-Dɪsᴘᴀᴛᴄʜ!- [𝙼𝙺]✔︎

𝐴 𝐵𝑒𝑎𝑡𝑖𝑓𝑢𝑙 𝑁𝑖𝑔ℎ𝑡 𝑓𝑢𝑙𝑙 𝑜𝑓 𝑏𝑟𝑜𝑏𝑙𝑒𝑚𝑠

°°

"Malam yang indah"ucap seorang gadis yang kini sedang duduk di sebuah balkon.

Jennie tersenyum melihat indahnya rembulan malam ini, tapi kenapa ia tidak melihat bintang satupun?.

Biasanya jika sedang bulan sabit para bintang-bintang akan bermunculan untuk membantu menyinari malam yang gelap.

Sudah satu minggu dimana Jennie kini tinggal dengan seorang pria.

sungguh terkadang ia sangat merindukan eonnie dan adik-adiknya itu, ia merasa sunyi tidak ada gelak tawa dari Lisa, tidak ada ocehan rewel dari Rose, dan juga tidak ada omelan dari Jisoo.

entah mengapa ia merasa akan ada sesuatu terjadi, itu menurut feeling nya, tapi entahlah.

Ting.

Tepat waktu, Jennie tersenyum manis saat melihat sebuah pesan masuk, ia buru-buru membuka pesanya.

Chagia 💓

Sepertinya hubungan kita
Tidak bisa di lanjutkan jen,
Mianhe, mungkin ini yang terbaik
Kita berakhir.

Tes

Gadis itu tersenyum getir serta air mata yang sedikit demi sedikit mengalir, saat melihat sebuah pesan yang selama ini ia tunggu-tunggu, perasaanya mendadak ngilu.

Mengapa kau ingin
Kita berakhir oppa?

Beberapa menit ia menunggu balasan yang tak kunjung terbalas, akhirnya Jennie menelfon, namun nihil tak ada jawaban, kekasihnya itu Kai terus saja mengakhiri suara panggilan dari Jennie.

"Kau ini kenapa oppa"lirihnya.

Tak lama, ponselnya berdering, menyatakan bahwa ada pesan masuk.

Bukan apa"hanya saja
Aku merasa kita benar-
Benar tidak cocok jen
Mianhe, tolong jangan
Hubungi aku lagi,
Bahagialah dengan yoongi.
Aku mencintaimu.

"Hiks, hiks, a.. Niya, aniya"Jennie terus saja menggeleng-gelengkan kepalanya sambil menepuk-nepuk dadanya yang terasa sangat ngilu itu.

Gadis itu berdiri mengambil jaket dan juga kunci mobilnya, lalu berlari keluar rumah.

Yoongi sedikit mengernyit saat melihat Jennie berlari keluar kamar, ya Yoongi yang sedari tadi menonton tv tak sengaja melihat Jennie yang berlari dengan mata sembab dan air mata yang terus mengalir.

"Shit! "Ia sedikit mengumpat, mengapa kaki yang biasanya malas untuk dijalankan tiba-tiba saja bangun.

Ia mengambil jaket bombernya serta kunci mobilnya,