Setelah pertengkaran antara Off dan Pak di kantin, Gun tiba-tiba menjadi popular dalam sekejap. Ia bisa menangkap beberapa perbincangan tentang dirinya dan tatapan penuh pertanyaan setiap kali ia berjalan melewati orang-orang. Dan bahkan ada satu perempuan seumuran dirinya yang memberikan undangan acara Homecoming. Ia tidak mengindahkan itu semua karena ia bahkan belum bisa beradaptasi dengan baik di kampus ini.
Gun jadi lebih sering memperhatikan Off setelah pertengkaran itu, pria itu terus-terusan menatap ke arah peralatan anehnya di apartemen, dan ia bahkan tidak pulang semalam.
Dengan sedikit tergesa-gesa, Gun pergi ke kelasnya.
"Hai, Tay." Sapanya dan duduk di samping Tay.
Tiga menit setelahnya, ibu Jennie masuk ke dalam kelas dengan wajah yang pucat. Ia meletakan buku-bukunya di atas meja dan membersihkan tenggorokannya. Gun melihatn tangannya mengepal dan bergetar.
"Pagi." Ibu Jennie menarik nafasnya sebelum melanjutkan perkataannya, "Ibu ingin memberitahukan berita duka. Senior kalian, Pak Papungkorn, ditemukan meninggal di rumahnya tadi pagi."
Gun dan Tay saling menatap, mereka terkejut bukan main dengan berita itu. Bagaimana tidak? Kemarin sore Gun masih melihat Pak dengan teman-temannya di kafe dekat kampus.
Ibu Jennie masih berbicara, "Akan ada konseling yang disediakan di ruang auditorium besok. Siapapun bisa meninggalkan kelas jika merasa kalian butuh untuk berbicara dengan seseorang. Selain itu, sekolah akan mengadakan hari peringatan untuk Pak di hari Sabtu. Dan acara pemakaman diberitahukan setelah sekolah mendapat kabar dari keluarganya."
Setelah mengumumkan itu semua, ibu Jennie memulai pelajaran. Beberapa dari murid di kelas fokus menatap ke papan tulis dan beberapa dari mereka berbisik-bisik sambil sesekali melirik ke arah mereka. Gun memaksa dirinya untuk fokus mendengarkan penjelasan ibu Jennie tentang anatomi-anatomi manusia.
Ketika kepalanya penuh dengan semua pikiran mengenai Pak, ia tanpa sadar berdiri dan membuat Tay harus menyentuh tangannya..
"Aku mau ke toilet."Ucapnya, dan langsung pergi tanpa meminta izin pada bu Jennie.
Gun mencuci wajahnya dengan kasar di wastafel. Ia mengalami serangan panik, ia tidak bisa mencerna berita ini dengan baik. Siapa yang membunuh Pak? Apa betul itu Off seperti yang pernah Pak katakan padanya? Apa dia benar-benar seorang psikopat?
Gun mengangkat kepalanya dan terkejut saat melihat Off dari pantulan cermin.
"Pak meninggal." Ucap Gun.
"Aku sudah mendengarnya." Jawab Off.
"Kau terlihat santai mengetahui musuhmu meninggal."
"Apa aku harus menangis?" Off bertanya sambil menatap ke layar handphonenya dan Gun terdiam.
"Kau ada dimana semalam, Off?"
Off tersenyum, mengangkat kepalanya ke atas dan memandang Gun. "Apa kau mencurigaiku, Gun?"
"Entahlah, Pak bilang aku harus berhati-hati padamu Ia bilang kau seorang psikopat."
"I'm a High Function Sociopath, Gun. You should do your research." Ia memasukan handphonenya ke dalam kantung celananya. "Aku bergadang meneliti di labku."
KAMU SEDANG MEMBACA
A Study In Off Jumpol
FanficGun Atthaphan adalah seorang penulis buku misteri dan mahasiswa jurusan kedokteran. Ia adalah orang yang perfeksionis dengan kepribadian yang keras dan emosi yang membara seperti api. Ia pindah dari London ke Bangkok setelah ayahnya melarikan diri k...