pt. 74 : Keterkejutan

914 124 26
                                    

Yang mana yang kalian tunggu?😉

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Yang mana yang kalian tunggu?😉

Aku ngetik sampe 10 part minimal baru dipublish. Kalian mau yang mana dulu?

Jangan semuanya ya. Satu-satu dulu.

Btw, maaf kalo Covernya ada yang jelek. Soalnya aku suka males nyari foto nya. Hehe.

Yang Apapun Demi Cinta, genre nya psikopat juga. Banyak teori juga.

Mau baca nggak??

Okelah.

Happy Reading❤❤❤

******************************

Bella keluar dari mobilnya dengan wajah yang sudah penuh air mata. Bahkan dia sampai membanting pintu mobil hingga menimbulkan suara.

Saat masuk kedalam rumah, dia berpapasan dengan Lira. Adik sepupunya itu bingung, kenapa Bella datang dengan menangis seperti itu.

"Kakak," Tegur Lira sambil mencegah Bella. Gadis cantik itu memegang lengan Bella. "Kau kenapa?"

"Li-Lira... A-aku, tadi... Dia... Laki-laki itu...."

Lira semakin kebingungan ketika Bella melantur kemana-mana.

"Kakak apa yang kau katakan? Si-siapa? Laki-laki siapa?" Tanya Lira bingung.

Dalam pikiran Lira, mungkin saja Bella bertemu dengan Taehyun. Lalu dia sangat shock. Karena setau Bella, Taehyun itu sudah mati.

"Dia, Lira! Dia! Apa kau tidak tau?! Dia sudah mati! Tapi------tapi tadi... Aku bertemu dengannya." Bella terisak. Gadis itu menangis sambil sesenggukan.

"Si-siapa, Kak? Siapa? Kau tidak memberitahu dia siapa?" Tanya Lira pura-pura tidak tahu. Namun tetap saja merasa panik, karena Bella yang juga terus menangis tanpa henti.

"Dia.. Dia itu... P-psikopat. Ya, dia psikopat. Seharusnya dia sudah tidak ada disini. Harusnya dia... Sudah dihukum mati. Tapi... Tapi kenapa dia masih hidup??"

Lira tak tega melihat Bella menangis seperti ini. Lantas gadis cantik itu langsung memeluk Kakak sepupunya. Sembari mengelus punggung Bella.

"Tenang, Kak... Tenang. Tidak papa. Jangan dipikirkan. Jangan menangis lagi. Sudah, ya." Ucap Lira menenangkan Bella.

Bella terus menangis dipelukan Lira. Sampai tangisnya berhenti dan tersisa isakan saja, dia melepas pelukannya.

Bella mengelap air matanya. Namun ketika melirik pergelangan tangannya yang kosong, dia langsung teringat.

Lantas diapun berlari keatas, menuju kamarnya. Membuat Lira panik dan membuntutinya.

Bella membuka pintu kamarnya, lalu masuk dan membuka pintu lemarinya. Setelahnya dia menarik laci yang ada di lemari.

Bella mengambil benda itu. Air matanya keluar lagi setelah melihat gelang pemberian Taehyun beberapa tahun lalu.

Membuat Lira menegang diambang pintu.

Ternyata benar. Bella sepertinya masih mengenang Taehyun. Buktinya, dia masih menyimpan gelang pemberian Taehyun.

"T-Taehyun?"

"Bella?"

Bella langsung menjauh dari Taehyun. Tangannya yang memegang kado pun menjatuhkan benda itu. Dia menatap oknum yang ada didepannya ini tidak percaya.

Bella menutup mulutnya dengan kedua tangan, "K-kau..."

Taehyun pun menatap Bella tidak percaya. Ya, dia tidak percaya kalau dia akan bertemu dengan masa lalunya disini. Dikota ini.

Karena tidak kuat berdiri terlalu lama, Bella pun akhirnya melarikan diri dari sana. Sambil menangis.


Lira berjalan mendekati Bella. Lalu dia memeluk kembali Bella dari samping.

"Terkadang aku bingung, kenapa Kakak tidak mau menikah selama ini, dan menjalin hubungan dengan orang lain. Ternyata Kakak masih mengingatnya ya?"

Ungkapan dari Lira sukses membuat Bella kembali menangis.

***

Taehyun kini masih menyetir mobilnya. Sesekali dia menguatkan pegangannya pada setir mobil.

Entah kenapa, seperti ada gejolak aneh dihatinya setelah kejadian tadi.

"T-Taehyun?"

"Bella?"

Bella langsung menjauh dari Taehyun sambil menutup mulutnya, membuat kado yang dipegangnya jatuh ke lantai.

Taehyun menatap Bella tidak percaya. Begitu pula gadis itu.

Lantas Bella pun pergi berlari dan menjauhi area pesta itu.

Taehyun mengambil kado yang terjatuh milik Bella. Lalu dia berbalik dan memberikan kado itu pada Artavika yang sedang kebingungan.

"Ini," Taehyun menyerahkan kado itu. "Dari temanmu,"

Artavika tersenyum canggung, "Terima kasih,"

Padahal Artavika tidak mengenal Taehyun dan Bella.

Taehyun memarkirkan mobilnya dihalaman rumahnya setelah ia sampai.

Laki-laki itu keluar dari mobil dan berjalan masuk dengan tatapan kosong.

Ketika didalam dia tidak sengaja bertemu dengan Hueningkai.

Hueningkai pun menghampiri Taehyun dan memegang pundaknya.

"Hei, ada apa, Kawan? Apa pestanya meriah?" Tanya Hueningkai dengan hati-hati.

Taehyun hanya melirik Hueningkai, "Aku ingin sendiri,"

Hueningkai melepaskan tangannya yang ada dipundak Taehyun ketika Taehyun pergi ke kamar meninggalkannya.

Sesaat kemudian, handphone Hueningkai bergetar, tanda ada pesan masuk.

LiraSiGadisCantik
Hueningkai
Mereka sudah bertemu

************************************

Belum, ya belum.

Mereka baru bertemu, belum bersatu.

Tunggu sampai saatnya tiba:D :D

Salam manis,
AFR❤

S(He) is Psycopath - Kang TaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang