Tidak Semua Impin Menjadi Nyata

60 13 13
                                    


Namaku adalah Sri Wahyuni,Aku seorang gadis dari keluarga yang sederhana.Tinggi badanku 152 cm,berat badanku ideal.Ayahku seorang Buruh tani dan Ibuku hanya Ibu rumah tangga.Impianku ingin menjadi seorang Tahfidz.
Aku termotivasi dari kakakku yang sudah hafal 30 juz dan aku ingin menjadi seperti mereka.Aku ingin menghadiahkan Mahkota kepada ibuku kelak di akhirat.

Aku mulai mondok di pesantren FATAHILLAH IBNU NIZAR selepas lulus Sekolah Dasar.Aku memilih mondok di pesantren karena munurutku di pesantren aku bisa menjadi tahfidz,karena disana tempat orang yang berilmu.hanya aku yang memilih di pesantren dari 2 sahabatku.

Mereka melanjutkan sekolah di SMP.ke 2 sahabatku bernama Nurul dan sinta.Aku juga Mempunyai Sahabat yang sangat baik,pintar dan cantik,Bersama ia Aku Mulai kehidupan baru di Pesantren.

Ely Agustin Ia adalah Sahabat baikku,panggil saja ia Ely.ia sangat baik kepadaku,Rumahnya tidak jauh dengan rumahku.bersama ia aku tidur,sekolah,makan,dan ngaji kitab di pesantren.Ia adalah sahabat kecilku tetapi ia tidak satu sekolah bersamaku sejak SD.

Aku berangkat ke pesantren bersama Ely.sesampai di pesantren ternyata Aku dan ely sekamar,Dalam 1 ruangan itu ada 15 orang santri.Tidur tanpa alas,bangun tengah malam,dalam sehari cuma 8 jam waktu untuk tidur,dan mandi harus antre makan pun juga antre,ya namanya cari barokah ilmu.

Hari pertama di pesantren aku memulai kegiatan di pesantren dengan penuh semangat.aku mengikuti semua kegiatan di pesantren dengan penuh semangat,dan aku selalu bersama ely.

Aku harus belajar mandiri karena sekarang aku tidak bersama dengan kedua orang tuaku lagi,Memang tidak mudah untuk membiasakan diri  dengan lingkungan baru di pesantren.Tapi aku harus bisa demi sebuah impian.Impian ku ingin membanggakan kedua orang tuaku dengan aku menjadi Tahfidz.

Setiap hari Jumat aku dikirim oleh kedua orang tua ku,karena hari jumat adalah hari libur para santri,jadi aku bisa menuai rindu dengan kedua orang tuaku.
sambil duduk di loket tempat orang tua mengirim para putrinya.ibu bertanya kepadaku "Nak,kamu kerasan disini?". Ungkap ibu kepadaku

"iya bu saya kerasan di pesantren,meski selalu bangun tengah malam...hehe". Kataku sambil senyam senyum,maklum baru seminggu di pesantren masih keinget rumah

"Ya namanya juga mencari ilmu,harus bisa menghadapi cobaannya". Ungkap Ibu kepadaku

"Ibu pulang ya Nak,Gak usah inget rumah terus gak akan hilang rumahnya". Ungkap ibu sambil menuju Pintu keluar pesantren.

"iya bu Hati-Hati dijalan,Siap Bu..hehehe". Kata ku sambil mencium tangan ibu dan ayah

"Assalamualaikum". Ungkap ibu,pamit

"Wa'alaikum salam". Kataku,Akupun kembali ke kamar dan merapikan makanan yang dikirim oleh ibu.

keesokan harinya

Matahari mulai muncul dengan cahaya yang menyinari bumi.Para santri pun memulai aktivitas kegiatan masing-masing.
Aku dan ely setiap pagi menaiki anak tangga menuju ke kelas,sambil membawa buku dan kitab.Ketika jam pelajaran berlangsung aku dan ely mendengarkan penjelasan tentang materi pembelajaran dengan saksama.Sampai bel istirahat berbunyi.

aku dan ely menuruni anak tangga untuk pergi ke kantin.Bel masuk telah berbunyi  aku dan ely kembali ke kelas lagi,dan melanjutkan mengikuti materi pembelajaran.

Kriingg,Kriingg,Kriiiiiinggg

bel pulang sekolah berbunyi

"El.. nanti selesai sholat dzuhur ngerjakan tugas di musholla ya". Kataku sambil membereskan kitab dan buku

"iya sudah mbak,aku sambil ngisi tafsiran kitab yang kosong-kosong". Ungkap ely Sambil jalan menuruni Anak Tangga.

"Emangnya Tafsiran kitabmu banyak yang kosong el..?". kataku kepada ely

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 30, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tidak Semua Impian Menjadi NyataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang