Part 8 - Broken 2

12 1 0
                                    

Bombardir BIL~~



Tubuh Jimin dan Hoseok bergerak senada dengan musik yang mengiringi mereka. Gerakan keduanya menyatu dengan irama dan mereka dapat bersinkronisasi dengan baik. Suara tepukan tangan dan teriakan dari penonton aksi mereka membuat mereka menjadi semakin bersemangat.

Hingga ketika musik berhenti, tubuh keduanya pun terhenti. Mereka membungkuk pada penonton sebelum membubarkan diri. Mereka mengambil sebuah topi yang mereka gunakan untuk menampung uang yang diberikan oleh penonton aksi mereka.

Hoseok menghitung uang tersebut dan membagi hasilnya sama rata dengan Jimin. "Hari ini luamyan." Hoseok tersenyum riang pada Jimin.

"Hmm." Jimin menganggukkan kepalanya. "Hari ini penonton sangat banyak."

"Minggu depan ayo kita menari lagi di tempat ini."

"Ne, Hyeong."

"Jimin-ah." Sebuah suara membuat Jimin menoleh.

"Oh, Hyemi-ah!" Wajah Jimin menjadi dua kali lipat lebih sumringah. "Kau sudah lama?"

"Hmm, aku bahkan sempat menonton kalian berdua menari. Jimin dan Hoseok seonbaenim benar-benar keren."

"Ah kau bisa saja!" Hoseok tertawa bahagia mendengar pujian dari Hyemi.

"Hyeong, maaf aku tidak bisa lama-lama."

"Kalian akan pergi?" Hoseok menatap dua orang di hadapannya.

"Ne, Hyeong. Aku akan mengantar Hyemi mencari buku lalu kami akan belajar bersama. Kau sendiri akan ke mana setelah ini, Hyeong?"

"Aku akan bekerja paruh waktu seperti biasa." Hoseok lalu memukul lengan Jimin dengan gemas. "Kau membuatku iri!"

Jimin tertawa dengan lepasnya mendapatkan reaksi seperti itu dari Hoseok. "Makanya kau cari kekasih, Hyeong! Apakah kau tidak memiliki seseorang yang kau sukai?"

Hoseok hanya terdiam dan tidak merespon perkataan Jimin. "Ah, aku harus pergi ke tempat kerjaku. Kalian bersenang-senanglah!" Hoseok tersenyum singkat pada Jimin dan Hyemi sebelum meninggalkan mereka berdua.

Tangan kanan Jimin bergerak untuk merangkul Hyemi, namun terhenti saat Hyemi membuka suara.

"Ck kau ini memanas-manasi Hyeong mu seperti itu. Padahal kita juga bukan sepasang kekasih, tetapi hanya kekasih pura-pura."

Perkataan Hyemi membuat Jimin kembali menurunkan tangan kanannya. Ia tidak memberikan respon apapun selama beberapa saat. "Ayo, pergi." Jimin berjalan mendahului Hyemi, berusaha menahan perasaannya. Sementara Hyemi hanya mengikuti Jimin tanpa menyadari perubahan suasana hati Jimin.

Hara membukakan pintu rumahnya, setelah mendengar seseorang mengetuk pintu dan menekan bel rumahnya tak sabaran.

"Sungrin?" Hara terkejut mendapati Sungrinlah yang mengetuk dan menekan berkali-kali. Namun, hal yang lebih mengejutkan bagi Hara adalah kedua mata Sungrin yang terus mengeluarkan air mata, isakan bahkan tak luput darinya. "Ada apa?"

"Eonni..." Sungrin memeluk Hara dengan erat. Tas yang Sungrin gunakan selama kemah pun ia biarkan tergeletak di lantai begitu saja.

"Ayo masuk dulu, setelah itu ceritakan pada Eonni. Kebetulan Eomma dan Appa sedang mengunjungi Jungjin Samchon, jadi kau bisa bercerita apapun padaku."

Bangtan in Love [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang