Matahari malu - malu mengintip di ujung senja,
Sudahkah Rembulan muncul menggantikan hadirnya?
Langit bertabur rona oranye mengiyakan,
"Rembulan sudah sejak tadi duduk di singgasana, kamu sudah boleh pergi" katanya.Matahari malu-malu mengintip pada permulaan fajar,
Rembulan masih duduk dengan anggunnya,
Didekatinya rembulan secara perlahan kemudian dia hilang,
Meninggalkan Matahari menyinari langit dan bumi,
sendirian.Ketika Matahari memimpikan Gerhana,
apakah Rembulan menginginkannya juga?
YOU ARE READING
Untuk : Kekasih (yang selalu kupertanyakan)
PoetrySekumpulan pertanyaan - pertanyaanku untukmu yang selalu saja kelu dan berakhir di draft.