Ada adegan dewasa lagi yang kali ini menyangkut ranjang, jadi tolong hanya membaca tanpa ikut mempraktekkan. Dosa hukumnya praktek tanpa partner. Apalagi menggunakan partner fiktif.
Mungkin Type sedang tidak pakai akal sehat ketika dua hari setelah ekspedisi itu dia mengirim pesan pada Tharn. Isinya hanya menanyakan kabar, tapi akhirnya Tharn meneleponnya. Bicara lima menit, basi-basi saja, kemudian telepon disudahi. Bukan berarti hubungan yang belum berkembang mereka disudahi juga, Type menutup telepon untuk mengirimkan pesan lagi pada Tharn. Isinya alamat tempat dia tinggal. Setengah jam berikutnya, lelaki itu sudah ada di depan pintu rumahnya.
Kejadiannya begitu lambat, mulai dari siang itu memasak dan makan bersama sampai menghabiskan sore hari dengan main game dan nonton film. Berlanjut sampai malam, dan akhirnya Tharn menginap.
Barusan mereka bergelung di sofa depan TV. Memadu kasih layaknya kekasih betulan sampai akhirnya pindah ke kamar tidur.
"Aku lapar," Tharn mengeluh sambil mengelus perutnya. Padahal mereka belum sampai proses bercinta, baru berciuman, skinship, tapi Tharn sudah mengeluh lapar. Ya, berhubungan dengan sesama lelaki memang butuh tenaga ekstra. "Delivery order saja!"
"Kau mau makan apa?"
"Apa saja."
"Hem ..." Type mengangkat ponsel dan menghubungi restoran terdekat. Memesan makanan untuk dua orang kemudian menyebutkan alamat. "Sebelum makanannya sampai, sebaiknya kau mandi dulu!"
"Kau juga belum mandi, bagaimana kalau kita mandi bersama? Lebih menghemat waktu!"
Type menggeleng cepat. "Aku tidak tertarik mandi denganmu, apalagi kalau harus menggosok punggungmu!" Tharn angkat bahu. Segera beranjak ke kamar mandi sebelum makanan benar-benar datang. "Jangan lupa gosok gigi. Aku tidak akan mau menciummu kalau kau tak menggosok gigi!" teriak Type bahkan setelah Tharn sudah menutup pintu kamar mandinya.
Makanan datang setelah mereka sama-sama sudah mandi. Makan berdua di depan TV sambil membahas ekspedisi beberapa hari lalu. Membahas pekerjaan mereka yang akan datang, siapa tahu akan punya jadwal bersama. Nyatanya memang tidak ada. Bahkan jadwal Tharn mulai dari minggu depan sudah penuh untuk di luar kota dan luar negeri. Type sendiri punya jadwal pekerjaan paling jauh hanya ke negara tetangga. Jadi, mereka punya waktu bersama hanya di minggu ini.
"Type, bagaimana permintaanku waktu itu? Sudah kau pikirkan?"
Type mengangguk sambil mengunyah pasta yang baru dimasukkan ke mulutnya.
"Jadi, mau menerimaku kapan?"
"Belum yakin," jawabnya setelah menelan makanan. "Aku memang sedang tidak punya kekasih, harusnya bisa punya hubungan denganmu, tapi ..."
Type menggantung jawabnnya.
Tharn menunggu agak antusias.
"... aku tidak terpikir akan diposisi ini." Type mendengus. "Aku tidak pernah digagahi sebelumnya!" katanya tegas.
Tharn meraih dagu Type. Menjilat saus pasta yang tertinggal di sudut bibir Type, kemudian mengecup ringan di bibirnya.
"Kita bisa ganti peran kalau kau mau," tawar Tharn. "Aku sendiri juga tidak pernah berada di posisi itu, tapi kalau kau mau jadi kekasihku, kita bisa coba untuk bergantian."
"Bisa juga, tapi ..."
"Kenapa masih ada kata tapi? Kau perlu tahu kalau aku tak pernah menyakiti siapa pun dalam hubungan percintaan. Kau pun juga akan kuperlakukan sama." Tharn menyendok pastanya sendiri, memasukkan ke mulut dan mengunyahnya. Belum lembut kunyahannya, kemudian menelannya bulat-bulat. "Percaya padaku, kita berdua akan jadi pasangan yang cocok."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Bite
RomanceType mempercayai adanya makhluk mitos seperti Drakula dan Manusia serigala. Dia ingin bertemu satu di antara makhluk itu dan minta keabadian. Ketika mabuk di pesta temannya, hampir-hampir Type percaya telah menemukan satu Drakula yang bersedia mengi...