin.

"Ahjussi, kenapa tega sekali padaku? Aku masih di bawah umur. Apa anda tidak bisa memperlakukanku dengan lembut?" ujar Yuni samabil terus menangis slegukan karena masih merasakan sakit pada organ intimnya.

Seokjin kemudian bangkit dari baringnya dan menatap Yuni sinis. "Aku tidak peduli!" ujarnya dengan nada datar.

"Kejam!" umpat Yuni.

"Aku bahkan bisa jauh lebih kejam dari ini. Semua ini masih belum cukup untuk membayar dosa Ibumu, paham?!" Seokjin dengan nada acuh membuat Yuni kesal.

"Memangnya apa salah Ibuku?" tanya Yuni.

"Ibumu itu, PELACUR!!"

Plaaaak

Rasa kesal Yuni mendengar perkataan Seokjin. Ia pun reflek menampar Ahjussi itu dengan keras. Namun, pria itu hanya tersenyum singkay sembari melirik Yuni dengan tatapan bengisnya.

"Kau membuatku marah, Yun." Seokjin menarik lengan Yuni dan meremasnya kuat hingga ia merintih kesakitan.

"Sakit! Lepaskan!" rintih Yuni.

Melihat Yuni merimtih, tampaknya langsung membangkitkan gairah seksual pria dewasa itu. Di matanya, Yuni bak jalang yang dengan mudahnya mampu menggoda pria.

"Ahjussi, sakit sekali ...."

Seokjin seketika menarik rambut Yuni dan mengajaknya berciuman dengan brutal, tangannya kembali menjamahi tubuh Yuni dengan kasar. Tautan itu di tolak Yuni, ia bahkan sudah tidak ada daya melayani suaminya karena hampir 1 malam penuh, mereka hanya melakukan hubungan intim tanpa tidur. Yuni terus menangis dan terus memberontak.

"Diam! Tangisanmu, tidak ada perngaruhnya bagiku. Jadi percuma saja!" ujar Seokjin sembari melanjutkan tautannya yang buas itu.

Pria itu kembali menarik baju Yuni hingga baju itu sobek. Yuni hanya bisa pasrah karena melawan pun tidak ada gunanya. Terus menitikan air matanya, sedangkan Seokjin masih bermain di areal sensitif Yuni. Ia memasukkan jarinya dan mengocoknya dengan cepat membuat Yuni semakin menangis dengan kencang.

"Sakit, bodoh!" umpat Yuni.

"Kamu pikir aku peduli?" Seokjin tersenyum melihat Yuni yang bahkan semakin menderita. Hubungan intim itu kembali terjadi. Seokjin kembali melancakan aksinya dengan menunggangi Yuni dengan kasar, hal itu semakin membuat Yuni merintih sakit.

"Aaaaaah, sakit! Hentikan!" rintihnya.

"Kita baru memulai, sayang. Masa harus berhenti. Masih ada 2 jam lagi sampai matahari terbit, kita bisa lakukan tiga sampai empat ronde lagi." Seokjin smirk sembari terus menghentakkan penisnya sangat dalam pada vagina Yuni yang masih sempit.

"Ahjussi, ini terlalu sakit. Aku tidak tahan ... aaaaaaahhhh," Yuni merintih sembari memukul-mukul dada bidang Seokjin yang mulai berkeringat.

Permainan berlangsung semakin cepat menjelang klimaks, sungguh rasa nikmat yang luar biasa dirasakan Seokjin. Ia merasakan hubungan intim dengan Yuni selalu membuatnya candu bersamaan dengan dendam yang ingin terua ia lampiskan.

Ahjussi - [TAMAT✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang