Sekarang jam istirahat, aku bersama heong hyeomi sedang berada di kantin, seperti biasa aku dan hyeomi akan membahas apa saja yang terlintas di pikiran kami
Banyaknya siswa juga menyapaku dan hyeomi saat mereka melewati kami, sudah kubilang kan aku ini terkenal
Hyeomi menghabiskan makanannya dengan cepat, sementara aku masih tersisa setengah, tak ada yang berbicara di Antara kami saat makan kali ini, tidak biasanya seperti ini
Sampai makanan heong hyeomi habis dan ia mulai membuka pembicaraan, sementara aku masih sibuk dengan makanan ku
"Aku ingin cepat lulus dan menikah dengan kak lucas huuu" ucapnya, aku yang mendengar tak bisa tak tersenyum, kak Lucas dan hyeomi mereka adalah pasangan yang sangat romantis, bahkan sejak junior high school dulu
Aku benar-benar iri TT
"Apa kau tidak ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang tinggi?" Tanyaku
Ia menggeleng kuat
"Kata kak lucas, saat kami sudah menikah nanti, aku hanya akan mengurus keluarga kami dengan baik, aku akan menjadi ibu rumah tangga dan istri yang baik ahh aku benar-benar menantikannya" ucapnya menjelaskan dengan semangat
Aku benar-benar iri, apa jika aku pacarannya kak Lucas aku juga akan sebahagia hyeomi?
Ahh aku jadi ingat hubunganku dengan kak taeyong
"Benarkah? Wahh aku sangat iri " ucapku, dia membalas dengan tertawa
"Hey, apa kau berharap kau dan kak taeyong akan menikah?" Tanyanya, wajar saja sahabat ku sendiri menanyakan hal itu, karna hubungan ku dengan kak taeyong selama ini tidak terlihat serius dan meyakinkan
Aku menatapnya sekilas, tak tahu mau menjawab apa, aku sendiri tak yakin dengan hubunganku ini, walau memang sudah terjalin lama
"Aku memang berharap, tapi aku tak yakin" ucapku tersenyum getir
"Jika dia bukan jodohmu, aku yakin kau akan mendapatkan lelaki yang jauh lebih baik di bandingkan kak taeyong" ucapnya memelukku padahal kami sedang berada di kantin saat ini, tapi begitulah sahabat ia tak akan melihat tempat untuk bisa menenangkan sahabatnya
"Aku tak apa sungguh" ucapku mantap, sambil melepaskan pelukan kami kemudian memberinya seulas senyum
"Ran-ie apa kau akan tetap baik-baik saja setelah mendengar ini, tapi aku hanya tidak ingin sahabatku terus di bodohi" ucapnya menatap mataku dalam, dengan alisnya yang bertaut sempurna menampakan mimik kesedihan dan ke khawatiran
Aku menatap balik ia dengan wajah bingung, sungguh aku benar-benar tak mengerti apa yang ia katakan, namun perasaanku mengatakan jika hal itu buruk
"Ada apa mi-ah?" Tanyaku
"Jujur saja, aku pernah melihat kak taeyong sedang berkencan dengan seorang gadis di sebuah restoran dan itu terjadi beberapa kali" ucapnya sedih
Aku menatap nya, kemudian tersenyum paksa, air mata ku seakan tak bisa ku tahan untuk tidak keluar, padahal ini sedang di kantin
Aku memilih berdiri dan berjalan keluar kantin dengan satu tanganku yang setia menutup sebagian wajahku
Banyak yang menyapaku, aku hanya membungkuk untuk membalas sapaan mereka karna jika aku mengeluarkan suara sudah pasti itu adalah isa-kan
Aku berjalan menuju toilet, ternyata hyeomi mengikuti ku dari belakang, air mataku yang sedari tadi ku tahan dengan sangat keras, sekarang mengalir keluar dengan sangat deras
Hyeomi memelukku aku menangis dalam pelukannya, duniaku seakan hancur
Jangan katakan aku lemah, jika aku bertanya kepada kalian, gadis mana yang tidak menangis saat mengetahui pacarnya berkencan dengan gadis lain, sementara ia dan pacarnya sudah berpacaran bertahun-tahun namun tak pernah sekalipun ada kencan dalam hubungan mereka?
Bahkan, ia tak pernah mengucapkan sebuah kata romantis selama hubungan kami berjalan, mengirimku pesan? Ia tak pernah, tahu nomorku saja dia tidak, kurasa
Lalu apa yang special dari hubungan kami? Jawabanya TIDAK ADA
Tidak ada yang spesial dari hubungan kami, kami hanya seperti orang asing yang memiliki suatu ikatan, namun sama-sama tidak peduli dengan ikatan tersebut,ahh tidak tidak, maksudku, hanya kak taeyong yang tidak peduli sementara aku? Terus memikirkan dan bertahan dengan hubungan ini
Aku berfikir apakah kak taeyong benar-benar mencintai ku? Atau ia selama ini hanya memanfaatkan ku? Tapi aku sama sekali tak terasa dimanfaatkan, bahkan ia tak pernah meminta apapun dariku
Sebenarnya bukan hanya hyeomi saja yang pernah melihat kak yuta dengan seorang gadis, aku juga pernah melihatnya
Saat itu aku berfikir jika gadis itu adalah sepepu atau saudara kak taeyong
"Ran-ie" ucap nya
Aku melepas pelukan kami, menatapnya sendu lalu memberinya seulas senyum yang ku paksa di tengah kesedihan hatiku dan mengatakan "aku tak apa hyeomi"
"Kau menyakiti dirimu sendiri ran-ie" ucapnya kemudian berbalik berjalan keluar dari toilet
Aku tahu ia marah padaku karna aku wanita yang bodoh, yang rela dan hanya diam saja saat mengetahui jika kekasihnya memiliki hubungan lain, aku sadar, sedari awal hyeomi memang tak suka hubungan ku dengan kak taeyong
Lalu apa yang harus ku lakukan?
Aku melihatnya berjalan semakin cepat dan meraih kenop pintu toilet
Aku sedikit berteriak "lalu apa yang harus ku lakukan? Apa yang yg harus ku perbuat? Apa yang harus kulakukan hyeomi-ah? Apa?" Aku terduduk lemah di lantai toilet, pernyataan ini semakin membuatku menangis, aku tak bisa menahannya lebih dalam,rasa sakit ini sudah tak bisa ku-tahan lebih lama, aku tahu aku tak bisa berbuat apa-apa karena aku seorang gadis lemah
Tapi aku sedikit bersyukur karna hyeomi tak jadi meninggalkan ku, ia berbalik, berjongkok di depan ku, memegang kedua pundakku kuat, ia menatap dalam mataku, kemudian ikut menangis dan berkata "akhiri saja yiran-ah"
Kalian tau? Saat mendengar kata itu, hatiku sakit, aku juga merasa takut
Walau selama ini aku dan kak taeyong tidak pernah romantis, bahkan kami jarang bertemu, bisa dihitung walau satu sekolah, aku dan kak taeyong hanya berbicara kurang lebih 8 kali dari pertama bertemu hingga sekarang
Tapi kenapa? Kenapa rasa ini untuknya tumbuh semakin besar dan mendalam? Hingga membuat ku tak rela melepaskannya dan harus merasakan sakit ini dalam kesendirian?
Aku menunduk, tersenyum pahit dengan air mata yang masih setia menetes, tangisanku semakin menjadi jadi "sea-adainya aku bisa hyeomi-ah, andai saja aku bisa hiks!" Ucapku
"Aku tak bisa melakukannya hyeomi-ah aku tidak bisa, aku sudah jatuh terlalu dalam padanya, aku sudah sangat mencintainya hiks hiks apa yang harus kulakukan, hyeomi-ah" tanyaku padanya
Ia semakin menangis, memelukku mengusap punggungku hingga aku merasa sedikit tenang
"Yiran apa kau tahu? Jika kau tidak ingin mengakhirinya maka siapkan hatimu untuk dihancurkan dimasa depan!!" ucapnya kemudian berdiri, ia juga membantuku bangun dari duduk
Aku menatapnya bingung masih ditemani air mata dan segukan
"Karna siap tidak siap dia yang akan mengakhiri nya" Ucapnya tersenyum lembut padaku
Aku menatapnya, tidak terkejut karna aku memang sudah memperkirakan hal tersebut akan terjadi,namun hal itu mampu membuat hatiku bagai ditusuk beribu pisau, kau tahu arti dari kita memiliki harapan namun itu palsu?
Setidaknya biarkan aku memiliki sedikit waktu lagi bersamanya ah tidak mengharapkannya, biarkan aku egois untuk sekarang, sebentar saja, biarkan aku egois pada diriku sendiri dalam waktu sebentar!
_______________________
Voment juseyoo
KAMU SEDANG MEMBACA
[MBAS]
Fanfiction"ayo putus, Kau tahu alasanya!" Dia mengangguk kemudian pergi dengan tubuh yang bergetar ______________ "Pertama, jangan sentuh apapun yang bukan milikmu, hanya status, bukan berarti kau berhak atas segalanya" ucap lelaki itu padanya, ia mengangguk...