Semua orang yang berada diruang tengah sedang menunggu sambil menatap layar laptop dengan begitu tegang dan serius. Menunggu hasil tes lulus atau tidaknya Zhea di Universitas Pelita Harapan nanti."Zhe, kalo lo lulus, lo traktir gue bakso sampe seminggu ya!" celetuk Shasya kemudian, membuat semua pasang mata langsung teralih kearah gadis itu.
"Waduh, seminggu mah cuma tujuh hari." sambung Bik Desi tiba-tiba.
"Lah iya, Bibik kira lima puluh hari apa?" jawab Shasya sambil terkekeh.
"Ya kagak, maksudnya tuh Bibik juga mau di traktir sama Non Zhea. Biar adil. Iya kan Non?" Bik Desi mencolek lengan Zhea pelan.
"Nggak ada duit." jawab Zhea enteng.
"Yaudah. Kalo anak Papa lulus kuliahnya. Papa yang bakal traktir bakso satu rumah ini. Gimana setuju nggak?" ucap Decky, Papa kandung Zhea dengan seru, "Tapi cuma satu hari aja. Tapi sepuasnya, sekenyang mungkin. Ya, kalo kenyang jangan dipaksa mau nambah." lanjutnya sembari terkekeh.
"Setuju dong!" jawab semua orang yang ada diruang tengah ini dengan serentak.
"Kalo makan aja pada semangat semua.." cibir Decky kemudian.
Pengumuman hasil tes kemarin akan diumumkan melalui internet pada jam dua siang nanti. Dan ini masih menunjukkan pukul satu lewat empat puluh menit, jadi tinggal menunggu waktu dua puluh menit untuk hasil lulusnya nanti.
"Semoga Zhea lulus ya Ma, Pa," lirih Zhea kepada kedua orang tuanya.
"Iya, Mama yakin kamu pasti lulus. Karena anak Mama yang satu ini memang bener-bener belajar dengan tulus!" jawab Vinda memberi semangat kepada Zhea.
"Pasti. Pasti lulus!" sambung Decky ikut menyemangati, "Mau satu permintaan apa dari Papa kalo kamu lulus? boleh minta apa aja."
"Apa aja Pa?" balas Zhea antusias, "Ehm, nanti deh Zhea mikir dulu, oke Pa?"
"Oke. Tapi kalo lulus ya.. kalo nggak ya nggak."
Sembari menunggu dua puluh menit kedepan, semua orang yang berada diruang tengah masih menunggu hasil tes itu dengan serius. Walau ada yang membuka acara televisi sembari menghilangkan rasa bosan masing-masing dengan menonton tv. Ada juga yang memainkan ponsel, dan sibuk sendiri sembari menunggu waktunya tiba.
"Lima menit lagi!" seru Zhea kemudian.
"Kayaknya udah nggak sabar calon bu dokter nunggu hasil tes nya.." sindir Vinda sembari menyengir.
Zhea menyeringai lebar, "Semoga ya Ma."
Tak lama kemudian, waktu sudah menunjukkan pukul dua siang dengan tepat. Zhea langsung memasukkan link dari Kampus tersebut. Dan hasil seluruh nama yang lulus sudah tertera dengan jelas dilayar laptopnya.
"Bismillah.." ucap Zhea pelan.
Semua orang diruang tengah diselimuti rasa yang amat tegang, dan hasilnya..
Zhea lulus.
Zhea merasa senang, amat senang. Air matanya jatuh tanpa sengaja, mengartikan kalau air mata itu adalah air mata bahagianya hari ini.
"Yes jadi ditraktir makan bakso oleh Tuan!" seru Bik Desi kemudian, "Wah, Non selamat!"
Semua orang yang ada disini memberikan selamat kecil kepada Zhea atas diterimanya ia di Universitas Pelita Harapan dengan Fakultas Kedokteran.
"Andra lulus Sya dengan fakultas ekonomi." ucap Zhea memberitahu Shasya.
Shasya langsung menatap layar laptop milik Zhea, "Oh ya? lo seriusan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia, 'Athalla' [END]
Novela Juvenil[PLAGIAT DILARANG MENDEKAT] # 1 - Zhea # 5 - Athalla # 11 - storylove Bercerita tentang kisah seorang gadis yang tiba-tiba ditembak oleh pria tampan, yang dijuluki sang kapten futsal disekolah nya yang dikenal sifat nya cuek dan dingin. Saat gadis...