10

1.3K 167 10
                                    




dari sepuluh menit yang lalu–di jam istirahat–juni cuma nelungkupin sebelah kepalanya dengan tangan kirinya yang dijadiin sebagai bantalan di atas meja sambil ngeliat cowok-cowok ganteng yang bermunculan lewat aplikasi yang–mungkin sekiranya bisa mengobati hati juni yang sedang gundah gulana ini lewat aplikasi yang ikonnya entah singa atau serigala ya pokoknya warna merah deh, coba cari aja siapa tau kalian berminat? heuheu

"ya Allah aku prihatin dengan keadaan temanku ini ya rabb." sambil nadahin kedua tangannya di depan dada, somi yang abis dari kantin kantor pun langsung nyamperin sohibnya yang murung terus dari pagi. "sahabatku, sayangku, mengapa engkau terus-terusan bersedih?" tanya somi prihatin dan nggak lupa nada suaranya yang sedih mendramatisir keadaan.

juni langsung ngedelik. "najis, alay."

ngedapetin balesan kayak gitu, bukannya sewot justru malah somi langsung cekikikan. "sama, gue juga geli ngomongnya." dan dia langsung balik ke meja kerjanya–di sebelah juni.

dan juni kembali lagi dengan aktivitasnya yang tadi sempet di ganggu somi. belum ada semenit keadaan hening, tiba-tiba somi nyamperin ke mejanya juni lagi dengan bacotnya yang nggak bisa kalo nggak kecil suaranya.

"IH JUNI NGAPAIN SIH MAEN TATANG?!"

juni ralat dicampur sewot. "TAN TAN ODONG!"

"DIH?–ehiya di ralat pulak, hihihi."

terus juni langsung mingkem karena beberapa karyawan yang lain jadi ngalihin atensinya ke mereka berdua.



HUAAA MALUUU –juni



juni langsung melototin sohibnya itu yang sekarang lagi sibuk cengar cengir. "maafin aku ya, sahabatku," kata somi tanpa suara yang ngebuat juni langsung munggungin somi dengan kursinya.

"ih....ngambek," somi ngambil satu kotak nasi yang tadi sengaja dia beli juga buat sahabatnya itu. "juneeraaaa," panggil somi dengan nada yang kayak mau ngajak main bocah esde. "nih, buat kamu. di makan ya, aku tau kamu lagi bete karena senior kita lagi bulan madu tapi gak gin—"

"bisa diem nggak?" potong juni sinis dan langsung ngebuat somi merapatkan bibirnya. tapi abis itu ketawa karena ya somi mah gila anjir, heran. di sinisin bukannya diem, tapi malah ketawa.

"HAHAHA IH SUMPAH JUN! NGGAK BISA KALO NGGAK KETAWA!"

apaan sih?

juni sekarang cuma natap somi dalam diam setelah nerima satu kotak nasi yang dikasih dia. masih dengan sisa-sisa tawanya, somi ngusap ujung matanya yang agak berair. "ya Allah kenapa sih, lo galau sampe dicurahin ke tan-tan segala?????"

juni ngejawab sambil murung gitu. "gatauuu. gue tiba-tiba—kepikiran, hm tadinya sih mau hago–" somi udah mau ketawa lagi tapi gajadi karena juni langsung nge-gas dan ngancem mau nonjok karena isyarat kepalan tangannya. "TAPI GAJADI!"

"kenapa gajadi?" tanya somi usil.

"ntar di ledek lo!"

"pft—HAHAHAHAHAHAHA."

"tai."
































tetangga sebelah |•hswTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang