Bersikaplah sewajarnya. Jangan memberikan dia harapan yang lebih ketika dirimu enggan untuk memiliki dia dengan sepenuhnya.
Cllara.
***
Setelah cllara selsai mandi, terdengar suara ketukan dari balik pintu kamar cllara. Mama marisa segera membuka pintu kamar putri tunggalnya. Di lihat cllara yang masih sibuk merapihkan rambunya itu.
"Ya ampun clla, masih belum siap juga. Ayo cepat arga sudah menunggumu sedari tadi" ucapan mama marisa sontak membuat cllara kaget.
"Apa ma? Arga? Untuk apa dia ke sini sepagi ini?" Cllara bertanya di dalam hati kepada dirinya sendiri "eum iya ma bentar lagi cllara ke bawah"
"Ya sudah, cepat mama tunggu di bawah kita makan pagi bersama"
Setelah cllara siap dengan semuanya, cllarapun keluar dengan pakaian seragam putih abunya itu. Saat cllara turun ke bawah hal yang pertama cllara lihat adalah arga yang sedang duduk di kursi makan dan berbincang dengan papa luis dan mama marisa. Arga yang melihat cllarapun langsung tersenyum.
"Clla ayo duduk, kita makan bersama" ucap papa luis yang di jawab anggukan oleh cllara.
"Apa kalian ada masalah belakangan ini?" Tanya mama marisa kepada arga dan cllara
"Tidak mah kita baik-baik saja"
"Tapi mama lihat beberapa bulan ini kalian jarang main bersama atau brangkat sekolah bersama"
"Arga sibuk ma, ya kan ga?" ucap cllara yang sambil menyenggol kaki arga
"Iya tante arga akhir-akhir ini sibuk karna dari itu arga jarang ada waktu untuk main bersama cllara, clla ayo kita berangkat"
"Eum iya ayo"
"Om tante arga berangkat dulu ya"
"Iya sayang hati-hati. Tolong jaga cllara" ucap mama marisa
Setelah keluar dari perkarangan rumah. Cllara dan argapun sama-sama diam tidak ada obrolan yang mereka buka. Keduanya hanya sibuk dengan pikirannya masing-masing. Arga yang fokus mengndarai motornya itu dan cllara yang sibuk memikirkan banyak hal.
Setelah sampai di sekolah rina melihat cllara bersama arga. sontak membuat emosi rina mendidih.
"Heh clla lo ngapain brngkat bareng sama si goblok gini" ucap rina yang penuh dengan emosi."Rin apa-apain sih arga punya nama kali" jawab cllara pada rina dan menarik tangan rina
"Lo amesia ya clla? Lo lupa sama apa yang dia perbuat ke lo?"
"Rin udah L..." Perkataan cllara terpotong ketika arga yang tiba-tiba menarik lengan cllara dengan kasar.
"Lo gausah ngehasut cllara untuk ngejauh dari gue" ucap arga kepada rina
"Emang seharusnya lo pantas di jauhi cllara" bentak rina sambil meninggalkan cllara dan arga.
"Gaaa apa apaan sih, liat rina jadi marah kan udah lepasin tangan aku"
Setelah cllara sampai di kelas, cllara langsung mendekati rina yang kini sudah duduk di kursinya itu.
"Rin maafin gue, gue tau ko kalo gue salah. Tapi gaada salahnya kan gue kasih kesempatan buat arga""Clla bukannya gue ngelarang lo buat deket sama arga. Tapi lo tau kan arga gimna"
"Iya gue tau rin, tapi buat kali ini kasih dia kesempatan lagi"
"Ga segampang itu clla. Dia balik lagi ke lo karna saat ini dia lagi kesepian harusnya lo sadar clla, kalo dia hanya anggap lo sebagai plampiasan aja clla"
"Cukup rin cukup. Kalo lo emang benci sama arga it's okey. Tapi jangan sampai lo ngejelekin arga segitunya." Cllara terlihat sangat marah dengan apa yang rina katakan dan langsung meninggalkan rina begitu saja.
Saat bel istirahat menyala, arga pun langsung mendekati bangku cllara dan mengajak cllara ke kantin, namun dari sisi lain ada yang memperhatikan mereka dari jauh dengan tatapan kebencian dan amarah.
Setelah sampai di kantin arga yang tidak sengaja bertemu febby saat itu merasa muak karna langkah kaki arga yang di tahan oleh febby.
"Lo apa apaan si feb, lepasin tangan lo" bentak arga terhadap febby.
"Ga aku minta maaf, aku tau kalo aku salah udah bermain di belakang kamu, gaa tolong dengerin dulu penjelasan aku ga" rengek febby terhadap arga.
"Apa lagi feb yang mau lo jelasin? Lo mau ngejelasin kalo lo memang selingkuh sama lelaki itu? Lo memang wanita murahan febby! Oh ya dan satu lagi feb. Jangan pernah lo dan temen-temen lo gangguin cllara lagi" cllara tidak habis fikir dengan apa yang di katakan arga. Saat itu arga begitu kasar terhadap febby hingga orang yang berada di kantin menatap kearah mereka.
"Pasti ini karna dia kan ga?" Tanya febby dengan suara yang bergemetaran dan menunjuk kearah cllara. "Kamu bilang kalo dia hanya teman kamu, tapi kenapa sekarang kamu terlihat lebih dekat dengan dia ga?"
"Cukup febby! Clla ayo pergi, selera makan aku sudah hilang karna wanita ini" arga menarik tangan cllara dan menginggalkan febby yang sedang menangis dan memamggil-manggil nama arga.
KAMU SEDANG MEMBACA
friendzone
Teen FictionTerjebak antara cinta dan pertemanan yang di akhiri dengan kekecewaan yang membuat jarak tercipta.