-; jupiter

374 64 8
                                    

"Lo engga nge-prank kan, Byn?"

"Dari suara gue gini lo masih ngira gue nge prank? Temuin gue di California Hospital! Gue lagi bawa dia kesana."

"Oke, gue kesana," Aku mematikan handphoneku dan memandang ke arah Zach.

"What's wrong?" Tanyanya kebingungan.

"Daniel ditabrak mobil. Ayo ke rumah sakit."

"Byn!" Aku berseru padanya saat mataku menangkap keberadaan dirinya.

Ia yang semula menopang jidatnya dengan telapak tangannya menghadap ke arahku.

"Kok bisa ketabrak?" Tanyaku saat sudah berada di sampingnya.

"Tadi dia minta temenin gue beli hadiah kecil di toko perhiasan buat pacarnya," Corbyn memulai ceritanya.

"Nah, dia nitip bayar di gue tuh. Habis ngasih uang buat bayar hadiahnya, dia pergi keluar. Ternyata, dia mau beli bunga di seberang toko yang gue beli hadiah. Selanjutnya bisa lo tebak sendiri."

Zach angkat bicara, "Tabrak lari, Byn?"

Ia menganggukkan kepalanya.

"Pasti dia nyebrang sambil main hape," gumamku pelan.

"Bener. Di sisi lain dia juga salah, tapi ini yang nabrak keterlaluan woy. Daniel terpental sampe empat meteran. Untung lukanya ga parah," sahut Corbyn.

"Tadi lo udah masuk?"

"Udah, dia agak linglung tapi."

Deg.

Kalo ingatannya dia ilang gimana?

Aku membuka pintu ruangan Daniel dan melihat dirinya yang akan mau duduk.

"Eh, Hazel. Abbey mana?" Tanya Daniel dengan senyum yang lebar dan membuka tangannya untuk memelukku.

Aku memeluknya, "Pikirin diri lo dulu, bodo! Lain kali jangan nekat makanya."

Dia garuk-garuk kepala, "Ya abisnya dia chat mulu sih hehe."

Zach memutar matanya, "Mana aja yang kena?"

"Betis kanan, katanya hampir patah tapi tulang gue kuat, trus sama kepala. Eh tangan juga, liat nih," jawabnya sambil menunjukkan luka-luka yang ditimbulkan dari kejadian tadi.

"Lo inget tipe mobil yang nabrak lo?"

Daniel menggelengkan kepalanya. "Yang gue inget Logonya belah ketupat kurus trus mobilnya warna kuning."

wait..

Yang punya renault kan cuma satu di sekolah.

apa mungkin dia?

mungkin banget sih.

"Keknya gue tau siapa pelakunya," ucapku tanpa sadar.

Daniel, Zach, dan Corbyn saling bertatapan.

"HAH?!? SIAPA?"

"Hey, hey, calm down, guys."

"Trus siapa pelakunya?" Tanya Corbyn.

"Lexie. Mantan lo, Niel."

Kondisi Daniel memungkinkan untuk pulang. Dokter masuk ke ruangan Daniel dan memberi izin untuk pulang.

Sekarang sudah malam. Semuanya sudah tenang tanpa gangguan. Aku membaringkan tubuhku di atas kasur.

ding!

notifikasi instagram.

Kuambil handphoneku dan membuka aplikasi instagram.

Kuketuk tombol love disana.

abbeyyish started following you.

ganggu.

tukang ganggu.

gausah folbek ah.

toktoktok

tambah ganggu aja.

siapa sih.

"Masuk," ucapku malas.

Seorang lelaki masuk ke dalam kamarku.

"Hey," sapanya.

"Hey," balasku. Lelaki itu semakin membuat moodku memburuk.

"What do you want?" Aku memandangi kuku-kukuku.

"Nope. Just visiting my bestie," jawabnya sambil memegang lututku.

"Lo habis sembuh, kenapa ga istirahat aja di rumah?"

Yap. Lelaki di hadapanku ini Daniel.

"Ya gapapa. Lagian gue udah jarang kesini." Ia memandang langit langit kamarku.

Hening.

Canggung sekali.

"Honestly ... i wanna give you this." Ia memberikan kotak kecil yang dibungkus dengan kertas kado.

"Ini apa?" Tanyaku penasaran.

"Ntar lo juga tau. Yaudah gue pulang dulu ya."

"Gamau main dulu?"

"Engga. Kan lo udah bilang kalo gue istirahat aja. Oke? Dadah." Ia meninggalkan kamarku.

yeu anying.

Aku segera membuka kado yang ia berikan padaku.

Kertas kado udah gue copot.

Sekarang saatnya buka kotak.

jreng jreng jreng

3 ..

2 ..

1 ..

Aku memisahkan tutup kotak dengan alas kotak.

wow.

Sebuah kalung dengan logo Jupiter di tengahnya.

Jupiter itu planet favoritku.

waitta minute...

Apa jangan-jangan tadi Daniel sama Corbyn pergi ke toko perhiasan cuma buat beli ini doang?

Hanya mereka berdua dan tuhan yang tahu :)

2019 ©️ jal0ux

𝐟𝐨𝐫𝐠𝐨𝐭𝐭𝐞𝐧 | djsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang