Dewi malam menyinar.
Gemintang merebak membentuk kesatuan galaksi.
Cengkerik bersahutan, kasmaran di pucuk cemara.
Alangkah menawan musim semi.
Tapi tidak bagi gadis bersurai hitam.
Yang memilih memejam di bawah sakura.
Menyelam dalam kenangan pahit.
Antara lintas tahun yang puakang.
Meski dingin menikam.
Sedikitpun dara muda berparas ayu itu enggan beranjak.
Terlarut sedalam-dalamnya.
Sungguh kenangan yang menyesatkan.
Hatinya begitu sunyi.
Kering, lantas pasrah di tangan ilahi.
Daun kering bersahutan.
Menimbulkan nyanyian mencekam.
***
26 Desember 2019, Kamis.
Bellananda
KAMU SEDANG MEMBACA
Puisi
PoetryCuma kumpulan kata yang menyatu jadi kalimat. Cuma tumpukan kalimat yang berbaris menciptakan emosi singkat. Emosi yang memporak-porandakan hati. Tidak begitu istimewa, tapi perpaduan bumbu yang tergolong biasa akan menjadikannya sebuah hidangan yan...