Siang ini butik kalian sangat ramai. Kau pun berusaha untuk membantu para karyawan yang bekerja. Saat melayani pembeli, kau masih sempat melihat Rowoon yang juga sedang berada di kasir. Dibutik ini, karyawan hanya dipekerjakan untuk melayani pembeli saja, sementara kasir tetap dipegang oleh Rowoon atau tidak dirimu.
Saat Rowoon sedang sibuk menghitung harga belanjaan seorang customer wanita, kau melihat wanita itu seperti sedang merayu Rowoon. Kau tidak ingin menghampirinya, atau lebih tepatnya belum menghampirinya. Kau masih memantau dari kejauhan. Dan benar saja, saat Rowoon terlihat begitu sibuk wanita itu malah memegang tangan suamimu dan berbicara dengan nada yang terdengar menjijikkan ditelingamu. Rowoon terlihat risih dan menarik tangannya, namun wanita itu masih saja melakukan hal yang sama. Kau yang sudah tidak sabar pun langsung menghampiri wanita tersebut.
"Ada apa ini?," tanyamu pura-pura tidak tahu.
"Tidak ada, aku hanya menghitung belanjaannya," jawab Rowoon.
Sementara dalam hatimu...
"Menghitung sambil digoda oleh wanita ini."
"Kemarikan, biar aku saja yang menghitung. Kau tolong bantu karyawan disana," titahmu.
Rowoon pun menurut, lagipula itu adalah kesempatan untuk menghindar dari wanita itu.
"Kenapa kau malah menggantikannya?," tanya wanita itu sebal.
"Kenapa kau menggodanya?," tanyamu balik.
"Apa urusannya denganmu, lagipula kau hanya karyawan kan disini. Beraninya menyuruh atasanmu seperti itu, tidak sopan," cercanya.
"Urusan dia adalah urusanku juga. Lagipula dia bukan hanya atasanku," ucapmu menggantung.
"Lalu?," tanya wanita itu.
"Dia juga suamiku. Jadi berhentilah menggangu suami orang lain," ucapmu final.
Wanita itu langsung memandang wajah kesal bercampur malu. Setelah kau menyerahkan barang belanjaannya, ia langsung beranjak. Tunggu, sebelum beranjak, ia mengatakan suatu hal padamu.
"Huh, aku tidak mau lagi belanja disini. Cukup hari ini," ucapnya kesal.
"Aku juga tidak mau menerimamu menjadi pelanggan lagi. Tapi untuk hari ini terimakasih sudah berbelanja ditempat kami," ucapmu sambil tersenyum mengejek.
Wanita itu keluar dengan wajah kesal, dan itu membuat Rowoon bingung dan segera menghampirimu.
"Kenapa wajahnya seperti itu?," tanya Rowoon.
"Itu akibat karena ia telah menganggu suami orang lain. Dan yang diganggu hanya bisa diam," jawabmu sambil menyindir Rowoon.
"Oh, maafkan aku. Lagi pula tadi aku kan sudah berusaha untuk melepaskan diri," bela nya.
"Kau bisa lepas darinya karena bantuanku," ucapmu.
"Iya iya, maaf," ucapnya sambil tertunduk.
Kau hanya tersenyum melihat tingkahnya itu. Dia sudah menikah tapi masih saja seperti anak kecil.
"Sudahlah, ayo kembali bekerja lagi," ajakmu.
"Siap. Tapi, kita seperti karyawan ya disini bukan atasan," ucap Rowoon sambil tertawa.
"Tetap saja kita harus membantu karyawan. Kalau kau tidak mau membantu mereka, carilah karyawan lagi," ucapmu dan dibalas cengiran dari Rowoon.
Kalian pun melanjutkan pekerjaan kalian kembali.
...
Hai, aku comeback. Maaf lama gak update ya.
Semoga kalian masih suka sama cerita aku ini.
Oh iya, aku mau ngucapin makasih buat 5 k nya. Gak terasa udah bisa sampai segitu, sekali lagi aku ucapin makasih.
Semoga kedepannya aku bisa bikin cerita yang lebih bagus lagi, dan juga makin semangat nulisnya.
Buat kalian yang penulis juga, semangat nulis ceritanya. Dan buat kalian para pembaca, selamat membaca.
Semoga cerita ini bisa menghibur kalian ya.
Dan semoga aja kalian masih mau nunggu kelanjutan cerita ini ya.
Terimakasih sekali lagi kuucapkan☺️🙏🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Popular • Rowoon x You [Hiatus]
Fiksi PenggemarCerita tentang kamu dan si manusia tiang a.k.a Rowoon... ... Mohon maaf bila ada kesamaan dalam cerita, itu merupakan unsur ketidaksengajaan. Mohon dikoreksi jika ada perkataan yang salah dan disertai dengan komentar yang baik. Terimakasih..... Happ...