Bagian 2 (Sudah Direvisi)

36.6K 1.4K 90
                                    

"Cinta itu sederhana katanya, rumit nyatanya."

Happy reading:)




Alvaro menatap Ayla, "Yes, i'm yours!" Setelahnya Alvaro memeluk Ayla erat.

Ayla tersenyum dan mengelus punggung Alvaro sampai suara klakson dari mobil lain menyadarkan Ayla untuk segera menancap gas menuju rumah Alvaro.

Disisa perjalanan tangan Ayla digunakan untuk menyetir satu dan yang satu untuk mengelus punggung Alvaro.


Sesampainya dihalaman rumah Alvaro, Ayla menggendong Alvaro menuju kedalam setelah dibukakan pintu oleh pembantu yang ada. Alvaro tertidur diperjalanan tadi.

Merebahkan Alvaro diranjang kamarnya setelah itu kebawah untuk membuatkan makanan sore untuknya dan juga Alvaro.

Orang tua Ayla sedang berada diluar negeri. Dan Ayla sudah menyuruh bodyguardnya untuk membawakan beberapa baju dan seragam sekolah miliknya kerumah Alvaro.

Ayla memutuskan untuk menginap saat orang tuanya sedang tidak ada dirumah, hitung-hitung untuk memantau Alvaro yang sekarang berstatus menjadi kekasihnya, miliknya.

"Biar saya saja Nona." Salah satu maid dirumah besar ini, ah lebih tepatnya mansion mengajukan diri untuk membuat makanan yang memang sudah menjadi tugasnya.

"Tidak perlu, apa yang disuka Alvaro?" tanya Ayla dingin.

"Nasi goreng telur Nona."

"Hm," jawab Ayla.

Ayla segera mengambil bahannya dikulkas dan langsung membuat nasi goreng telur spesial untuk Alvaro.

Lima belas menit kemudian, makanan sudah tersaji di piring. Ayla membawa piring dengan segelas air putih menuju kamar Alvaro dilantai tiga.

Meletakkan piring itu diatas nakas lalu Ayla merebahkan tubuhnya disamping Alvaro. Wajah mereka berhadapan karna Alvaro dalam posisi miring.

Dengan jahil Ayla menoel hidung dan pipi Alvaro. "Ish, jangan ganggu Ay!" dumel Alvaro, tapi Alvaro malah masuk kedalam pelukan Ayla.

"Katanya jangan ganggu, eh malah nemplok gini," cibir Ayla. Alvaro semakin mengeratkan pelukannya.

"Makan dulu yuk!" ajak Ayla.

"Nggak, Varo ngantuk." lirih Alvaro.

"Makan dulu, abis itu tidur lagi," bujuk Ayla.

"Hmmm," gumam Alvaro. Tapi ia tak bergerak sama sekali.

"Makan yuk, Ay suapin," tawar Ayla. Lebih baik menyuapi dari pada magh Alvaro kambuh.

"Tapi pangku." Alvaro bernego, biar orang mengatakan ia egois ingin enaknya sendiri. Kan Alvaro pengennya dimanja.

Ayla mengangguk dan mulai duduk dengan perlahan tanpa memindahkan Alvaro. Biar seperti ini karna Alvaro yang ringan pastinya.

Akhirnya Alvaro makan sambil disuapi tak lupa dipangkuan sang kekasih. Kekasih heh?!

Mata terpejam dengan tangan yang melingkar sempurna dipinggang Ayla.

"Udah, mau tidur apa mau gimana?" tanya Ayla

Possessive Girl. [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang