22

18.1K 603 6
                                    

"Ini sudah di perban. Cuma luka kecil kok. Semoga nggak akan terinfeksi"ucap sang dokter tersebut.

"Makasi dok"ucap Alea.

"Sama - sama. Kalo gitu saya permisi ya"ucap sang dokter lalu pergi.

"Makasi dok"ucap alex sebelum sang dokter meninggalkan ruangan ini.

Alea hanya tertunduk.

"Hei, lo nggak papa?"tanya Alex. Ia meraih pipi Alea yang basah karena air matanya.

Alea mendongak. Melihat wajah ke khawatiran sang kakak.

"Kak, kak Bertand tu kenapa?"ucap Alea lirih dan diselingi tangisnya. Alea memegangi tangan nya.

"Dia orang gila dek. Jangan pernah mau deket - deket sama dia. Dia udah nggak waras"ucap Alex.

Excell mengacak rambut Alea.

"Lain kali hati - hati,"ucap Excell tersenyum.

Alea hanya membalas dengan senyum tipis nya.

"Lo nggak akan kenapa - napa selagi ada kita Al. Maaf kita daateng nya terlambat"ucap Vyran.

"Gapapa, makasi ya"balas Alea dengan suara lirih nya.

"Ran, tadi lo kemana?"tanya Alea pada Rani.

"Gue nungguin lo di timezone Le. Tapi lo nya nggak balik - balik"ucap Rani.

"Tapi kata kak Bertand, lo di telfon sama bunda disuruh pulang. Terus lo nyuruh kak Bertand buat jagain gue"jelas Alea.

"Hah? Gue masih di timezone nungguin lo Le. Karna lo lama, makanya gue nyamperin lo ke toilet. Katanya Alin lo langsung pergi sama cowok"ucap  Rani meyakinkan Alea.

"Emh,"Alea menghela nafas berat nya.

"Sekarang kita pulang, jangan mau kontakan lagi sama Bertand"ucap Alex.

Alea mengangguk.

»»»

"Assalamualaikum,"ucap Julian lalu mencium punggung tangan Haris dan Anita.

"Walaikumussalam, mau jenguk Alea nak?"tanya Anita.

"Iya mah. Alea gimana mah? Baik baik aja kan mah?"tanya Julian khawatir.

"Coba cek sendiri gih,"ucap Anita lalu diangguki oleh Julian.

Tok, tok, tok,

"Ndra,"panggil Julian.

Krieett.

"Eh?"Julian tersontak kaget.

"Juliaaaaaaaaannnnnn!!!!"teriak Alea.

"Astaga Ndra,  lo ngapain si?"tanya Julian.

"Ish! Ganggu aja! Retak kan masker nya!"oceh Alea tak jelas.

"Gue cuci muka dulu"Alea pergi ke kamar mandi dengan menghentak hentakkan kaki nya.

"Haduh, kirain ada setan pagi pagi. Kaget gue"Julian mengelus dada nya.

"Kenapa?"tanya Alea sambil mengusapkan wajah nya dengan handuk.

"Gimana tangan lo? Kepala lo? Masih pusing ga? Kok bisa sih, kejadiannya emang kaya' gimana?"tanya Julian panjang kali lebar kali tinggi.

"Ish, satu satu dong. Ekhekhem! Pertama, tangan gue udah baikan kok. Lecet doang soalnya. Kedua, kepala gue agak pusing si tapi gapapa. Ketiga, kejadian nya... Ya gitu!"putus Alea.

"Eh? Gimana si. Kemaren katanya lo sampe nangis nangis?"tanya Julian.

"Ish! Iya! Sakit tau!"ujar Alea.

My Ketos Is My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang