27. Akhir cerita aku dan Rey!

113 15 12
                                    

****

"Zhy. Balik bareng aku bentar yah." Begitu Ajakan Stiv ke Zizi yang tiba tiba

Dan Zizi tidak langsung menjawab melainkan ia sempat berpikir beberapa menit sampai akhrinya memutuskan untuk mengiyakan ajakan Stiv.

"Tungguin aku di gerbang aja, ntar aku jemput!" Begitu kata Stiv pada zizi. Lalu tak menunggu lama ia langsung pergi meninggalkan zizi diruangan sendiri.

Melihat Stiv pergi, zizi mengakhiri lamunannya. Ia segera membenahi buku dan peratan tulisnya. Setelah semua rapi dan masuk kedalam tas ransel miliknya. Ia bergegas keluar ruangan.

Diiringi dengan suara dering bell sekolah.

Waktu pulang telah tiba.

Dan seperti biasa Rey sudah menunggu zizi depan gerbang sejak 20 menit yang lalu namun tidak sendiri dia ditemani Geng Yelow disana.

Zizi yang baru saja tiba digerbang menatap datar semua anak. Tanpa terkecuali Rey. Laki-laki yang membuatnya seketika Muak.

Rey beranjak dari tempat duduknya melangkah mendekati zizi.. "zhy udah, Langsung pulangkan ?" Tanya Rey pada Zizi

"Aku bareng stiv." Ujar Zizi dengan  cepat

"Loh kok. Kenapa stiv?" Rey menatap Zizi dengan penuh amarah.

"Kenapa gak boleh?" Jawab Zizi dan terus enggan menatap Rey yang daritadi menunggu penjelasan.

"Zizi" Teriak Rey dengan nada yang meninggi.

Zizi tetap acuh. Sambil beberapa kali mengecheck jam dipergelangan tangan kirinya.

"Aku lagi ngomong sama kamu, zizi please jawab aku!!!!" Ujar Rey penuh amarah.

Seperti batu yang membeku dengan suhu yang tak terkira berapa derajat. Begitu zizi saat ini. Sama sekali dinginn, acuh dan bodoamat dengan laki-laki disebelahnya saat ini.

Sementara geng Yelow hanya menatap bergantian kedua anak manusia dihadapan mereka yang benar-benar berbeda itu. Yang satu Pria badboy yang gak ketulungan Cakepnya. Yang satu lagi Wanita super Smart nan Cantik dengan kejutekkan yang Hakiki.

Beberapa menit kemudian stiv muncul dengan mobil sedannya. Membuka pintu lalu keluar melangkah menuju gerbang yang disana ada zizi , Rey dan geng Yelow.

"Balik Yu zhy." Tanpa beban dan dosa stiv seolah mengabaikan Rey dihadapannya. Stiv menarik lengan Zizi. Zizi melangkah mengikuti.

"Bangsat." Seketika suara Rey memecah. Ditariknya lengan zizi dengan kekuatan mahadahsyat membuat sang pemilik lengan meringis kesakitan.

"Anjir kamu. Santai woy itu lengan Cewek Taik." Teriak Stiv pada Rey.

Semua anak terhentak begitu juga dengan geng yelow yang daritadi memanas manasi Rey. Disusul Ika dan the geng mencoba menengahi Stiv dan Rey yang sudah hampir beradu tinju. Zizi melepaskan lengannya dari kedua pria yang tadi menariknya. Zizi memejamkan mata sambil memegang dadanya yang terasa sesak.

"Zhy. U ok?" Ika menahan lengan Zizi yang hampir terjatuh.

"Im ok. Cuman butuh istrahat, aku mau pulang sekarang!" Ujar zizi sambil memegang dadanya yang semakin sesak

"Yaudah kamu balik. Mau aku anterin aja?" Ujar Ika yang juga mencoba menenangkan Zizi.

"Gak usah Ka, aku aja yang anter zizi balik." Pintah Rey.

"Gak ada zizi balik sama aku." Ujar Stiv lebih tegas dan menuntut.

Stiv yang tipikalnya malas tau apalagi beradu mulut Kali ini berubah menjadi sarkastik dan cerewet.

"Kamu brengsek yah Stiv. Zizi itu cewekku taik." Bantah Rey.

"Cewek kamu, dari Hongkong." Ujar Stiv sembari merangkul lengan zizi yang semakin terlihat lemas. Melenggang melewati Rey begitu saja.

Begitu pula Ika dan Helen memberikan sedikit bantuan dengan memegangi tas dan beberapa Buku pelajaran zizi. Tiba depan Mobil Stiv menyerahkan zizi ke Ika memberi titah agar membantu zizi sampai kedalam mobil. Helen membuka pintu mobil Stiv dan membantu Ika memasukkan zizi ke dalam. Sedang Stiv sudah berada dikursi supir siap untuk menstart mobilnya melaju membawa pulang zizi yang sudah semakin tak bertenaga.

Rey hanya bisa menatap pilu kepergian Seorang wanita yang disebutnya kekasih. Namun mungkin memang cuman status dia tidak pernah melihat cinta dari mata wanita itu untuknya. Bahkan hari ini wanita itu sempurnah membuatnya malu. Tak menganggap dia sebagai kekasih.

"Kalian berakhir Rey?" Tanya Mona pada Rey dengan perasaan senang dan menang. Karena sejujurnya Mona sudah lama mendambakan Rey. Dan kali ini ia berharap Rey akan menjadi miliknya

"Jelas hubungan ini takkan pernah berakhir Mon, karena sejujurnya kami tak pernah benar benar memulai." Begitu Rey menjawab pertanyaan Mona dan segera menghapus bulir air yang tak sengaja menetes membasahi pipinya. Mungkin air mata kepedihan atau bisa jadi cuman keringat.

Rey menyudahi usahanya dan menunduk seolah baikbaik saja.

Sementara Geng yelow memberi semangat kepada Rey.

" sudahlah masih banyak yang lebih, untuk apa kau bertahan dan berjuang dengan wanita yang tidak menghargaimu sebagai pasangan! Ujar Neni lalu Mengajak Rey untuk segera meninggalkan sekolah

"Iya aku paham" jawab Rey seolah mengerti namun bisa dipastikan hatinya saat ini masih terbakar api cemburu oleh Stiv. Apalagi kenyataan bahwa sekarang ia telah benar-benar berakhir dengan zizi

Kemudian Rey pergi meninggalkan gerbang sesuai ajakan Mona dan teman-temannya. Sebab terlalu banyak mata yang memperhatikan mereka dan belum lagi sorot mata kekesalan dari Ika dan Helen yang semakin memanas.

To be continued

Let Me Know! (END)  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang