Amerika.
Negara adidaya dengan segala pesatnya perkembangannya. Negara dimana menjadi tempatku untuk berkuliah sampai empat tahun mendatang.
Aku keluar dari gate setelah mendapatkan barang-barangku. Mataku mengedar, mencari sosok tinggi. Kris— teman, ahh bukan sahabat gilaku. Tidak berlebihan juga jika aku menyebutnya gila, lihatlah setelah aku menemukan keberadaan absurd yang mengundan perhatian orang yang ada di bandara ini.
Shit..
'Apa-apaan dia'
Batinku menelangsa sedih, bagaimana bisa aku harus punya sahabat seperti dirinya.
"Oy Junmyeon.." teriak Kris heboh. Ohh shit, tidak bisakah dia memanggilku secara normal saja seperti manusia lainnya. Apa-apaan dengan banner itu, sungguh norak. Jika saja ukurannya itu kecil aku memaklumi. Tapi lihatlah, bagaimana banner seukuran 2x1 meter itu terbentang lebar. Terlebih lagi tulisan yang ada disana, asshole— rasanya aku ingin kembali saja ke Korea.
'Junmyeonie 💙 Selamat datang bunnie kesayangan..'
Shit!
Bahkan tidak sampai setengah jam aku mendarat di Amerika sudah tak terhitung berapa kali aku mengumpati Kris di dalam hati.
***
"Selamat datang"
Tidak itu bukan Kris yang menyapaku. Kris sudah hilang dari peredaran karena dengan tidak elitnya dia terjatuh, terguling-guling di lantai setelah aku tendang bokong teposnya. Dan setelah itu dia langsung terbirit-birit pergi dengan membawa koperku untuk keparkiran terlebih dahulu. Hahaha, tentunya sebelum itu aku sudah mengancam akan mengebiri kepunyaannya jika Kris masih bertingkah abnormal seperti memelukku erat ala teletabis.
"Ya, terimakasih.." jawabku dengan senyum menawan ke arahnya yang langsung membuat pemuda itu menunduk malu.
Uhh, kiyowo. Dimana sih Kris bisa dapat makhluk seimut ini.
"Oh shit, tidak bisakah kau tidak menebar senyuman jelekmu disini. Aku mual"
Kata Kris saat kita berdua sudah sampai di depan mobil milik Kris. Aku hanya mengedikkan bahu tidak peduli. Karena tingkah Kris lebih menjijikkan daripada diriku."Kamu sudah kenalan sama Jun kan?" tanya Kris ke pemuda manis itu yang langsung dijawab dengan gelengan kepala. Ahh-iya, masa mau menggebet tidak tau namanya sih.
Dengan segera aku langsung menyodorkan tanganku, "Halo, namaku Kim Junmyeon, tapi panggil saja Suho atau bisa juga sayang." kataku menggoda sambil diakhiri dengan kedipan mata kananku. Pemuda itu tersenyum kecil, sedangkan Kris sudah melotot tidak elit kepadaku.
Hhhh, apa peduliku.
Dia membalas jabatan tanganku. Sial, tangannya halus sekali.
"Namaku Huang Zitao, panggil saja aku Zitao.."
Ahh, nama yang manis.
"Dan aku pacar dari Kris.."
Ha?
APA?
Dan siluman naga itu hanya menyengir senang memperlihatkan gigi tonggosnya kepadaku.
Sial, aku kalah start.
***
Aku hanya duduk diam di jok belakang sambil memutar mata jengah. Bagaimana tidak, sepasang sejoli di depannya ini dengan sengaja menebar kemesraan didepannku. Tidak mungkin hanya si Kris yang sok-sok pamer kepadaku. Oh, lihat saja smirk itu saat aku dan Kris tidak sengaja bertemu pandang.
"Sudahlah Kris jangan begini, malu ada kak Suho."
Ahh, ternyata dek manis hanya anggap aku sebagai kakakmu.
Dan untuk kedua kalinya aku patah hati hari ini.
***
FIN
"Apasih rahasianya kok naga tonggos kaya kamu bisa dapat si dedek manis itu?"
"Hmm apa yah, mungkin karena aku itu ganteng, tajir terus banyak fansnya"
Ihh
"Kalo cuma gitu aku juga. Liat muka aku yang udah kaya malaikat dari surga terus kalo masalah kekayaan punyaku gak bakal habis 100 turunan sekalipun aku gak kerja. Jadi masih ada kesempatan nih aku nikung biar bisa dapet dedek Zitao"
"Ehhh enak aja nikung. Emangnya bisa gitu? Jaman sekarang ganteng sama tajir gak nentuin bakal ada yang mau tau.."
"Jun, kamu harus tau aja kalo mau nikung itu punyamu harus besar.."
"Apanya?"
"Ya penismu lah. Mau ganteng plus tajir kalo gak bisa muasin mana ada yang mau, hahahaha.."
Sialan..
"Lagian daripada jadi seme terus pengen nikung aku, kamu cocokkan jadi uke.."
"Mau aku kenalin gak sama temenku yang punyanya besar plus panjang? Tenang kamu bakalan puas kok digoyangin semalaman!!"
Ohh sialan Kris.
![](https://img.wattpad.com/cover/209553701-288-k217871.jpg)