Mereka adalah Lubna dan saudaranya bernama Layla.
Seorang gadis kecil yang sangat cantik rupanya lembut hatinya, berumur 8 tahun bernama Lubna.
Ia di sayangi oleh kedua orang tuanya, saudara-saudaranya para kerabat dan para tetangganya.Lubna mempunyai seorang adik sepupu bernama Layla, dan Lubna sangat menyayangi adik sepupunya ini, Layla.
Lubna mempunyai Akhlaq dan Budi pekerti yang baik begitupun dengan Layla.Lubna sangat menghormati Layla sebagai mana ia menghormati saudaranya yang lain. Meskipun Layla adalah anak yang biasa-biasa saja.
Orang tua Layla tidak sekaya orang tua Lubna, namun Lubna tidak pernah memandang Layla dengan pandangan hina, ia bahkan sering membantu Layla dalam beberapa hal, meminjamkan buku,alat tulis dan lain-lain.Pada suatu hari Guru sekolah mereka Layla-Lubna, memerintahkan untuk membeli buku paduan Akhlaq untuk mereka pelajari di sekolah, dengan cepat Lubna membeli buku tersebut dengan 2 buah buku.
Satu buku untuk dirinya Lubna dan satu lagi untuk saudaranya Layla. Bukan dengan kata membelikan untuk Layla, Namun menghadiahkan untuk Layla.
Ketika istirahat,di depan kelas
"Layla ini aku membeli buku 2 paduan Akhlaq, untukku satu dan untukmu aku hadiahkan satu" katanya seraya memberikan buku tersebut.
"Terima kasih Lubna, kamu selalu membatuku dalam hal apapun" balas Layla dengan senyuman merekah di bibirnya.Tanpa mereka ketahui ada seorang perempuan dewasa yang mendengar percakapan mereka di dalam kelas di dekat pintu masuk dengan haru bahagia, ia adalah Guru Layla dan Lubna.
Memang Guru mereka sudah tahu bagaimana kondisi kedua gadis kecil itu, dalam hal perekonomian tentu sangat berbeda.Gurunya mendengar kata Lubna dengan menghadiahkan untuk Layla. Begitu sangat bahagia sang guru ketika mendengarnya amat sangat bahagia, karena masih ada seorang anak yang mempunyai hati bersih untuk saling membantu ketika anak lain justru malah mempamer-pamerkan apa yang ia punya, sungguh Akhlaq yang mulia.
Lalu ketika istrirahat telah berlalu, murid-murid pun masuk kembali ke dalam kelas mereka masing-masing. Dan ketika Layla dan Lubna telah di kelas beserta teman-teman sekelasnya maka gurunya pun menceritakan kepada murid-muridnya bahwa ada seorang murid yang baik hati yang selalu memberi tanpa rasa pamrih, dan bersyukur sang guru ketika mendapat murid seperti tersebut. Dan sang Guru memberi semangat kepada semua murid agar mencontoh perilaku dan Akhlaq tersebut, Akhaq mulia.
Jazakumullah khairan katsiran.
Sumber : Kitab Akhlaqulibanaat juz 1
22 Des 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Berbagai Cerita
Short StoryKumpulan cerita-cerita pendek diambil dari berbagai kitab.