Update lagi yuuuhuuuu
♫ ♫ ♫
Hoseok meringis. Setelah membersihkan sisa make up yang masih ada di wajah Hoseok, Hara mengobati luka-luka di wajah Hoseok. Rasanya Hoseok ingin berteriak dan berguling-guling karena perih di wajahnya, tetapi ia masih berusaha stay cool di depan hoobae nya itu.
Seokjin duduk di sebelah Hoseok yang masih berusaha sekuat tenaga menahan sakit. "Jika kalian sudah selesai, ayo kita makan malam." Seokjin menepuk bahu Hoseok, berusaha menyalurkan kekuatan pada sahabatnya itu. Ia tahu pasti rasanya sangat sakit.
Hoseok hanya menganggukkan kepalanya, namun Hara tak memberikan respon apapun. Seokjin hanya diam menatap Hara tanpa berkata apapun. Ia tak tahu apa yang terjadi, tapi ia merasa adik sepupunya itu mendiamkannya selama beberapa hari ini.
"Hara-ya, kau makan malam di sini, bukan?" Tanya Seokjin, kembali membuka percakapan dengan Hara.
"Hoseok Seonbae, aku sudah selesai mengobati lukamu. Aku pulang dulu." Hara berdiri dan bergegas memakai tasnya.
"Park Hara, aku bicara padamu." Seokjin mulai menggunakan nada tegas, dengan tujuan agar Hara meresponnya. Namun, Hara justru langsung pergi meninggalkan rumahnya bahkan tanpa menoleh padanya sekalipun.
Saat menelepon meminta Hoseok tinggal bersamanya pun, Hara terkesan tak ingin bicara lama dengannya. Seokjin merasa sikap Hara belakangan ini cukup aneh padanya.
Selesai makan malam, Seokjin mengajak Hoseok ke kamarnya. Mulai hari ini, Hoseok akan menempati kamar yang sama dengan Seokjin. Kamar Taehyung berada di kamar sebelah, tetapi Taehyung lebih sering menginap dan menghabiskan waktu di rumah Jimin.
"Hoseok-ah." Seokjin yang berbaring di tempat tidurnya memandang langit-langit kamarnya yang berwarna biru dengan lukisan awan di sana. Sementara Hoseok yang duduk di tempat tidur itu hanya bergumam menanggapi pertanyaan Seokjin. "Kau dan Hara sekarang ini cukup dekat, ya?"
"Ya, mungkin begitu."
"Dari kecil, kami sangat dekat dan aku sudah seperti kakak kandung baginya dan Sungrin. Tetapi belakangan ini Hara sepertinya mendiamkanku, tetapi aku tak tahu apa salahku. Aku benar-benar sedih."
"Ehm...Seokjin-ah. Sepertinya aku tahu apa yang membuat Hara mendiamkanmu."
Seokjin segera duduk dan menatap Hoseok dengan penuh rasa ingin tahu. "Apa itu?"
"Kau...ingat saat aku menggandeng Hara sambil berlari meninggalkan sekolah?"
"Aku takkan lupa kejadian itu. Lanjutkan."
"Sebetulnya...saat itu Hara berada di atap sekolah karena ia baru saja menyatakan perasaannya pada Namjoon, namun ditolak. Dia benar-benar menangis sampai aku terkejut mendapatinya di atap. Akhirnya dia menceritakan padaku apa yang Namjoon katakan."
"Akan kuberi Kim Namjoon pelajaran karena telah membuat adik sepupuku menangis."
"Aku tidak tahu dia berkata apa saja, yang jelas Namjoon mengatakan ia tak tertarik pada Hara. Hara bertanya siapa yang Namjoon sukai. Lalu kau tahu apa jawaban Namjoon?"
"Jangan bilang Namjoon mengatakan..."
"Kau." Hoseok memotong ucapan Seokjin.
"Aku?" Seokjin menatap Hoseok bingung.
"Namjoon mengatakan ia menyukaimu."
"MWO?!" Teriakan Seokjin terdengar begitu menggelegar sehingga Hoseok harus menutup kedua telinganya dengan tangan. "MATILAH KAU KIM NAMJOON!!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bangtan in Love [Completed]
FanfictionBangtan, sebuah geng yang ditakuti seluruh penjuru sekolah dan tak ada yang berani melawan mereka. Di balik kehidupan mereka yang penuh kekuasaan, terdapat sisi gelap yang ingin mereka tutupi dari semua orang. Cheonsa, sebuah geng yang takkan membia...