Chapter 17

1.4K 99 9
                                    


❄❄❄❄❄⛄⛄⛄⛄⛄🌲🌲🌲🌲🌲

"Eomma ,appa" seorang anak yang masih menggunakan piyama tidurnya memasuki kamar kedua orangtuanya ,pasalnya besok hari natal hari raya bagi umat kristiani dan keluarga kecil sehun belum mempunyai pohon natal di rumahnya ,dan semalam sehun berkata jika hari ini ia akan mengajak keluarga kecilnya untuk membeli pohon natal dan segala persiapan untuk natal.

Anak sekecil jungyo sangat antusias dan sangat senang ,karena tidak bisa lupa dengan perkataan ayahnya setelah bangun tidur jungyo segera pergi ke kamar orangtua nya . Karena ia sangat menyukai pohon natal dan setiap tahunnya ia selalu menghias pohon natal bersama sehun dan juga haneul.

"Eomma~  " tangannya terulur untuk menarik selimut yang menutupi tubuh ibunya "eomma ,appa cepat bangun " karena tak kunjung bangun ia merasa kesal ,mood nya gampang sekali berubah akhir-akhir ini.

Ia beralih mengambil gelas di atas nakas dan tanpa pikir panjang ia menyiramkan airnya tepat ke wajah sehun dan sedetik kemudian ayahnya terperanjat kaget ,bahkan kesadarannya 100% kembali.

"Apa-apaan ini " terlanjur semuanya sudah basah ,haneulpun ikut terbangun karena sehun.

"Astaga" matanya menatap jungyo terheran-heran "Kau membangunkan ayahmu dengan menyiramnya " haneul turun dari tempat tidur dan mengambil gelas dari genggaman jungyo.

Sehun tampak mengeratkan giginya karena kesal ,tapi bagaimanapun juga ia harus bisa mengontrol emosinya dan ya sejauh ini sehun belum pernah memarahi jungyo ataupun membentaknya,ia tidak ingin jika putranya ini merasa takut pada sosok ayahnya.

Sedangkan haneul tampak menahan tawa karena melihat suaminya yang sudah basah kuyup di pagi hari "tertawa saja jika ingin tertawa" seolah tahu apa yang ingin di lakukan oleh haneul dan sehun hanya mendengar kesal.

"Kalian sudah kubangunkan secara baik-baik tapi kalian tetap tidak mau bangun" jungyo menunjuk jam di atas nakas menandakan jika hari sudah siang .

"Tapi tidak harus menyiram appa" sehun turun dari tempat tidur dan langsung menggendong jungyo "anak nakal ,appa akan menghukummu pangeran nakal" sehun menggelitik perut jungyo dan membawanya kedalam kamar mandi.

"Aku saja tidak berani menyiram sehun tapi anak itu berani menyiram wajah ayahnya" haneul segera bergegas menyiapkan pakaian sehun

Tak perlu menunggu lama sehun dan jungyo sudah turun dengan pakaian yang sama ,sang ayah memakai jeans hitam dengan t-shirts berwarna put in di padukan Dengan mantel berwarna hitam ,tak lupa ia juga memakai ciput berwarna hitam untuk melengkapi penampilan nya hari ini.

Sang putra pun seperti itu,ya karena sang ayah lah yang memilih gaya pakaian untuk hari ini,pasalnya di luar sedang turun salju,ia tidak ingin jika sang anak merasa kedinginan.

"Para pangeranku sudah tampan,dan apa ini kalian memakai pakaian yang sama"

"Tentu saja ,jadi nyonya Oh siapa yang paling tampan aku atau pangeran Oh jungyo ?" Sehun tersenyum manis pada sang istri ,sementara sang putra berkacak pinggang .

"Tuan oh jungyo yang paling tampan" haneul mencium bibir mungil sang putra  "Kau juga tampan" haneul pun mencium bibir sehun sekilas.

"Kenapa eomma belum bersiap-siap"

"Eomma akan segera bersiap,cepat sarapan aku akan mandi dulu" haneul bergegas pergi untuk bersiap-siap. Sebenarnya ia bisa menolak untuk tidak ikut tapi sudah di pastikan jika sang putra akan marah ,dan haneul tidak ingin membuat jungyo kecewa.

❄❄❄

Sementara keluarga kecil jongin tengah sibuk menghias pohon natal, inilah yang di sukai oleh jongin kehangatan di hari natal.

My family, My life (Sequel You Never See Me) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang