"Jika aku boleh berharap, aku ingin waktu berhenti sejenak ketika kita sedang bersama "
🌙
Saat ini, Eunwoo hanya berdua bersama Yujin di ruang OSIS. Tidak ada siapapun selain mereka. Yujin masih saja bercerita tentang ia yang kemarin melihat Elkie berjalan dengan seorang pria. Sama halnya dengan lawan biacaranya, Eunwoo juga masih setia mendengarkan dan merespon Yujin."Hai"
Eunwoo dan Yujin langsung menoleh kesumber suara. Ternyata, Moonbin berdiri diujung pintu sana sembari melambaikan tangan kepada mereka berdua. Tak lupa, Moonbin pun menghampiri Eunwoo dan Yujin.
"Apa aku mengganggu kalian?" tanya Moonbin
"Tidak, tidak sama sekali" jawab Yujin, sementara Eunwoo hanya tersenyum.
Drrt drrt
Yujin merogoh sakunya, kemudian berdiri dan mengangkat telepon itu. "Oh, sekarang? tentu, aku segera kesana"
"Ada apa?" tanya Eunwoo ketika melihat Yujin membereskan tasnya.
"Aku harus pergi sekarang. Dah Eunwoo, Moonbin"
Eunwoo dan Moonbin hanya terdiam hingga Yujin menghilang dari ruangan itu.
Satu menit
Dua menit
Tiga menit
Hening, itu yang mereka berdua rasakan. Baik Moonbin maupun Eunwoo, tidak ada yang memulai pergerakan, apalagi pembicaraan.
"Eum, kau tidak pulang?"
Akhirnya, Eunwoo memilih membuka pembicaraan. Ia tidak terlalu nyaman berada di situasi seperti itu. Lebih baik berbicara walau hanya sebentar, daripada tidak sama sekali.
"Kau sendiri tidak pulang?" Moonbin balik bertanya
"I-iya, aku akan segera pulang setelah ini"
"Bagaimana jika kuantar?"
***
"Tidak perlu, tinggalkan aku disini saja" ujar Eunwoo yang kini berada di halte bus, menunggu bus yang akan membawanya pulang.
Sebenarnya, tadi Eunwoo kesini diantar oleh Moonbin dan motornya. Moonbin sudah menawarkan pada Eunwoo untuk mengantar Eunwoo hingga kerumah. Hanya saja dasar Eunwoo, sebisa mungkin tidak ingin merepotkan orang lain.
"Kau yakin?"
Eunwoo mengangguk. Kedua tangannya masih setia menggenggam erat tali tas yang menggantung dipunggungnya. Sesekali kepalanya mengadah keatas, memandang awan dilangit yang sepertinya siap menjatuhkan air kebumi.
"Jika perlu kuberi tahu, sepertinya sebentar lagi akan turun hujan"
Eunwoo yang tadinya berdiri pun memilih kembali duduk dikursi halte bis. Moonbin benar, sebentar lagi pasti akan turun hujan. Sementara bus yang ditunggunya juga tak kunjung datang.
Tanpa Eunwoo sadari, Moonbin tiba tiba saja duduk disampingnya. Pria itu menyentuh pipi Eunwoo, membawa Eunwoo menatap manik hitam miliknya.
"Dengar, aku hanya tidak ingin terjadi sesuatu padamu. Yah, menaiki motor juga tidak akan melindungimu dari hujan. Hanya saja, mungkin kau bisa sampai dirumah lebih cepat daripada menunggu terus seperti ini. Aku tidak akan melakukan yang tidak tidak padamu, sungguh"
Kedua pipi Eunwoo merona sempurna. Entah karena ia mulai kedinginan, karena penjelasan panjang lebar Moonbin, atau mungkin karena kalimat terakhir yang dilontarkan Moonbin beberapa detik lalu. Eunwoo tak tahu.
Sadar dengan jarak mereka yang terlalu dekat, Eunwoo melepaskan pegangan Moonbin pada pipinya. "Eum, baiklah. Itu karena kau yang memaksa, ya"
Moonbin mencubit pipi Eunwoo yang memerah. Gemas, pikirnya.
"Hih, sakit"
Eunwoo mengerucutkan bibirnya lucu. Dan jangan lupakan pipi merahnya yang juga ikut menggembung itu. Membuat Moonbin yang sedari tadi sudah merasa gemas, menjadi lebih gemas.
"Tuhan, cobaan apa lagi ini?" batin Moonbin.
***
"Terimakasih, Moonbin-ah" ujar Eunwoo setelah turun dari motor milih Moonbin.
"Kau ingin mampir sebentar?" tawar Eunwoo
Moonbin masih setia duduk dimotornya, tangannya terulur mengelus surai lembut Eunwoo, "Tidak, terimakasih. Sepertinya sebentar lagi turun hujan"
Jantung Eunwoo berdetak sedikit lebih kencang dari biasanya. Entahlah, ia tidak terbiasa dengan perlakuan Moonbin yang seperti ini.
"Benar tidak mau?"
"Iya, mungkin lain kali. Boleh kan?"
"Tentu saja boleh!"
Eunwoo merutuki dirinya sendiri dalam hati. Perkataannya barusan ia lontarkan dengan nada seolah merasa sangat senang. Ditambah dengan Moonbin yang tersenyum manis itu. Mungkin saja sekarang pria itu berpikir yang tidak tidak tentang Eunwoo.
"Aku masuk ya? dah"
"Tunggu"
Eunwoo yang baru saja melangkah untuk membuka pagar rumahnya sendiri pun menoleh,
"Boleh aku meminta nomormu?"
***
Maaf untuk typo dan update yang lama ini
Liburan bukannya semangat malah maunya rebahannnn terus🙈Jangan lupa tinggalkan vote & komen !
Sampai jumpa di chapter selanjutnya 👋
KAMU SEDANG MEMBACA
LE DESTIN ; BinWoo
Fanfiction🌷🦋 : : Apa definisi takdir menurutmu? Ketentuan, ataukah hasil dari usahamu? ────────────────────── 〔 Moonbin x Eunwoo 〕