「花は気」

1.3K 172 9
                                    

|15  Desember  2019

"Uhuk-uhuk, aduh. Maaf mengganggu, Kuroo." Ujar Kenma menutupi bibir tipisnya.

"Hmn, tidak apa. Mau ku antar pulang dulu? Kondisimu sepertinya tidak baik." Tangan besar Kuroo langsung menggenggam sebelah tangan Kenma.

"Ah, tidak apa. Aku naik bus saja." Tolak Kenma.

"Eh? Ya sudah. Aku ke Sho-chan dulu ya, dadah~" Kuroo melenggang pergi, Kenma hanya menatap miris kearah Kuroo.

'apa yang kau harapkan, bodoh!'

|20 Desember 2019

"Wah, tumben sekali rumahmu ditaburi bunga seperti ini, ini bunga apa?" Tanya Kuroo sambil menggenggam satu kelopak bunga kuning terang.

"E-eh? I-itu bunga matahari, aku menaburkannya karena, eum b-bagus.. ya! Bunganya bagus, ahaha!" Ujar Kenma dengan mata yang gelisah, sedari tadi tangannya sibuk memilin kemeja yang digunakannya. Rasanya gugup.

"Hemn! Ini bagus, boleh minta satu?" Pinta Hinata dengan antusias.

"T-tentu!"

'bodoh! harusnya kau bersihkan dari tadi!'

|22 Desember 2019

"Kuroo! Lusa nanti bisa ke rumah? Mama mencari mu, sudah lama tidak bertemu katanya."

"Eum, anu Kenma. Aku tidak bisa, Sho-chan mengajakku kencan malam itu." Tolak Kuroo.

"Oh, tidak apa. Akan ku bicarakan dengan mama." Kenma hanya tersenyum, menertawakan kebodohannya.

'bodoh, kenapa masih berharap?'

|24 Desember 2019

Salju turun perlahan, kilau lampu tampak indah saat ini.

|10.00 pm

Kenma duduk sendiri di ranjang rumah sakit, menatap butiran salju pertama dari jendela.

Menatap sendu kearah langit-langit malam yang mulai bersalju.

"Harusnya dia berada di sini sekarang-"

"Ini malam terakhirku." Lirihnya.

|11.00 pm

Kuroo menatap langit bersalju dari jendela restoran yang disinggahinya dengan Hinata. Perasaannya tidak nyaman. Harusnya dia malam ini bersama Kenma, kenapa dia disini?

"Anu, Kuroo?"

"Hmn?" Balas Kuroo dengan mata yang masih menatap langit.

"Ayo putus," Kata itu menusuk pendengaran Kuroo, matanya beralih menatap Hinata. Ada sirat kegelisahan dimatanya

"Kenapa?"

"Aku akan tunangan minggu depan, maaf mendadak." Jawab Hinata.

"Tapi-"

"Maaf, aku harus pergi." Hinata melenggang pergi, meninggalkan Kuroo.

'Kenma' Satu nama melintas di kepalanya.

|11.30 pm

Mobil hitam Kuroo yang awalnya melesat, berhenti di depan rumah sederhana.

Sudah berkali-kali Kuroo mengetuk pintu, tapi tidak ada yang membukakan pintu untuknya.

'cklek-

Pintu terbuka, mata Kuroo menelisik keadaan di dalam. Tidak ada orang.

Kelopak bunga matahari bertebaran serta darah berceceran di lantai.

"K-kenma?" Tidak ada jawaban.

Kuroo keluar dari rumah Kenma, menuju mobilnya.

"Kuroo?" Panggil seseorang, tetangga Kenma.

"Eh, nyonya Izu. Apa Kenma sedang keluar rumah?" Tanya Kuroo kepada wanita paruh baya itu.

"Kenma dirawat di rumah sakit sejak kemarin, Hanahaki nya semakin parah"

Perkataan nyonya Izu berputar di pikirannya, pening memenuhi kepalanya.

|11.58 pm

Kuroo berjalan tergesa-gesa menuju resepsionis rumah sakit. Peluh bercucuran di dahinya.

"Anu, kamar inap Kenma Kouzume dimana?"

"Kamar 15 bunga matahari, lantai dua." Jawab suster di resepsionis.

Kuroo berlari menuju tangga darurat, berharap Kenma masih menunggunya.

|11.59 pm

      -kamar 15, bunga matahari.

Tubuh Kenma bergetar, rambut indahnya menjadi kusut, air mata bercucuran, keringat dingin membasahi dahinya.

Dadanya menjadi sesak, sesuatu berusaha keluar dari batang tenggorokannya.

'tolong aku, Kami-sama!' batin Kenma berteriak.

'brakk-

Pintu kamar terbuka, Kuroo dengan wajah khawatirnya mendekat.

"K-kenma?!" Tubuh Kuroo bergetar, menatap wajah sayu milik Kenma.

Kenma tersenyum letih, menahan sakit dari dadanya.

"M-maaf.., uhuk.. Kuroo maaf..hiks, waktuku tidak lama.." Kenma tersenyum, tangan dinginnya menyeka air mata Kuroo.

Kuroo menangis, menggenggam tangan kecil Kenma. Nafas Kenma mulai memendek.

'tenteng..tenteng..

|25 Desember 2019
          -00.00

Hari sudah berganti

Dada Kenma semakin sesak, kelopak bunga mulai keluar dari mulutnya.

Kenma tersenyum untuk terakhir kalinya, nafasnya terhenti, bunga matahari dengan bercak darah di kelopak nya menyembul dari dada Kenma.


    -25 Desember 2019, Kenma Kouzume, meninggalkan Kuroo Tetsurou dengan senyum manisnya.-

「hanahaki」   Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang