Moon Rose

1.3K 110 1
                                    

Para siswa kelas S sedang berada di pantai pribadi milik keluarga Dupoînt, atau keluarganya Adrian.
Fadli:"pantai pribadi, laut biru yang indah, pasir putih yang menawan, dan cuaca cerah yang menyenangkan, keluarga kerajaan memang hebat"
Fadli mengatakan itu dengan semangat, tapi kenyataannya dia sedang lemas dan berteduh di batang pohon di dekat pantai, dan teman temannya melihat dia dari bawah sweatdrop.
Adrian, Orion, & Rain:'bukanya kamu sendiri juga keluarga kerajaan?'
Linzy:"kamu mengatakan semua itu dengan semangat, tapi kamu sendiri malah lemas, dan berteduh disana"
Fadli:"maaf, habisnya aku benci panas"
Tasya:"tapi bukanya sihir terkuatmu itu sihir elemen api?"
Fadli:"ironis bukan? hehe"
Loki:"owh pantas kamu tidak pernah ke pemandian air panas, selama kita menginap"
Fadli:"yup"
Elen:"lalu apa kamu baik baik saja di wilayah keluarga kami?"
Fadli:"tenang saja, aku juga menikmatinya kok"

Kemudian mereka memutuskan untuk bermain voli. Mereka dibagi menjadi 4 team melalui undian.
Team 1: Adrian, Loki, Max, Alice dan Elen
Team 2: Orion, Mari, Lupus, Chizuru, dan Julie
Team 3: Ruby, Tasya, Nino, Ursa, dan Yuri
Team 4: Linzy, Rain, Tony, Plagg, dan Oliver
Fadli tidak ikut bermain, dan dia lebih memilih berteduh di bawah payung, sambil minum sesuatu yang dingin, dan menyemangati yang lainnya.

Pertandingan kemudian dimulai, team 1 melawan team 4, sementara team 3 melawan team 2.
Fadli:"woah, bagaimana mereka bisa sangat bersemangat, padahal panas"
Pertandingan voli itu terus berlanjut, dan pada akhirnya dimenangkan oleh team 4 atau teamnya Linzy. Fadli bertepuk tangan dari tempatnya menonton sambil memberi selamat kepada mereka.
Fadli:"woah, selamat Linzy"
Linzy:"terima kasih, terima kasih"
Sedangkan yang berada di posisi paling akhir adalah teamnya Orion.
Orion:"yah kita kalah"
Adrian:"fiuh, hampir saja aku kalah"
Oliver:"sekarang, sesuai dengan perjanjian tadi, yang team yang kalah nyiapin bahan bahan untuk barbecue"
Orion:"iya iya siap"
Orion dan teamnya pun langsung nyiapin peralatan dan bahan bahan untuk pesta barbecue untuk nanti malam.

Saat Orion dan teamnya menyiapkan barang barang, Linzy dan yang lainya melanjutkan bermain. Adrian mendatangi Fadli yang masih malas malasan di bawah payung.
Adrian:"Fadli, apa kamu tidak bosan rebahan terus seperti itu? Kita di pantai loh, mau sampai kapan kamu bermalas malasan seperti itu"
Fadli:"kan aku sudah bilang aku gasuka panas"
Adrian:"ini udah sore kok, liat saja, udah tidak terlalu panas kok"
Adrian terus memaksa Fadli sambil menarik dia. Fadli akhirnya mau dan mengikuti Adrian.
Fadli:"ok deh"
Adrian terus menarik Fadli, sampai mereka sampai di air, lalu Adrian mendorong Fadli kearah Linzy dan Alice yang sedang bermain perang air. Hal itu membuat mereka bertiga jatuh, dan Adrian tertawa terbahak bahak.

Fadli, Linzy, Alice:"ADRIAN!!"
Adrian:"hahahahah maaf hahahahah"
Fadli:"sialan kamu Adrian"
Fadli berdiri lalu dia membantu Alice dan Linzy berdiri sambil tersenyum dan mengedipkan mata kirinya. Alice dan Linzy paham maksud Fadli dan mereka juga tersenyum. Disaat yang bersamaan Marinette memanggil Adrian untuk membantunya membawa bahan bahan untuk barbecue dari arah vila yang tidak jauh dari pantai.
Mari:"Adrian, bisa tolong bantu aku tidak?"
Adrian:"iya bentar"
Adrian lalu kembali berbalik kearah Fadli, Linzy, dan Alice untuk berpamitan.
Adrian:"eh......."
Tapi belum sempat dia bicara, Fadli, Linzy dan Alice sudah mengguyurnya dengan sihir Waterball mereka.
Fadli, Linzy, dan Alice:"Waterball"
Adrian yang terkejut, tidak sempat menghindar dan dia jadi basah kuyup, kini giliran Fadli, Linzy dan Alice yang tertawa, bahkan Marinette yang melihat dari jauh juga ikut tertawa.
Fadli:"revenge feels good, ja?"
Adrian kemudian ikut tertawa
Adrian:"very good"
Kemudian, Adrian pergi untuk membantu Marinette sedangkan yang lainya lanjut bermain air.

Mataharipun tenggelam, dan mereka semua menyaksikan keindahan alam itu sambil pesta barbecue. Setelah itu mereka bermain kembang api.
Adrian, Fadli dan Orion melihat teman teman mereka yang sedang bermain kembang api dari jauh.
Adrian:"sangat menyenangkan jika suasananya terus seperti ini"
Orion:"iya, damai, tenang, dan semuanya bisa bebas tertawa tanpa menghawatirkan hal lain"
Fadli:"iya, semua hal ini hampir membuatku lupa kalau aliansi sedang berperang melawan Kekaisaran Torment"
Orion lalu memukul lengan Fadli dengan pelan.
Orion:"ayolah kawan, jangan merusak suasana"
Fadli:"maaf"
Mereka bertiga pun akhirnya ikut bermain kembang api dengan yang lain.

Setelah mereka puas bermain kembang api, mereka membersihkan semua sampah mereka, lalu kembali ke vila. Setelah makan malam, Fadli meminta teman temannya untuk berkumpul dulu sebelum tidur.
Linzy:"ada apa Fadli? Kenapa kamu meminta kami untuk berkumpul?"
Fadli lalu mengeluarkan beberapa alat komunikasi seperti yang dipakai oleh dia Adrian dan Orion.
Fadli:"ini silahkan ambil satu satu, maaf kalo lama jadinya"
Teman temannya lalu bersorak, dan mengambil alat itu.
Linzy:"wih akhirnya selesai juga, makasih Fadli"
Fadli:"sekarang kita bisa saling menghubungi satu sama lain saat dalam bahaya, kapanpun dan dimanapun"
All:"terima kasih"
Fadli lalu melihat ke Raina yang tidak ikut mengambil.
Fadli:"Rain, buat kamu juga ada kok"
Rain:"kenapa aku juga?"
Linzy:"yaelah masih kaku saja kamu, sekarang kan kamu sudah menjadi salah satu dari kami"
All:"iya"
Raina lalu mengambil interkom itu.
Rain:"baiklah, terima kasih teman teman"

Fadli:"oh iya ada satu hal lagi"
Fadli:"lihat ini"
Fadli kemudian mengeluarkan 21 tabung kaca kecil yang berisi bunga mawar berwarna putih yang belum mekar.
Adrian:"woah bukankah itu Moon Rose?"
Tasya:"iya loh, dimana kamu menemukan itu, bukankah Moon Rose sangat sulit ditemukan?"
Fadli:"aku hidup di hutan, dan aku menemukan sebuah tempat dimana bunga ini tumbuh, disana ada banyak sekali bunga ini yang tumbuh dengan liar"
Linzy:"ini untuk kami?"
Fadli:"yup, satu orang ambil satu"
Fadli:"aku pernah baca di buku, jika dua orang atau lebih memberikan energi sihirnya pada bunga ini, maka bunga ini akan mekar dengan jumlah yang sama dengan jumlah orang yang memberinya sihir"
Fadli:"dan tiap kelopak merepresentasikan tiap orang, jika salah satu orang terluka maka salah satu kelopak akan memerah sesuai luka yang diderita"
Fadli:"dan jika salah satu kelopak itu gugur maka....."
Adrian menghentikan Fadli sebelum dia selesai menjelaskan.
Adrian:"Fadli cukup, lebih baik kita coba memberi bunga bunga ini energi sihir kita"
Mereka kemudian mengisi tiap bunga dengan energi mereka, dan semua bunga mekar secara bersamaan dengan kelopak tepat bejumlah 21 kelopak.

Loki:"woah, beneran 21 kelopak loh"
Fadli:"sekarang kita cek, beneran jadi merah atau tidak"
Fadli:"Linzy, coba kamu tampar aku"
Linzy:"huh? Baiklah"
Linzy lalu menampar Fadli
"plak"
Dia menampar lumayan keras, mungkin terlalu keras.
Fadli:"aw"
Fadli:"kenceng banget sih Linzy, kamu ada dendam apa denganku?"
Linzy:"hehe maaf"
Mereka semua kemudian melihat kearah bunga itu, dan mereka langsung kagum.
Plagg:"beneran loh, ada kelopak yang berubah menjadi sedikit memerah"
Orion:"dengan begini, kita tidak hanya akan mudah menghubungi satu sama lain, tapi kita juga dapat mengetahui kondisi satu sama lain"
Fadli masih mengelus pipinya.
Fadli:"bukan kelopaknya doang yang merah, pipiku juga ikutan merah nih"
Fadli lalu memperlihatkan pipinya yang sangat merah, tapi dia malah ditertawakan teman teman nya.
Alice:"wih merah banget, keterlaluan kamu Linzy"
Elen:"iya nih Linzy"
Linzy:"maaf maaf"
Fadli:"beneran gaada yang peduli sama pipiku nih?"
Adrian:"enggak"
Max:"kan kamu sendiri yang minta ditampar"
Fadli:"wah ternyata kalian semua jahat, dasar teman teman biadab"
Linzy:"ulu ulu mana, sakit ya? Sini aku elus elus"
Fadli:"ini disini yang sakit"
Fadli lalu menunjuk pipinya yang sakit sambil menutup matanya, Linzy lalu mengelus elus pipi Fadli sambil meniup niupnya.

Fadli dan Linzy bingung, saat Linzy mengelus pipinya Fadli, tiba tiba teman mereka yang lain langsung diam.
Fadli:"kenapa kalian tiba tiba diam?"
Fadli kemudian membuka matanya dan melihat kearah Adrian dan yang lain, dan dia melihat teman temannya tersenyum, tapi mereka seperti tersenyum menggoda.
Fadli:"kenapa kalian tersenyum seperti itu?"
Fadli lalu melihat kearah Linzy, dan mereka berdua kemudian sadar kalau posisi Linzy saat meniup pipi Fadli terlalu dekat, sangat dekat hingga mulut Linzy hampir mencium pipinya Fadli. Mereka berdua langsung menjauh dari satu sama lain. Wajah Linzy juga langsung memerah setelah menyadarinya, wajah Fadli juga memerah, tapi hanya sedikit, tidak semerah Linzy. Teman teman mereka langsung kecewa.
Adrian:"ah, padahal tinggal sedikit lagi"
Fadli:"sialan kalian"
Mereka kemudian kembali tertawa, kecuali Linzy yang masih mencoba menenangkan detak jantungnya.
Fadli:'aku harap saat saat seperti ini tidak akan pernah berakhir'

Royal Academy Of Magic & KnightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang