Santae Claus (Taekook) | Oneshoot

Merry Christmas & Happy Newyear

Santae Claus
Short ff (onesoot)
Taehyung x Jungkook
Fluff/romance
H A N Y A  F I K S I.

-HAPPY TAEHYUNG DAY-

.
.
.

Dilanda stress memikirkan orangtua yang terus memintanya untuk segera mengenalkan kekasih di usianya yang telah menginjak 27, membuatnya ingin mengadu pada sang pencipta agar diberikan petunjuk, akan seperti apa kisah cinta yang akan turun padanya.

Alarm berdering, tepat pukul 7 pagi dirinya terbangun untuk segera bersiap dan bergegas ke gereja dekat rumah. Sebenarnya, yang menyenangkan dari minggu dini hari ini ialah, ia akan bertemu dengan salah satu sahabatnya yang bekerja di gereja itu. Sahabat kecil sih.

Lantas ketika kakinya melangkah memasuki lantai satu gereja, disambutlah dia oleh Park Jimin, si imut bermata garis kala ia tersenyum lebar. "Taehyung! Lama gak ketemu!"

"Lama matamu, kita baru aja ketemu kemarin di rumahmu!"

"Hehehe, maksudku, lama gak ketemu kamu di rumah Tuhan. Ku pikir kamu udah jadi dukun cinta."

"Jangan ngeledek kejombloanku ya."

Jimin dan dia itu sepantaran, namun memang karena sikap pria bermarga Park yang sedang berlompatan di sampingnya membuat ia terlihat seperti paman-paman bawa ponakan.

"Kamu tau gak! Aku punya temen baru di sini. Kamu sih jarang datang ke gereja." Dengar? Layaknya anak berusia belasan yang sedang memamerkan robot-robotan Iron Mannya. Tapi jangan salah, Jimin adalah anak Tuhan yang taat, walau begitu.

"Aku gak peduli siapa temen barumu, pendek. Tolong bawa aku ke pendeta. Apa beliau udah datang?" ingin berkonsultasi, lama tidak diguyur iman sepertinya Taehyung butuh sedikit sentuhan pada hatinya yang beku. Ya bagaimana tidak! Selama 3 bulan dicecar untuk membawa sang penakluk hati, padahal ia saja sedang tidak dekat dengan siapa pun.

"Mmm, ada macet, jadi katanya setengah jam lagi, diperkirakan." Sembari berjalan kecil, mengajak Taehyung berkeliling sekitar sini, melihat beberapa perubahan pada dinding dan hiasan gereja yang direnovasi pada bulan lalu.

"Semakin kokoh."

"Ya, kamu inget gereja ini pada awal dibangun? Masih kayu sebagai atapnya, aku inget kamu baru aja masuk kuliah pas itu, masih nakal-nakalnya! Dan akhirnya kenal Tuhan, huh, sekarang udah jadi om-om."

Mata setengah lingkarannya mengedar, cahaya dari lampu-lampu gereja menyilaukan penglihatannya, hingga samar melihat sosok yang ia maksud. "Hey Jungkook! Aku di sini!"

Baru membuka mulut, teman kecilnya sudah lari entah kemana. "Jungkook?" gumamnya.

Tidak sulit menemukan Jimin yang tertelan di balik punggung orang lain. Surai merahnya menjadi ciri khas, menyala. Kata Jimin sih, spesial dekat natal, ia cat saja rambutnya.

"Jim---"

Anak lelaki yang mengahalangi tubuh Jimin tiba-tiba menoleh, bintik mata bulat berbinarnya menatap Taehyung dalam. Adegan yang seakan didramatisir ini membuat perutnya tergelitik, ingin tertawa namun terpana.

"Oh, hai?"

"Halo, Om," balasnya sambil menarik ujung bibir, begitu manis.

Tapi tunggu. Om katanya?

Cukup Jimin yang gemar meledekinya om-om di saat umur mereka setara, jangan ada panggilan om lainnya!

"Taehyung." Perkenalannya.

"Jungkook."

"Kamu ini, jangan main lari aja dong!"  beralih lagi pada yang ia tuju sebenarnya. Belum sempat menghela napas, ia dikejutkan oleh perkataan Jimin berikutnya,