TAEYONG X JISOO
.
SERPIHAN HATI
[Akan kucoba terus melangkah]
.
McM
.
HAPPY READING
[Italic = flashback]
.
.
AUTHOR'S POV
.
.
Satu langkah yang diambil Kim Jisoo untuk menuruni tangga gedung pengadilan, bagaikan satu langkah yang akan membatasi Lee Taeyong untuk mendekati mantan istrinya.
Pagi ini, keduanya resmi mencatatkan hubungan baru di antara mereka. Lee Taeyong di mata negara telah menjadi mantan suami dari Kim Jisoo. Gugatan cerai wanita itu telah dikabulkan.
Langkah Jisoo terhenti kala ada teman yang menghampiri. Pikir Taeyong, pasangan itu sedang memberi semangat untuk Jisoo. Taeyong masih berjarak empat anak tangga di atas Jisoo.
Usai bercakap, Jisoo menundukkan kepala sejenak. Tubuhnya berputar ke belakang, kepalanya terangkat untuk menatap mantan suaminya. Bagaikan sebuah tanda, Taeyong menyusul untuk bersisian dengan Jisoo. Dua pundak itu kini berjarak, enggan untuk saling bersentuhan.
"Taeyong-a-"
"Jisoo-a-"
Jisoo mengulum senyum. "Aku lebih dulu."
Taeyong di sisinya hanya menganggukan kepala.
"Akhir pekan ini aku akan mengambil sisa barang-barangku yang berada di rumah. Jika kau-"
"Aku akan berada di rumah saat itu. Aku tak memiliki jadwal akhir pekan ini." Taeyong menyela pernyataan Jisoo yang tak terucap.
"Baiklah."
Taeyong perhatikan kaki yang kembali terayun untuk mengambi langkah itu. "Jisoo-a!" kali ini nadanya lebih tegas.
Wanita itu menolehkan kepala, seakan ini kesempatan besar untuk menyimpan rupa Taeyong dalam ingatannya. "Ya?"
Tangan Taeyong terulur ke hadapan Jisoo. "Bolehkah aku meminjam waktumu selama satu hari ini?"
Taeyong tahu, ini hal konyol, tak masuk akal, taboo, atau apapun itu. Taeyong meminta mantan istrinya untuk berkencan di hari pertama mereka resmi bercerai? Apa yang dapat disimpulkan dari pertanyaan Taeyong yang samar tersebut?
Matanya menatap harap, namun kedutan di bibir yang enggan mengembang senyum menyatakan hal lain.
Jemari lentik Kim Jisoo mengisi ruas jari Lee Taeyong. "Ya." Bahkan bibir kecil itu tersenyum.
"Terima kasih."
"Terima kasih"
Kim Jisoo begitu erat membalas dekapan Lee Taeyong. Wanita itu bahkan menangis di pundak kekasihnya.
Taeyong mengurai pelukan mereka. Mengusap wajah kekasih hati yang berlinang air mata. "Mengapa menangis? Sedih akan kunikahi?"
Jisoo memukul pundak Taeyong. "Konyol! Aku ini menangis bahagia. Aku menjadi pemenangnya. Seluruh penggemarmu itu kalah. Lee Taeyong akan menjadi milikku selamanya!" Jisoo berceloteh dengan hidunganya yang memerah.
KAMU SEDANG MEMBACA
IDÉE
Fanfic[Oneshoot Collection] Kumpulan cerita yang tak menentu. Coretan singkat dari imajinasi yang datang menyapa tak kenal waktu. Semoga cerita ini dapat mengisi kekosongan harimu.