mianhae 9

1.2K 51 1
                                    

Tiga tahun kemudian.

Baekhyun sedang berada disebuah klinik dekat dengan butiknya. Ia merasa mual tiap kali mencium aroma wewangian. Entah Wangi masakan atau Wangi parfum. Kepala nya juga sering pusing, padahal pekerjaan nya tidak terlalu banyak.

"Gimana dok hasilnya?" tanya Baekhyun setelah diperiksa oleh Dokter Klinik.

"Kapan terakhir kali anda berhubungan dengan suami anda?" tanya sang Dokter.

"Ehm. Sekitar satu bulan yang lalu" jawab Baekhyun dengan kening yang dikerutkan.

"Selamat Nyonya, anda hamil. Dan usia kandungan nya sudah tiga minggu" ucap Dokter sembari menyodorkan tangannya untuk berjabat tangan.

Baekhyun menerima jabatan tangan itu dengan penuh tanya tanya dalam pikirannya. Pasalnya kan ia susah hamil kata Dokter yang pertama kali ia memeriksa nya.

"Terima kasih banyak Dok. Saya permisi" ucap Baekhyun dan langsung melenggang keluar Klinik.

Flashback.

Tiga tahun yang lalu Baekhyun dan Chanyeol serta Bibi Jung, sudah pulang ke Korea dengan selamat.

Kondisi Chanyeol sudah dikatakan sangat baik. Ia tidak mengalami kelumpuhan hingga bertahun-tahun lama nya. Ini semua berkat doa doa Baekhyun.

Chanyeol juga sudah berubah. Ia kembali menjadi sosok Chanyeol yang pertama kali Baekhyun kenal. Sosok Chanyeol yang ramah, penyayang, dan juga bertanggung jawab.

Tangan besar Chanyeol terus mengelus pundak sempit Baekhyun yang sedang menonton TV. Tangan nya selalu jahil dengan sengaja menggerayangi pinggang ramping Baekhyun dengan gerakan yang sangat lambat.

"Chan, diam lah" ucap Baekhyun.

"Ayo Baek" jawab Chanyeol yang terus meraba-raba tubuh Baekhyun.

"Kemana?" jawab Baekhyun polos.

"Kamar. Ayo ke kamar" ajak Chanyeol yang sudah siap berdiri namun tangannya ditahan oleh Baekhyun.

Chanyeol menoleh dan raut wajahnya penuh tanya ke arah Baekhyun.

"Bagaimana setelah kita berhubungan, tapi tetap saja aku belum bisa hamil?" tanya Baekhyun lirih.

"Kita coba lagi Baek. Mungkin kali ini Tuhan berpihak pada kita untuk segera mengaruniakan seorang anak" jawab Chanyeol lembut dan menarik tangan mungil Baekhyun untuk masuk kamar.

Flashback off.

Selama tiga tahun terakhir mereka pun sering melakukan hubungan sex, dan hari ini Tuhan benar-benar berpihak pada nya.

Baekhyun dinyatakan hamil dan usia kandungan nya sudah berjalan tiga minggu.

Baekhyun mengendarai mobilnya dengan kecepatan standar. Ia ingin cepat cepat sampai rumah dan segera memberitahu suami nya.

"Terima kasih Tuhan. Terima kasih banyak atas karunia mu" lirih Baekhyun dengan wajah bahagia nya.

.

.

.

Sesampainya didepan halaman rumah nya. Baekhyun segera melesat masuk dan mencari-cari keberadaan suami nya.

"Chan. Chanyeol" panggil Baekhyun.

"Iya sayang, kenapa? Aku dibelakang" jawab Chanyeol yang terdengar dari halaman belakang.

Baekhyun pun segera menghampiri Chanyeol dengan sangat bahagia.

"Chan" ucap Baekhyun.

Chanyeol sedang menyemir sepatu kerja nya. Ia akan kembali bekerja setelah lima tahun lama nya ia mengalami koma dirumah sakit.

"Kenapa sayang?" tanya Chanyeol.

"Aku punya sesuatu untukmu" ucap Baekhyun girang.

"Apa?"

Baekhyun pun mengeluarkan selembar kertas yang berisikan kalau dirinya sedang mengandung.

"Apa ini?" tanya Chanyeol setelah menerima kertas tersebut.

Chanyeol membaca kata demi kata secara detail. Ia mengerutkan kening nya dan didetik berikut nya ekspresi nya berubah menjadi sangat bahagia.

"Baek, kau hamil?" tanya Chanyeol tak percaya.

"Iya sayang" jawab semangat Baekhyun.

"Ya Tuhan terima kasih banyak" ucap Chanyeol dan langsung memeluk tubuh Baekhyun.

==*==

Hari sudah petang dan kondisi Baekhyun semakin parah. Kepala nya pening dan perutnya terus mual.

Sudah berkali kali Baekhyun keluar masuk toilet, hanya untuk memuntahkan isi perutnya saja.

"Sayang, kita kerumah sakit saja ya. Aku khawatir" ucap Chanyeol yang sedang memeluk Baekhyun dari belakang.

Posisi mereka kini sedang bersandar diatas kasur. Baekhyun bersandar di dada bidang Chanyeol.

"Tidak apa Chan. Ini hanya mual biasa" jawab Baekhyun.

"Baiklah. Kalau merasa lebih dari ini, cepat bilang" ucap Chanyeol.

"Ehm".

.

.

.

"Sayang...!" teriak Kyungsoo dari dalam kamar.

"Iya sayang, kenapa?" jawab Kai yang sedang didepan TV.

"Sini sebentar" panggilnya lagi.

Kai pun menghampiri Kyungsoo yang berada didalam kamar.

"Ada apa sayang" tanya Kai yang duduk ujung kasur.

"Kita jenguk Baekhyun, ya" ajak Kyungsoo.

"Kan minggu lalu sudah, Kyung"

"Yasudah, aku pergi sendiri saja" Kyungsoo merajuk dan berbalik badan memunggungi Kai.

"Iya iya, kita kerumah Baekhyun sekarang. Aku siap siap dulu" ucap Kai yang segera berganti baju.

.

.

.

Ting

Tong

Bel pintu rumah Baekhyun berbunyi, Bibi Jung langsung membukanya.

"Selamat malam Ny. Kyungsoo. Ny. Baekhyun sedang diruang TV" sapa Bibi Jung yang dibalas ramah oleh Kyungsoo.

"Baekhyun gimana kabar nya, Bi. Kata nya dia sedang sakit ya" tanya Kyungsoo sambil berjalan masuk kedalam.

Kyungsoo belum mengetahui kalau Baekhyun hamil. Baik Chanyeol maupun Baekhyun belum ingin memberitahu siapa siapa. Termasuk orang tua mereka.

"Baekhyun...." panggil Kyungsoo.

Merasa nama nya dipanggil, Baekhyun menoleh dan jingkrak senang ketika melihat sahabat nya datang.

"Yak, Kyungie! Bogoshipoyo" ucap Baekhyun dan langsung memeluk Kyungsoo erat.

"Aku juga sangat merindukan mu, Baek" jawab Kyungsoo.

"Haishh jinjja, mereka ini" ucap Chanyeol yang menggeleng pelan kepala nya.

"Padahal kan minggu yang lalu mereka sudah ketemu, ya Hyung" tanya Kai yang di anggukkan oleh Chanyeol.

..

Mereka berempat pun berbincang sampai tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam.

"Yasudah ya Baek, aku pulang" pamit Kyungsoo.

"Bye. Hai, Taeoh-ya, jangan nakal Ne. Nanti Imo belikan es krim" ucap Baekhyun sembari mengelus pipi tembam Taeoh.

Pasangan KaiSoo pun pulang. Tinggalah Chanyeol dan Baekhyun.

"Ayo tidur, sudah malam" ajak Chanyeol yang di angguki Baekhyun.
.
.
.
.
.
#bersambung.

Mianhae Baekhyun-ah (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang