CHAPTER 11 - A PLAN - 계획

24 5 2
                                    

Sore itu, Seong Dae sedang berada di ruang musik milik KAIST University, ia sedang memainkan grand piano yang ada disitu. Ia memainkan lagu kesukaannya dari pianis terkenal asal Jepang, Yiruma, River Flows In You, instrumental kesukaan Seong Dae. Ia sangat menikmati permainannya sendiri sampai pada suara ponselnya yang berdering memecahkan konsentrasinya. 

Yeoboseo... Ada apa tuanku? Apa ada sesuatu yang bisa kubantu?

Yeoboseo.. Seong Dae-ah.. Kau sedang berada dimana?

Aku sedang berada di ruang musik di kampus, tuan

Bisakah nanti malam kau datang ke rumahku? Ada sesuatu hal serius terjadi pada Nara.

Nona Nara? Apa yang terjadi padanya tuanku?

Sekarang ia sudah berada di rumah persembunyianku. Jungkook sudah menolongnya. Maaf aku tak bisa menceritakannya sekarang tapi kuharap kau berhati-hati karena Sanders dan Sebastian sudah menampakkan dirinya. Nara sudah bertemu dengan salah satu dari mereka. 

Apa? Apa mereka mencelakai Nona Nara?

Hampir saja membuat jantung Nara berdetak karena membeku. Tapi kau tak perlu khawatir karena ia sekarang sudah baik-baik saja. Kutunggu kau saat makan malam nanti Seong Dae-ssi. Aku juga sudah memberitahu Seokjin dan juga Hoseok untuk berkumpul nanti malam. Ketiga putraku, Nara, Sora dan Hyera juga akan datang. 

Baiklah Rajaku.. Aku akan datang nanti malam.

Berhati-hatilah, jangan sampai terluka.

Terima kasih Rajaku. Aku pasti menjaga diriku dengan baik. 

Hmm.. Baiklah kututup teleponnya.. 

Lalu berakhirlah panggilan dari Namjoon. Seong Dae beranjak dari pianonya dan ia berjalan menuju keluar kampus. Ia berjalan cepat menuju tempat parkir karena ia ingin segera menuju rumah persembunyian Namjoon. Tak bisa dipungkiri, hati kecilnya begitu merasa khawatir terhadap Nara. Saat di perjalanan menuju tempat parkir, ia tidak sengaja menabrak seorang laki-laki bertubuh tinggi dengan postur tubuh bak model yang tak kalah tampan sepertinya. 

"Ah... Maaf.." kata Seong Dae sambil menatap laki-laki yang barusan saja tidak sengaja ia tabrak

"Ah.. Tidak apa-apa aku juga terburu-buru." kata lelaki berbaju hitam itu.

Mereka pun saling membungkuk dan saling bertolak untuk menuju tempat tujuan masing-masing, namun setelah beberapa detik kemudian, Seong Dae menahan langkahnya, ia merasakan hawa dingin aneh dari tangannya yang tidak sengaja menyentuh tubuh laki-laki berbaju hitam itu. Ia pun menoleh ke arah laki-laki berbaju hitam itu  namun anehnya ia sudah tak mampu menemukan sosok laki-laki itu. Seketika itu juga ia merasakan kejanggalan, tidak sampai beberapa detik Seong Dae membalikkan badan namun sosok laki-laki itu sudah menghilang. Ia sempat berkeinginan untuk mengejar dan mencari sosok laki-laki itu namun rasa khawatirnya lebih besar, maka ia pun mengurungkan niatnya untuk mencari lelaki itu dan ia tetap berjalan menuju parkir kendaraan dan melesatkan mobilnya menuju  ke rumah Namjoon. 

*******

"Permisi.. " kata lelaki tampan berbaju hitam

"Iya.. Ada yang bisa kami bantu?" jawab seorang petugas wanita yang ada di front office kantor bagian umum

"Saya ingin mengajukan untuk program S2 di jurusan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Maaf jika saya terlambat mendaftar. Apakah masih bisa?"

"Sebentar Tuan, saya akan melihatnya dulu apakah masih ada kuota atau tidak untuk semester ini."

THE VELSIGNEDE - BOOK ONE - REUNITE - FINISHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang