****
Dirumah ada Nyokap ??
Tiba-tiba keheningan didalam mobil selama 20 menit yang lalu pecah oleh suara lembut disebelah zizi. Dan Zizi mengangguk pelan tanda mengiyakan.
"Kamu butuh ke apotek? " tanya Stiv lagi dengan rasa kepanikan tergambar diwajahnya dengan jelas. Stiv takut kalo zizi kenapa-napa.
"Gak perlu Stiv, dirumah masih banyak stok." Jawab zizi pelan
"Kamu langganan sakit ??" Goda Stiv yang sebenarnya ingin menghibur namun ternyata salah, karena itu malah menjadi seperti sindiran buat zizi. Seketika Zizi membuang wajahnya tak menatap ke arah Stiv lagi.
"Aku tau kok kamu sering sakit." Bukannya meminta maaf malah Stiv Lagi-lagi membuat mata gadis disebelahnya itu melotot sempurna.
"Soktau." Ujar zizi kembali menatap Stiv dengan suaranya yang masih terdengar lemas.
"Aku tahu banyak bukan sekedar soktau cupuuu...."Stiv mencoba meyakinkan ucapannya kepada Zizi walopun sebenarnya tanpa penjelasan sedikit pun.
Dan Stiv sengaja tak ingin mendengar pembenaran dari gadis disebelahnya, makanya ia menyetel lagu Never say never dari Justin. Jelas itu buat zizi yang memang penggemar fanatik justin bieber tersipu. Zizi hanya memegangi dadanya yang masih terasa sesak dan menoleh keluar jendela sambil mengangkat kedua sudut bibirnya- Dia tersenyum malu ketahuan kalo hanya dengan Lagu justin dia mampu sembuh.
Sialnya pria disebelahnya itu tahu persi kesukaannya. Sampai sekarang zizi tak mengetahui darimana Stiv bisa tahu hal itu. Padahal setahunya, Ia tak pernah bicara soal idolanya itu kepada siapapun.
"Kecuali.. Arghh sudahlah kenapa juga aku harus peduli. Itu tak penting sekarang. Aku harus segera sampai rumah aku sudah ingin tertidur sekarang. Muak dengan yang terjadi hari ini. Aku ingin Amnesia saja." Batinnya.
****
"Thanks Stiv". Zizi memberi senyuman termanis miliknya pada Stiv sore itu yang berhasil membebaskannya dari Jeratan Reynaldi yang tidak tahu diri itu.
"Beres!" Stiv membalas senyuman zizi dengan cara berbeda. Dia malah mengedipkan sebelah matanya seolah menggoda zizi.
Beberapa menit kemudian Debby muncul dari balik pintu dan langsung menatap Stiv, Deby mencoba memperjelas penglihatannya.
"Kamu anak yang itu hari tidur di teras kan??" Deby ingin memastikan penglihatannya makanya ia mendekati Stiv dan menatapnya lekat."Iya tante. Aku Stiv." Ujar Stiv sembari Melangkah melewati Zizi dan mengulurkan tangan hendak Menyalami Debby. Debby menyodorkan tangannya. Memberi senyum pada Anak yang beberapa kali Beliau usir itu.
"Sayang kamu kenapa?" Debby mengganti pandangannya ke arah zizi yang masih tersisah rona kekesalan diwajahnya.
"Sedikit pusing aja Mam" jawab Zizi sedikit berbohong takut Jika Mamanya malah Marah kalo tahu penyebab Dadanya Sesak Lagi adalah karena ulah Reynaldi---lelaki pilihan Mamanya sendiri.
Dan Stiv yang melihat keadaan Zizi sudah cukup lebih baik daripada tadi, menghela napas legah. "Mungkin karena lagu justin." Gumam Stiv.
"Yaudah Zhy Aku pamit." Ujar Stiv kemudian menyalami Deby "permisi Yah Tan" tambah stiv lagi sambil menambahkan sedikit senyum disela-sela Dia Bersalam.
" Iya Stiv hati-hati. Makasih yah udah anterin zizi." Balas Deby dan untuk pertama kalinya beliau menerima baik Kehadiran Stiv dirumahnya.
" iya tan, itu sudah tugasku" jawab Stiv
"Baiklah, hati-hati dijalan Nak"
"iya tan" sore ini Stiv merasa usahanya kali ini mendapat respon lebih baik dari biasanya. Kalo biasanya Ia akan langsung diusir kasar oleh Deby. kini, Deby mulai sedikit lembut bahkan memberinya doa saat Stuv pamit untuk pulang.
*****
Hari ini Hari pelulusan hari dimana semua anak kelas dua belas akan mengetahui nasip mereka selanjutnya akan seperti apa. Luluskah atau tidak. Dan akan kuliah kah atau akan bekerja. Begitu pikiran semua anak yang sudah berkumpul di lapangan Sekolah hendak menunggu Kabar yang akan dibacakan oleh Bapak kepala Sekolah.
Dan Pak Seno, selaku Kepala Sekolah memulai pidatonya pagi ini dengan ucapan salam dan syukur. Beliau menyampaikan beberapa Hal. Dan untuk Inti dari Hari ini Beliau hanya mengumumkan keberhasilan beberapa Anak yang mendapat nilai baik dalam Ujian.
"Dan yang terkhusus Zizi tungga Pradita mendapat Predikat terbaik dengan nilai Matematika Sempurna. Juara satu Umum untuk Ips dan peringkat pertama untuk kelas dua belas ips1." Kemudian pidato Pak Seno ditutup dengan salam.
Lalu Semua memberi uploas pada zizi.
Zizi tersenyum bahagia Dan disusul senyuman hangat dari Stiv buatnya. "Terimakasih untuk senyumnya hari ini Tuhan" gumam zizi menatap penuh cinta Stiv. Meski Cinta itu baru sebatas dalam diam.
****
Setelah penyampaian Pak Seno kemudian dilanjutkan dengan penyampaian Pak Mukmin selaku wakil Kepala sekolah.
Dibacakannya beberapa peraihan prestasi dan beberapa hal lainnya. Dan hal terakhir yang sangat menegangkan adalah Hasil pengumuman lulus untuk semua anak. Terkecuali beberapa anak yang tadi sudah disebutkan tentu pasti Lulus.
Demikian beberapa lembar kertas dibagikan kepada seluruh siswa untuk mengecheck langsung hasilnya. Dan hari itu 90% siswa lulus dan 10% tidak lulus. Entahlah apa yang akan terjadi dengan mereka yang belum berhasil.
Ika dan the geng tentu lulus dengan bantuan keajaiban entah darimana. Begitu juga Neni dan geng yelow. Hendrik, Yuni ,Paul dan Theo pun Lulus.
( the END )
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Me Know! (END) ✔
Fiksi RemajaHigh rank #1 on HomeSweetHome (30 juli 2019) 🎖 #1 on CintaYangTakTerbalas (23 April 2020) 🎖 "Zhy. You Ok ?" Tangan kecil itu merengkuh pundak zizi. Zizi mendongak keatas. Dilihatnya helen dalam binar lampu---Helen mengangkat tubuh Zizi berdiri s...