21. PHP aja terus🤡

11 0 0
                                    

Sebuah harapan yang tak pasti lebih menyakitkan dari pada omongan tetangga.

SM, 27 Februari 2020

***
Aldi menemui Kiya di rumahnya.
Selama di depan rumah, Kiya tak kunjung keluar hanya pembantu lah yang menyuruhnya pulang, tapi Aldi tetap tak mau, ia butuh pebjelasan. "Kiya aku nggak akan pulang sebelum kamu kasih aku penjelasan!" Teriaknya yang pasti didengar oleh Kiya, karena letak kamarnya yang berada di lantai dua tepat di belakang balkon.

Aldi tetap berada di halaman rumah Kiya, ia duduk di teras rumah. Kini Aldi benar-benar dimabuk cinta, ia yang dulu cuek dengan Kiya, justru berubah sikap mereka berbalik sekarang.

"Non," tok tok tok pembantu Kiya mengetuk pintu sembari memanggil terus.

Kiya membuk pintu. "Biarin aja, Bibi!"

"Tapi kasihan Non, hari udah mau hujan kalau dia sakit, pingsan gimana?" Ujarnya membuat Kiya berpikir dan turun dari kamarnya untuk membuka pintu rumahnya.

"Aldi!" Panggil Kiya karena Aldi yang duduk membelakanginya.

Aldi menoleh dan mendapati Kiya di belakangnya. Aldi mengahampirinya dan meraih kedua tangan Kiya untuk ia genggam. "Aku mohon kasih aku penjelasan, kenapa kamu mutusin aku!"

Kiya masih enggan bicara, ia tetap diam menatap manik hitam Aldi. Ia sungguh tak kuat melihat kekasihnya yang baru ia putuskan beberapa jam lalu seperti ini. "Oke, aku minta maaf kalau aku salah!"

Kiya melepas tangannya dari genggaman Aldi. "Ini semua ulah Lala."

Aldi kaget dengan penuturan Kiya yang terkesan menuduh. "Lala? Maksud kamu apa?"

"Kalau aku jelasin juga, kamu nggak akan percaya!" Ujarnya lalu berpaling menyandar tiang dinding. Aldi berdiri di belakangnya menyimak sesuatu yang akan ia katakan.

Sebenarnya ada apa

"Lala yang udah kaya sekarang ini. Dia anak angkat dari pemilik perusahaan tempat orangtuaku kerja, dia ngancam kalau aku nggak mutusin kamu, dia bakal pecat orangtuaku." Ucapnya dengan kesedihan dan nada lirih.

"Kenapa kamu bawa dia dalam masalah ini Ya?"

"Kamu aja nggak percaya, terus kenapa kamu minta penjelasan? Percuma tau nggak?"
Tanya Kiya yang berbalik menghadap Aldi.

"Aku minta penjelasan, tapi bukan berarti kamu bisa menyalahkan orang lain dengan kesalahan kamu!" Ujarnya berubah.

Kiya sangka setelah Aldi mencintainya, ia akan percaya dengan perkataan yang sebenarnya darinya, tapi tidak. Matanya berkaca-kaca dengan tuduhan Aldi yang menyalahkannya.

"Aku terima keputusan kamu!" Ujarnya lalu pergi.

"Aldi!"

"Aldi!" Kiya terus memanggilnya, tapi tak dipedulikannya.

Awas yah, La. Tunggu pembalasan gue dengan apa yang lo lakuin sama gue. Akan lebih parah! Matanya penuh dengan kebencian.

Aldi tak menyangka orang yang baru ia cintai, tega menyalahkan sahabat yang membuatnya belajar mencintainya.

Di atas motor Aldi terus berkutat dengan pikirannya. Tidak, Lala tidak sejahat itu! Aku tahu Lala, dia baik! Ujarnya dalam hati.

Evolusi Waktu (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang