◻️◻️◻️Happy Reading◻️◻️◻️
Keadaan rumah yang sepi tampak memberikan kenyamanan untuk Yuni beristirahat sore itu. Ia tertidur lelap, hingga tidak sadar jika Seokjin datang dan membuka pintu. Ahjussi itu sengaja tidak membuat suara bising agar Yuni tidak terbangun dari tidurnya. Ia hanya sekedar datang untuk mengambil dompetnya yang ketinggalan di kamar Yuni.
Sesaat ia melirik Yuni yang tertidur lelap sambil memeluk bantal guling dengan erat. Wajah lelah Yuni sedikit mengalihkan perhatian Seokjin, dalam tidurnya ia terlihat sangat cantik meskipun tanpa bersolek.
Entah apa yang dipikirkan Seokjin kala itu, ia terus menatap Yuni dan bahkan ia sampai duduk di kursi yang berhadapan langsung dengan Yuni yang masih tertidur sangat lelap.
"Andai saja kamu tidak terlahir dari rahim wanita itu. Mungkin saat ini aku sudah jatuh cinta denganmu ...," gumam Seokjin lirih sembari terus menatap Yuni dalam diam.
Masih bertahan selama sepuluh menit tanpa beranjak. Seokjin tetap diam dan terus mandangi Yuni sangat dalam. Tiba-tiba ia beranjak dan mendekati Yuni yang tertidur reflek pria dewasa itu lalu mengecup bibir Yuni pelan. Hal itu tentu membuat Yuni langsung terbangun karena merasakan sesuatu menyentuh bibirnya.
"Ahjussi, anda sudah pulang?" tanya Yuni yang langsung membuka matanya sempurna. Ia langsung hendak beranjak, tapi dihalau dengan kedua tangan Seokjin.
"Lama sekali bangunnya? Aku sudah tidak tahan menunggu," ujar Seokjin.
"Mengunggu siapa? Menungguku? Apakah Ahjussi merindukanku?" tanya Yuni dengan tatapan polosnya. Namun, Ahjussi itu hanya menatapnya dengan tatapan datar.
"Ahjussi," panggil Yuni.
Dag ... Dig ... Dug
Jantung itu berdegup dua kali lebih cepat dari biasanya, tatkala Yuni melihat wajah Seokjin tepat di atas tubuhnya.
'Daebak, dia benar-benar tampan. Apakah dia keturunan dewa? Beruntungnya aku punya suami setampan ini,' batin Yuni yang terkesima dengan pesona Ahjussi itu.
Tiba-tiba reflek mengejutkan terjadi. Kim Seokjin mencium Yuni dengan lembut. Pria yang kini di atas tubuhnya, memberikan sentuhan kecupan yang lembut berbeda dari biasanya. Jujur saja Yuni menikmatinya, dan ia nyaman dengan ciuman kali ini. Berbeda dari biasanya, Kim Seokjin yang sangar dan menakutkan di mata Yuni. Kini ia sangat lembut dan memberi rangsangan yang membuat Yuni tak bisa menolak.
Tautan itu terlepas sesaat, dimana keduanya saling menatap sangat dekat hanya beberapa centimeter saja. Bahkan bibir Yuni masih terasa basah karena lumatan Ahjussi itu.
"Ayah!" panggil suara kecil yang mengecoh keduanya. Kim Seokjin langsung beranjak dari atas tubuh Yuni.
Kim Soobin rupaya sedang memergoki keduanya yang tadi berciuman. Sontak saja hal itu membuat Seokjin dan Yuni malu lantaran lupa menutup pintu.
"Soobin apa yang kamu lakukan di sini?" tanya Seokjin dengan nada gugup.
"Aku mau ambil bolaku tadi menggelinding ke sini," jawab Soobin dengan polosnya.
"Biar Ayah ambilkan."
Seokjin segera beranjak dan mencari bola putranya yang ternyata ada di kolong ranjang mereka.
"Ayah dan bibi Yuni tadi sedang apa?" tanya Soobin dengan sikap polosnya.
"Kami sedang berencana membuat adik untukmu," jawab Yuni dengan senyum cerah di wajahnya.
"Omong kosong!" kesal Seokjin yang langsung merubah ekspresi Yuni jadi kesal.
"Hiiish memangnya salah kalau aku juga mau punya anak seperti Soobin?" ujar Yuni dengan nada bersemangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ahjussi - [TAMAT✓]
FanficPreview ______________________________ Dendam terselubung, merupakan mimpi buruk bagi remaja cantik yang baru saja dipersunting Ahjusshi lima belas tahun lebih tua darinya. Ia harus menjadi korban dan membayar kesalahan sang Ibu di masa lalu. Writ...