-Dɪsᴘᴀᴛᴄʜ!- [𝙼𝙺]✔︎

𝐿𝑜𝑣𝑒 𝑃𝑎𝑠𝑡

°°

Jennie tersenyum getir saat melihat foto foto nya dengan mantan kekasihnya itu, sudah tiga hari lamanya gadis itu selalu mengurung dirinya sendiri.

Yoongi bahkan harus mengantarkan makanan padanya, kala gadis itu tidak mau turun bahkan hanya untuk mengisi perutnya.

Ting~nong~

Pria itu melihat ke arah pintu, siapa yang mendatangin apartement nya saat tengah hari seperti ini.

Lantas Yoongi melangkahkan kakinya berjalan kearah pintu, sebelumnya Ia sempat melihat ke lubang kecil di pintu tersebut, melihat siapa yang datang.

Cklek

"Annyeong haseyo seonbae-nim"Ucap tiga gadis secara bersamaan.

Yoongi sedikit tersenyum "Annyeong" jawabnya.

"Bagaimana kabarmu seonbae? "Tanya gadis yang Yoongi tahui adalah Jisoo.

"Gwaenchanha"

"Apakan Jennie Eonnie ada? "Tanya Rose sebari mengintip sedikit kedalam apartement tersebut.

Yoongi mengangguk, lalu berjalan terlebih dahulu "masuk saja"

"Ne!, Gamshabnida" jawab mereka, lantas memasuki apartement tersebut.

Setelah memasuki apartement nya, kini semua gadis itu menaiki tangga untuk kekamar jennie, seorang wanita yang sangat rindukan.

"Eonnie!! "Pekik Rose langsung memeluk Jennie.

"Yak! Kalian mengangetkan ku! "

"Hehehe, mianhe kami merindukanmu" Kini gadis blasteran yang menghamburkan pelukanya pada Jennie.

"Nado bogosipeo"

"Jen wajah mu pucat? Kau baik-baik saja?" Tanya Jisoo sambil mengangkup wajah gadis itu.

"Gwenchanha Eonnie"Jawabnya sambil sedikit tersenyum.

"No! You're not fine! "

"Im fine Lisa"

"Jangan berbohong pada kami eonnie, kami tau kau sedang tidak baik-baik saja"

Jennie menutup kedua matanya, kini matanya memanas sungguh ia tidak bisa menahanya walau sekuat tenaga gadis itu berusaha menahan.

Jisoo yang merasa adiknya tidak baik baik saja ia lantas langsung memeluk Jennie membiarkan gadis itu untuk menangis.

"Menangislah Jen, jangan menahanya aku tau kau sedang rapuh"

"Hiks, hiks, Eonnie, dia mengakhiri hubungan kita"Ucapnya.

"W-wae, memangnya ada masalah hingga Kai oppa mengakhiri hubungan kalian?"Tanya Lisa, Jennie hanya menjawab dengan gelengan.