[!!] Budayakan Vote dulu sebelum baca 🌟
-
Happy Reading 🌹
-
-
Seoul, South Korea
-Cho's House-
"Seohyun-ah, apakah kalian sudah saling membicarakan pernikahan dengan serius?" tanya sang nenek yang kini berada diruang televisi lantai atas bersamanya.
Menggeleng samar, "Aku pun masih bingung, apakah benar kami akan menikah?" ucap Seohyun menggaruk kepalanya yang tiba-tiba terasa gatal.
"Dia ingin kalian menikah dan hutang-hutang appa-mu dianggap lunas. Apakah kalian tak pernah saling menyatakan cinta seperti pasangan muda pada umumnya?" tanya sang nenek membuat dahi Seohyun semakin berkerut nyata.
"Aniyaa, tak ada pernyataan cinta dan aku tak ingin mendengarnya. Aissh... Menjijikkan sekali!" desis Seohyun kesal dengan wajahnya yang memerah.
Air muka sang nenek berubah cemas, "Seohyun-ah, bagaimana jika dia membatalkan keinginannya untuk menikahi mu? Bagaimana caranya kita membayar hutang? Kau harus mengambil hatinya agar tetap ingin menikahi mu. Lagipula hidup mu lebih terjamin jika bersamanya, maaf jika Halmeoni berbicara seperti ini, tapi sungguh terkadang Halmeoni merasa menjadi wali yang buruk untuk mu selama ini. Sebagai orang tua kami tak pernah membahagiakanmu, bahkan kau tak pernah memakai jepit rambut secantik ini sejak kecil."
"Halmeoni, sudahlah jangan terlalu memikirkan semuanya terlalu jauh..." sungut Seohyun membuat sang nenek menangkup wajahnya.
"Seohyun-ah, dengarkan Halmeoni. Kau tidak bisa berlaku begitu acuh dengan hubungan kalian, sebagai perempuan muda, kau harus belajar menjadi wanita yang dewasa untuk memahami hati pria dewasa." Ucap sang nenek bersungguh-sungguh.
Seohyun melengos malas, apa yang harus dia lakukan selain meladeni cumbuan Kyuhyun agar pria itu senang. Kyuhyun tak memintanya untuk memahami hati pria itu, tak ada hati dan perasaan diantara dirinya dan Kyuhyun.
Kyuhyun hanya membutuhkan tubuhnya, sebagai objek pemuas kebutuhan biologis pria itu. Kyuhyun tak pernah menyatakan cinta padanya, mungkin benar dirinya hanya barter dari hutang-hutang ayahnya pada perusahaan Kyuhyun. Bibirnya, tubuhnya, keperawanannya semua sudah Kyuhyun ambil mungkin sampai pria itu merasa cukup sepadan dengan 100 juta Won, pria itu akan membuangnya. Terselip nyeri dalam hatinya ketika memikirkan hal tersebut. Sungguh menyedihkan...
"Seohyun-ah, kau harus mendengar kata-kata Halmeoni. Kau harus mengambil hatinya agar tetap ingin menikahimu." Bujuk sang nenek mengatakan hal yang sama.
Sudut bibirnya pun tertarik, "Halmeoni tenang saja, bahkan jika dia tak ingin lagi menikahi ku. Aku pastikan dia tak akan lagi menagih hutang-hutang kita dan kita akan bebas darinya. Ahh aku tak sabar menunggu akan hari itu..." ucap Seohyun menangkup tangannya tepat di dada.
Tersenyum walaupun hatinya teremas nyeri, Seohyun berharap semua ini cepat berlalu dan yang perlu dia lakukan adalah tak pernah mengharapkan apapun dari Kyuhyun. Yang paling utama adalah memproteksi perasaannya. Tidak ada cinta tidak ada rasa, jika suatu saat nanti Kyuhyun membuangnya, dirinya tak akan hancur berkeping-keping. Biarlah kegadisannya telah terenggut, tak masalah jika itu cukup sepadan untuk membuat mereka lepas dari hutang-hutang ayahnya. Meskipun tak gadis lagi dirinya masih bisa hidup dengan baik, mencari uang dan menghidupi sang nenek. Sederhananya seperti itu.
-
"Hoooaaamm...hmmmmphht!" Seohyun melotot kesal kala tangan sang nenek menutup mulutnya yang menguap lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Peach 🍑 [Terbit Di Googleplay Books ❣️]
Fanfic[21+ Dewasa] Full part tersedia di Googleplay books❣️ [Link on Bio] Ini sebuah rahasia kecil kami, aku memilikinya, gadis cantik yang manis. Tak ada yang tahu apa yang terjadi diantara kami. Namun yang ku tahu, Seo Joohyun hanyalah milik ku. Pers...