pt. 75 : Rencana lain

880 122 15
                                    

Lira menghela nafas cemas saat melihat Bella duduk dengan tatapan kosong. Kepala serta punggungnya bersandar.

Lira dengan hati-hati mendekati Bella, lalu menyentuh pundaknya membuat Bella menoleh.

Lira tersenyum simpul, "Kakak, kau belum makan dari semalam. Ayo, makan, aku membuatkanmu Fried Rice asli London kesukaanmu."

Bella menggeleng, "Aku tidak mau makan,"

"Kak... Ingatlah nanti sore kau akan pergi ke rumah Bibi Reyna untuk mengantar pesanan. Kau sudah janji sendiri padanya, kan? Ayo, makan dulu." Bujuk Lira.

Bella baru menggeleng sedikit ketika dia tiba-tiba tersentak. Lalu menoleh cepat pada Lira.

"B-Bibi Reyna?" Ulang Bella dengan mata yang membulat. Lira mengangguk.

"Yaampun.. A-aku belum membuatkan pesanannya, bagaimana ini?" Panik Bella, membuat Lira juga ikut panik.

"Apa?!"

Mereka berdua saling tatap, hingga akhirnya...











"TUNGGU APA LAGI? AYO KITA BUATKAN PESANANNYA!"

"TAPI BAHAN-BAHANNYA BELUM BELI, LIRA."

***

Hueningkai menatap Taehyun dengan kasihan.

Baru saja laki-laki berhidung mancung itu menjadi ramah pada orang lain, sekarang dia sudah kembali menjadi orang cuek.

"Euh... Taehyun?"

Taehyun hanya membalasnya dengan gumaman pendek. Mereka ada di bengkel siang ini.

"Kau tidak lupa kan, kalau malam ini ada pertemuan dengan Paman Shiregar?" Ucap Hueningkai mengingatkan.

Taehyun berhenti dengan kegiatannya yang sedang membetulkan mobil seseorang.

Taehyun menatap Hueningkai sambil mengernyit, "Malam ini?"

Hueningkai mengangguk, "Iya, malam ini. Kau sudah berjanji padanya kan?"

Taehyun mengerjapkan matanya, berusaha mengingat.

"Hei," Hueningkai melambai didepan wajah Taehyun karena laki-laki itu diam.

"Ah iya, aku lupa. Aku akan siap-siap." Ucap Taehyun langsung membereskan barang-barang.

"Untuk apa siap-siap sekarang? Ini kan masih siang." Ucap Hueningkai membuat Taehyun berhenti dari kegiatannya dan tersadar.

"Oh iya.."

***

"Iya, Halo, Hueningkai?" Lira yang sedang memotong sayuran hijau itu sedang menempelkan benda pipih ditelinganya menggunakan bahunya.

"Aku ingin bertemu denganmu boleh? Ada yang harus aku bicarakan,"

Lira menghela nafas, "Maaf.. Aku tidak bisa. Banyak pekerjaan di rumah,"

"Tinggalkan saja pekerjaannya,"

Lira langsung melotot seketika, "Hei! Apa kau bilang?!! Tinggalkan?? Semudah itu kau berucap? Kau tidak merasakan bagaimana jadi perempuan ya??!!"

Terdengar ringisan dari panggilan itu. "Iya-iya... Maaf. Kalau begitu kapan kau bisa?"

"Sepertinya besok,"

"Besok???"

"Iya, besok."

"Hhhhh... Aku butuhnya sekarang. Karena nanti malam Taehyun akan pergi."

Mendengar itu Lira berhenti dari kegiatannya.

"Pergi? Kemana?"

"Ada pertemuan dengan Paman Shiregar,"

"Malam ya?"

"Iya,"

Lira bergumam memikirkan sesuatu.

"Kalau Kak Bella nanti sore akan mengantarkan pesanan ke Bibi Reyna,"

"Lalu? Aku kan tidak bertanya,"

Lira berdecak, "Dengarkan aku dulu."

Diseberang sana, Hueningkai hanya cengengesan.

"Begini, Kak Bella kan akan mengantar pesanan ke rumah Bibi Reyna sore-sore. Pasti dia akan pulang malam hari,"

"Lalu, Kak Taehyun akan berangkat pada malam hari untuk bertemu dengan Paman Shiregar,"

"Aku tidak mengerti, apa yang kau katakan,"

Lira kembali berdecak, "Dasar bodoh!"

"Ah iya, biasanya Kak Taehyun akan lewat jalan mana?"

"Tentu saja dijalan merpati no.7"

"Jalan raya kecil itu?"

"Iya, benar."

"Kak Bella juga pasti akan lewat jalan itu pulang nanti,"

"Lalu?"

Lira tersenyum penuh arti.

"Nanti sore kau bisa datang kesini tidak?"

"Bisa."

"Oke, kau datang saja kesini. Tapi diam-diam ya? Jangan sampai ada yang melihatmu."

"Baiklah, gadis cantik."

************************************

Nggak usah ada author note:v

Salam manis,
AFR❤

S(He) is Psycopath - Kang TaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang