Ac dingin aja gue matiin, masa kamu dingin
-Alex
"Anjirr!!," Alex berteriak kemudian menutup mulutnya saat siswa siswi melihatnya.
Nathan dan Devano masih terbahak saat mengingat komen Alex yang begitu....you know what i mean.
"Ya ampun Alex ngakak parah. Coba Devano foto tadi," ucap Devano sambil mengusap sudut matanya yang berair.
"Iya anjir, ngakak dah loh ngeliat muka loh sendiri," ucap Nathan.
"Kalian tuh ngeselin," ucap Alex kemudian mendengus dan masuk kedalam kelas. Alex membanting tasnya di atas meja.
"Uluhhh baper nih," ucap Nathan sambil mencolek dagu Alex.
"Ulululu ada anak baru tuh, kalian gak mau lihat?" Ucap Devano menaik turunkan alisnya.
Alex jadi teringat saat ia melihat perempuan yang baru saja keluar dari ruang kepala sekolah, namanya siapa ya. Mukanya tuh gak familiar bagi Alex tapi ia lupa itu siapa.
"Siapa sih namanya?" Tanya Alex membuat Nathan dan Devano yang tadi tertawa kini berhenti.
"Hah? Siapa? Anak baru itu?" Tanya balik Nathan membuat Alex menganggu.
"Ohh..... Namanya...." Nathan mengetukkan telunjuk ke pelipisnya.
"Gue lupa hehehe," lanjut Nathan kemudian cengengesan membuat Alex dan Devano melihat kearahnya dengan pandangan datar.
"Namanya Gloria Irena Jennie dipanggil Gloria," sahut Devano membuat Alex berfikir kemudian melebarkan kelopak matanya.
"Aaaa.....OMG OMG SEKARANG GUE INGET!! YA AMPUN DIA? DIA KELAS BERAPA? MASUK KELAS MANA?" Tanya Alex antusias membuat beberapa siswi yang datang cepat berdecak karena mendengar teriakan Alex.
"Alex berisik banget nih!!" Ucap Devano kesal.
"Tau nih," sahut Nathan.
"Eh sumpah itu Gloria Yang waktu itu kita stalk Lo ingat gk sih?" Ucap Alex membuat Nathan dan Devano menggidikan bahunya
"Sok tau lo Lex, emang Gloria dia doang? Kan yang namanya Gloria banyak." Ucap Devano membuat Nathan mengangguk dan Alex cengengesan.
"Ish bener deh, nama IG nya Gloria sapa gitu terus mirip sama yang ada di post nya. Eh tapi nggak tau juga deh siapa tau salah," ucap Alex.
"Yeh, emang loh rada-rada," kata Devano.
"Nanti salah orang lagi Lex," balas Nathan.
"Yaudah deh gue ke toilet dulu." Ucap Alex kemudian melangkahkan kakinya menuju toilet laki-laki.
Alex mencuci mukanya kemudian mengambil gulungan tisu dan mengelap wajahnya yang ia basuh tadi menggunakan tisu. Alex melangkahkan kakinya keluar dari toilet dan hendak menuju kelasnya tapi, saat didepan kelasnya Alex bertubrukan dengan perempuan yang bertubuh pendek, berparas cantik.
"ADUH--" ucapan Alex terhenti saat melihat orang yang bertabrakan dengan ya tadi.
Alex meneguk ludahnya, ia menatap Salma terpesona dengan wajahnya yang memiliki kecantikan di atas rata rata.
"Sorry." Ucap perempuan tersebut kemudian meninggalkan Alex yang mematung di depan toilet.
"Itu manusia apa es batu ya? Dingin bener," gumam Alex kemudian teringat niatnya untuk berkenalan dengan Gloria,
Alex kemudian mengejar Gloria."EH YANG PAKAI TAS GUCCI WARNA PUTIH, YANG PAKAI SEPATU VANS BERHENTI DONG," Alex memanggil Gloria dengan suara yang kencang membuat Alex berada dititik pusat, Alex mengabaikan semuanya dan tetap mengejar Gloria yang sedang menuju perpustakaan.
Alex berhasil menarik tangan Gloria dengan nafas yang ngos-ngosan.
"Hosh....Hosh.... Lu tuh makhluk apa sih, jalannya cepat banget," ucap Alex yang masih ngos-ngosan sambil memegang tangan Salma.
"Tangan." Ucap Gloria menatap Alex, membuat Alex mengerutkan keningnya.
"Tangan? Tangan gue kenapa?" Alex melihat tangannya yang masih memegang tangan Gloria. Kemudian cengengesan "hehehe maaf maaf,"
Gloria mengangkat sebelah alisnya yang membuat dirinya semakin cantik.
"Aduhhh, hmm...anu..gue mau kenalan sama lu, boleh banget kan?" Ucap Alex sambil terus mengulurkan tangannya.
"Gloria." Ucap Gloria singkat,padat, dan jelas.
"Udah? Tangan gue gak dibales nih?" Ucap Alex membuat Gloria mengangkat sebelah alisnya.
"Eh seriusan beneran gak mau jabat tangan sama gue? Yah sayang banget, padahal kalo cewek ditawarkan milih jabat tangan sama gue atau presiden, mereka milihnya gue, kenapa loh enggak," celotehan Alex berhenti saat Salma meninggalkannya dan masuk ke perpus.
"Kok Lo lama-lama ngeselin sih!" Ucap Alex mulai kesal. "Dasar Es Batu, ogah banget gue suka sama dia. Fix,gue salah, batal gue suka sama tuh orang. Dasar Es Batu berparas tembok!" Ucap Alex kesal kemudian meninggalkan depan perpustakaan dan kembali ke kelasnya.
Selama perjalanan menuju kelasnya, Alex terus saja mendumel tanpa henti.
Alex masuk dengan kaki yang di hentakkan kemudian duduk di kursinya.
"Kenapa si Lex?" tanya Nathan yang diangguki Devano.
"Ish sumpah ya! Tuh anak baru ngeselin banget, masa tadi gue ajak kenalan eh dia gak bales uluran tangan gue, kan kesel!!" Ucap Alex emosi.
Devano dan Nathan menahan ketawanya kemudian tertawa lepas membuat anak-anak yang berada di kelas melihat gerombolan Alex.
"Hahahaha gila, baru kali ini ada yang nolak Alex hahaha," ucap Devano sambil memegang perut.
"Iya padahal lo ganteng, perfect lagi bener bener emang si Gloria hehehe,"ucap Nathan kemudian mengusap sudut matanya yang berair karena kebanyakan tertawa.
"Tau ah gue males sama kalian." Ucap Alex kemudian melipat tangannya di dada dan mengerutkan bibirnya.
(Hasil Revisi)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Girl
Romance(FOLLOW SEBELUM BACA) Saat dimana es batu bertemu dengan matahari. Awalnya mereka tidak saling kenal, bahkan sama sekali tidak pernah bertemu. Seorang cowok ganteng yang iseng iseng mencari cewek sexy di Instagram pun menemukan pilihannya. Dia selal...