chapter 4

10 1 0
                                    

" lo mau bareng sama gue?" argia menawarkan tumpangan untuk alyah.

alyah kaget dengan penawaran argia "lo lo seriusan ngajak gue bareng?, gue lagi ga mimpi kan?" tanya alyah yang terkejut.

Argia hanya diam dengan muka datarnya dan berkata "jawaban lo di tentuin hanya 2 kata, ya atau tidak?"

Alyah masih bingung jawaban apa yang harus dia beri ya atau tidak, kalau ya berarti alyah harus pulang bersama argia, kalau tidak berarti alyah tidak akan bisa pulang.

"oke deh gue pulang sama lo,m makasih ya" argia hanya mengangguk mendengar alyah berterima kasih dengannya.

****

mereka berdua sudah sampai di parkiran motor sekolah. langut sudah mendung, sekolah pun sudah sepi tinggal mereka berdua, OB, dan pa satpam.

"nih helmnya" memberi helm kepada alyah.

"lo tiap hari bawa helm? tapi kan lo sendiri ke sekolah" tanya alyah heran

" gue tiap pagi itu anterin adik gue sekolah di SD Cendikia, tapi kalo pulang kita beda, dia di jemput supir rumah" jelas argia pada alyah, alyah hanya mengangguk dan ber'oh' ria.

" ayo naik, atau gue tinggal" argia mempertegas katanya karena alyah dari tadi hanya diam.

" iya gue naik galak bener"

****

" rumah lo di daerah mana al?" tanya argia

"tuh tuh belok kanan langsung ke perumahan sawangan depok" 

argia mempercepat motornya karena langit sudah benar-benar gelap dan mendung, gerimis pun menyertai mereka, argia tidak bisa melanjutkan perjalanan karena terpaksa harus berhenti  karena hujan semakin deras.

tepat di belokkan perumahan ada angkringan kecil biasa, argia dan alyah berhenti disitu.

"kita neduh dulu di sini ya, hujannya deras banget" teriak argia kepada alyah karena suaranya akan kalah di banding suara hujan.

"iya gi gapapa, daripada nanti basah bajunya". Argia dan Alyah pun masuk ke dalam angkringan itu dan memesan mie dan teh.

" lo laper ga? kalo lo ga laper, biar gue aja yang pesen mie nih" lagi-lagi argia menawarkan sesuatu hal ke alyah.

"iya gue laper banget hehe, mau ya mienya satu. mie goreng ya" argia terkekeh melihat alyah seperti itu.

" bang, mie gorengnya dua ya, sama teh panasnya dua" argia pun memesan.

" siap gan" kata abang mie.

"emm gi, kalo boleh tau adik lo kelas berapa?" 

" adik gue kelas 2 sd, kenapa lo juga ada adik di sana?" tanya argia

" gue ga punya adik, gue punya nya abang, lo tau malik kan?, itu abang gue"

argia yang hanya diam tiba-tiba melihat ke arah alyah "lo adik nya bang malik?"

" iya, nyebelin banget tuh orang, tapi dia aslinya baik kok cuma sifat brandalannya aja yang gabisa diilangin."

mie dan teh mereka pun sudah jadi dan mereka makan dalam diam.

"hujannya udah berhenti nih, ayo pulang" ajak alyah

"bentar ya gue bayar dulu" argia ingin membayar makanan, tetapi alyah menahan tangannya "gue aja yang bayar, lo kan udah anterin gue pulang" alyah ingin membalas budi.

" gue aja, lo tunggu di motor" argia meninggalkan alyah yang tengah menatapnya.

****

mereka pun sudah sampai di perkarangan rumah alyah, alyah pun turun dari motor dengan hati-hati dan memberi helmnya kepada argia.

"makasih ya gi"

"iya sama-sama" jawab argia sambil menaruh helmnya di jok motor

" rumah lo pasti jauh ya?" tanya alyah

"lo tau rumah putih yang di ujung itu?" mata alyah melihat arah yang di tunjuk oleh argia dan mengangguk " tau, itu rumah orang" jawab alyah polos.

" itu rumah gue bodoh" jawab argia dengan raut muka sama yaitu datar.

alyah yang mengetahui itu langsung kaget dan menganga, tidak menyangka dia tetanggaan dan satu komplek dengan argia.

" berarti kita tetanggan dong ya?"

" iya kita tetanggaan haha" argia terkekeh

" lo manis kalo ketawa" kata alyah.





#happy reading <3

#sisil<3

ALYAH.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang