Bagian 18

644 20 0
                                    

Holaaa gaesss 🙌
I'm comeback 😄

Maaf ya lama update karena lagi liburan xixi 🙂
Ni langsung update👇

Jangan lupa vote and komen yaw 🤗

🖇️🖇️🖇️🖇️🖇️

Saat ini, para anggota Tim Penjualan 3 sedang mengintrogasi Karin terkait pembaharuan kontrak dengan One Farma.

“Oke, nona muda, beritahu kami sekarang. Bagaimana kau membuat One Farma bersedia memperpanjang kerjasama itu?” ujar Nadya bertanya. Hal itu membuat pikirannya mengingat kembali kejadian pagi ini.

Flashback on

Saat ini, Karin beerhasil bertemu dengan Direktur One Farma.

“Sebelum ini, bukankah kau sudah berusaha keras untuk bertemu denganku?” ujar Pak Ilham dan Karin menganggukkan kepalanya,”sekarang setelah kau bertemu denganku, mengapa kau tidak mengatakan apapun?” lanjutnya karena sejak tadi Karin hanya diam.

“Kami…perusahaan kami-“ ujar Karin terpotong ulah ucapan Pak Ilham.

“Sudah, itu cukup,” ujar Pak Ilham karena tau maksud Karin kesini. Ia pun ingin berdiri namun dicegah oleh kalimat Karin.

“Pak Ilham, Dream Glow adalah merk terkenal. Anda pasti sudah mengetahui kualitasnya. Jika departemen penjualan kami belum mencapai standar yang Anda inginkan, kami pasti akan meningkatkan hal itu. Dapatkah Anda memberikan sedikit waktu lagi untuk kami? Mungkin kami dapat-“ ujar Karin terpotong oleh ucapan Pak Ilham.

“Seharusnya itu dilakukan dari dulu. Aku kira kau membawa kabar segar, ide yang baru hari ini,” ujar Pak Ilham dan membuat Karin terdiam,”jika aku tidak berjanji pada seseorang, aku pasti tidak akan mebuang-buang waktu seperti hari ini,” ujar Pak Ilham lalu bangkit dan disusul oleh Karin.

“Pak Ilham!” ujar Karin berhasil membuat pergerakan Pak Ilham berhenti, “saya mohon maaf telah mebuang-buang waktu Anda, tapi saya harap Anda tahu bahwa jika ada sekecil apapun kesempatan untuk menyelamatkan Dream Glow, tak perduli sekecil apapun kesempatan itu, saya pasti tidak akan menyerah. Saya memohon pada Anda,” ujar Karin diakhiri dengan membungkukan badannya sedikit untuk sekalian pamit undur diri.

Karin pun kemudian mengambil tasnya untuk pergi. Tiba-tiba

“Mungkin, jika kau dapat berhasil menjual semua sisa barang sebesar 100 juta, sebelum barang-barang itu diturunkan dari rak pajangan, aku akan mempertimbangkan perpanjangan kontrak, dan melanjutkan kerja sama kita,” ujar Pak Ilham dan sedikit membuat Karin senang.

Flashback off

“Sejujurnya, mbak, aku menggunakan cara yang licik. Tapi hal itu bukan hal yang utama. Yang penting sekarang adalah kita berhasil membuktikan pada Pak Bara bahwa tim kita ini bukan tim tanpa kemampuan seperti yang dipikirkan semua orang. Kita harus menghargai 6 bulan ini dan membuktikan bahwa kita dapat mempertahankan Dream Glow. Dengan begitu kita tidak akan dianggap remeh oleh semua orang,” ujar Karin panjang lebar. Anggota tim yang lain yang mendengarkan penuturan Karin pun hanya menganggukanggukan kepalanya.

“Hebat! Berikan tepuk tangan untuknya!” ujar Nadya sambil bertepuk tangan dan diikuti oleh yang lain, sedangkan Karin hanya tersenyum menanggapinya.

“Karin baru saja bergabung dengan Tim Penjualan 3, tapi keberhasilannya sudah menakjubkan. Apa sebaiknya kita mentraktir dia makan siang?” Ujar Nadya pada anggota yang lain.

“Aku setuju!” jawab yang lain serempak. Sedangkan Karin hanya tersenyum lalu menggelengkan kepalanya.

“Kalian tidak perlu melakukan itu. Bagaimanapun, kasus One Farma adalah kasus yang aku ambil alih. Lagipula, Mbak Sekar belum kembali dari cutinya. Aku menghargai niat baik kalian, tapi aku rasa itu tidak perlu.” Tutur Karin sedangkan yang lain hanya mengiyakan sambil mengangguk-anggukan kepala.

My Boss to My BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang