THREE

14 4 3
                                    

Saat ini alexa sedang termenung di kamar nya, entahlah mungkin dia sedang memikirkan sesuatu.

"Kenapa lo tinggalin gue za? " Tanyaku pada diri sendiri.

"Disini gue masih nunggu lo za" Ucapku lirih.

Tiba-tiba pintu kamarku terbuka, menampilkan wajah bang alex yang terlewat tampan itu.

"Lo kenapa si xa? Gue perhatiin ko ngelamun aja" Tanyanya.

"Gapapa" Kataku sambil menundukkan kepala.

"Xa" -panggilnya lembut, bang alex langsung memelukku erat seraya mengelus rambutku sayang.

"Lexa salah apa bang? Apa lexa ga pantes bahagia? Kenapa lexa ditinggalin gitu aja? Kenapa bang, kenapa!?" Tanyaku bertubi-tubi.

"Ssssttt, jangan nangis xa, dia pasti punya alasan" -ucapnya menenangkan.

Flashback on:

Pagi itu terlihat seorang gadis bersama seorang pria yang sedang bercanda gurau di sebuah taman.

"Za, gue sayang sama lo" -ucap gadis itu

"Bahkan gue udah cinta sama lo xa" -ucap pria itu

"Xa, kalo suatu saat nanti gue pergi, lo jangan benci gue ya?" -ucap sang pria lirih.

"Ngga za! Reza gaboleh ninggalin lexa disini!" -bentak gadis itu

Sang pria pun segera memeluk gadisnya itu erat, sungguh. Dia sangat menyanyangi gadis nya itu.

Flashback off.

"Zaaaa" - ucapku lirih.

"Kenapa lo ninggalin gue disini za, disaat gue bener-bener sayang sama lo, tapi kenapa lo tinggalin gue gitu aja" Lirihku, lagi.

Aku tak mampu lagi membendung tangisku, hingga aku benar-benar terisak, dada ku sesak, hatiku hancur, perasaan ku kacau, hingga akhirnya aku terlelap karna lelah.

-------------------------------

Tok.. Tok.. Tok..

"Sayang ini momy nak, ayo bangun, makan malah sudah siap" -ucap momy sambil mengetuk pintu kamarku.

"Iyaa mom, lexa mandi dulu" -sahutku seraya menuju kamar mandi.

15 menit kemudian aku sudah menyelesaikan ritual mandi ku, aku bergegas turun kebawah untuk makan malam.

"Loh, mom, daddy mana?" -tanyaku pada mommy karna aku tak melihat dady di meja makan.

"Dady ada meeting penting di new york sayang" -jawab momy sambil tersenyum.

"Ohh" -jawabku sekenanya.

Ya, alexa sudah sering ditinggal keluar negeri oleh dady nya itu.

"Emm mom, nanti lexa mau pergi keluar boleh?" -tanyaku pada mommy dan dibalas anggukan olehnya.

"Mau gue temenin ga de?" -tanya bang alex

"Ga usah bang, lagian lexa ga lama ko" Jawabku, dan dibalas anggukan olehnya.

------------

Kini lexa sedang berada di sebuah gramedia yang tak jauh dari rumahnya.

Saat sedang memilih novel untuk dibeli, aku terkejut karna ada yang menepuk bahuku. Aku terkejut saat mengetahui siapa orang itu.

"Devan" -ucapku pelan.

Kuperhatikan dia hanya menatapku dengan tatapan yang sulit diartikan.
Tapi lama kelamaan wajahnya semakin mendekat ke wajah ku.

"De.. Deevan lo.. Ngapain?" -ucapku gugup karna jujur aku merasa jantungku seperti sedang marathon.

Kupejamkan mata karna jujur aku sangat gugup!

Sejurus kemudian aku mendengar suara orang tertawa, ku buka mata dan melihat dia benar-benar sedang tertawa!

Hey! Devan? Tertawa? GANTENG BANGET!

"Lucu" -batin devan.

"Lo pikir gue mau cium lo huh?" -ucapnya sambil terkekeh

"Devan sialan!!!" -batinku

"Ngg..nggaa lah! Nga" Elakku, karna jujur aku merasa sangat malu sekarang! Bisa-bisa nya aku membayangkan devan akan menciumku di tempat umum! Ohh itu tidak akan terjadi lexa!!

Tapi sejurus kemudian aku merasa benda kenyal itu menyentuh pipi sebelah kanan ku, dann.. Blushh!

Sialan! Devan menciumku!!! -batinku

"Lo makin cantik kalo lagi blushing" -ucapnya sambil tersenyum manis.

Deg.

----------------------
TBC.

sincerity of love   Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang