12 | meet her

1.5K 254 8
                                    

sudah hampir bulan ke-7 siyeon dan jeno kenal. yang dulunya masih canggung banget, sekarang udah biasa aja. malah kayak udah kenal lama.

"yeon, mau nemenin jenguk kak yeeun nggak?"

"mau!"

"oke, tunggu gue di parkiran, ya. gue mau izin ekskul dulu."

"sip."

•••

mereka berdua sampai di rumah sakit. keduanya berjalan beriringan menuju ruangan yeeun.

"udah mau setahun kak yeeun koma." ucap jeno.

siyeon hanya terdiam.

"belum ada perubahan sama sekali kata dokter." lanjut lelaki itu.

gadis di sebelahnya menepuk-nepuk bahu jeno.

"kalo kak yeeun gak bangun-bangun lagi, gue nggak bakalan maafin diri gue sendiri."

"ini bukan salah lo, no. ini bagian dari skenario yang Tuhan buat. kita kan cuma makhluk-Nya. kita bisa apa?"

•••

"lo udah makan?" tanya jeno.

"belum sih, tapi gue gak lapar"

Kruuuukk!

itu bunyi perut siyeon. aduh gak usah ngebayangin gimana malunya gadis itu sekarang.

jeno tertawa kecil hingga matanya membentuk bulan sabit.

"ayo makan."

keduanya menyusuri jalanan blok m.

"serius lo mau makan disini?" tanya jeno.

"iya. biasanya juga disini. kenapa? lo gak suka ya?"

"ah bukan itu... gue kira lo mau makan di tempat-tempat kayak restoran cepat saji gitu."

"ah makanan itu gak bikin kenyang. btw, itu tempat nasi goreng langganan gue. enak banget, lo harus coba!" ujar gadis itu semangat.

siyeon menarik lengan jeno dengan wajah berseri-seri.

"mas wonwoo!" panggil siyeon.

"eh? neng siyeon? wuidih, abis kemana aja nih? jarang kesini."

"hehehe sibuk mas."

"gayaan banget, neng."

"hahaha. mas, aku pesan nasi gorengnya dua, ya. makan disini. kayak biasa, punyaku"

"jangan pake timun sama tomat." sela mas wonwoo.

siyeon tersenyum sembari mengacungkan kedua jempolnya.

"betewe, kesini sama pacarnya ya neng?"

"hah? oh- dia bukan pacar aku, mas. temen doang."

"yakin temen doang?"

"sotoy banget mas wonwoo ini." siyeon menggelengkan kepalanya.

"akrab banget, yeon." celetuk jeno.

"hahaha, gue sering kesini waktu kelas sepuluh. abis pulang les, biasanya laper. kebetulan lewat sini juga kalo mau pulang, ya udah mampir."

selang beberapa menit, nasi goreng pun disajikan.

"gimana? enak kan?!" seru siyeon semangat.

"enak banget, serius. kapan-kapan ajak gue ke tempat kayak gini lagi, yeon. kayaknya lo banyak tahu tentang kuliner di jakarta."

"hahaha, siap!" siyeon mengacungkan jempolnya.

dan malam itu, siyeon harap tidak pernah berakhir. karena kekosongan diisi oleh tawa dan senyum khas milik jeno.

―TBC―
hola!

strawberries & cigarettesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang