Warning!!!
BL story!!!
Mohon tidak membacanya jika tidak suka.
Terima kasih.Cole tersentak sebelum mengedip saat seseorang menjentik jemari di depan hidungnya, lalu tertawa terkekeh yang untungnya teredam oleh suara riuh dari pesta malam ini. Pesta yang mulai menggila saat jam mulai memasuki tengah malam karena semua orang mulai mabuk, termasuk Cole, tapi mata pria itu sangat-sangat sadar saat mengikuti semua gerakan pria di ujung ruangan. Pria yang dikenalnya dengan sangat baik dan sangat dekat, sedang tersenyum lebar saat membisikkan sesuatu di telinga perempuan berambut biru terang dalam dekapannya. Gadis itu adalah kekasih sahabatnya itu.
Ruangan yang biasanya terang itu kini membuat mata Cole berkunang-kunang saat lampu hijau, merah, dan biru berputa dilangit-langit ruangan yang gelap. Semua tubuh bergerak tak beraturan mengikuti irama lagu yang dinyalakan keras-keras. Siapa peduli pada tetangga? Itu urusan besok jika mereka melapor soal kebisingan suara.
"Kendalikan dirimu, Cole, atau Jose akan melihat tatapan itu." Ledek Jake pada teman lamanya itu. Teman yang tahu segalanya.
Cole mendengus dan menyesap bir kaleng yang baru saja ia buka kembali. "Peduli setan!" Jawabnya kasar namun di telinga Jake justru terdengar putus asa.
Jake duduk di kursi yang berjajar di meja bar, menghadap pada temannya yang menunduk memerhatikan uap air yang merembes dari kaleng bir seolah ada sesuatu yang menarik di sana. Jake sangat-sangat paham sejak kapan Cole menaruh hati pada Jose karena mereka sudah saling mengenal sejak masih di sekolah menengah atas, dan ia yakin bahwa Cole beberapa kali berusaha menunjukkan pada Jose namun Jose berpura-pura bodoh atau menganggap itu hanya lelucon seperti saat mereka bercanda dengan teman-teman pria mereka yang lain.
Jake tahu bagaimana kebingungannya Cole saat suatu ketika Jose membawa seorang gadis ke apartemen yang mereka tinggali bersama dan memperkenalkan gadis itu sebagai kekasihnya. Cole seperti layang-layang putus. Ia seperti tidak memiliki pegangan lagi. Bahkan untuk waktu yang cukup lama, Cole mencoba untuk berdamai bahwa Jose bukan miliknya.
Tidak hanya Cole yang merasa aneh saat mulai harus membiasakan melakukan apapun tanpa Jose, tapi bahkan teman-teman mereka yang lainpun merasa aneh saat melihat Cole datang seorang diri ke pesta sedangkan Jose datang bersama gadisnya. Mereka melihat Cole seolah tidak lengkap, seolah ada sesuatu yang hilang darinya.
"Tidak adakah gadis cantik yang menarik perhatianmu malam ini?" Tanya Jake bergurau, menyenggol lengan Cole demi mendapat perhatian temannya kembali.
Cole mengangkat pandangan dan dapat Jake lihat bahwa wajah temannya itu merah padam karena mabuk, "mudah sekali mendapatkan siapapun, ya kan? Maksudku, lihat aku," kata Cole dengan turun dari kursinya dengan sedikit oleng, menepis tangan Jake yang berusaha membantunya agar tidak terjatuh. "Ayolah, lihat aku." Bentak Cole tidak peduli jika beberapa orang yang duduk di dekat mereka mulai tertarik oleh pembicaraan mereka. "Gadis-gadis rela saling membunuh untuk bisa tidur di ranjangku."
Jake mengangguk dan memaksakan tawanya, "ya, kau adalah lambang seks kelompok pertemanan kita." Setuju Jake.
"Bahkan jika mereka tidak memiliki hati untukku, mereka akan melakukannya untuk menaikkan popularitas mereka. Sialan." Sumpah serapah Cole membuat beberapa mata berpaling berpura-pura tidak melihat saat Cole mengedarkan pandangan untuk menantang siapapun yang berani menentang teorinya soal orang-orang yang berada di sekitarnya hanya untuk memanfaatkan dirinya.
Bukan, bukan karena Cole jelek namun terkenal yang membuat banyak orang berusaha mendekat dan bergabung dalam kelompok pertemanannya. Seperti yang Jake bilang, Cole adalah lambang seks bagi para wanita, bahkan juga pria. Pria normal sekalipun akan mengatakan bahwa Cole bukan manusia karena kadar ketampanannya melebihi batas normal yang dimiliki manusia pada umumnya. Pria itu memiliki mata yang sangat tajam dan biru, rambut hitam kecoklatan, senyum yang membuat siapa saja betah melihatnya, dan lagi Cole memiliki suara berat yang seksi. Ya, jelas sekali banyak penggemar wanitanya akan rela saling membunuh--secara harfiah--untuk membuat Cole tetap melajang.