get greeting

45 3 0
                                    

flash back on

     "Ay" panggil Sinta -teman sekelas Haira- yang dipanggil pun menoleh
*Ay adalah nama panggilan Haira ketika di pondok.

     "Anti dapet salam noh" lanjut Sinta

"Salam? Dari siapa dah?" tanya Haira

"Riyan" Jawab Sinta

"Riyan? Riyan siapa?" Tanya Haira lagi. Iya merasa tak asing dengan nama itu..

"Ahmad Riyan Hafidz" deg nah kan.

"Eh, paan si" elak Haira

"Yeee,, dikasi tau juga. Makasii sintaaa cantik.. gitu kek" ujar Shinta menirukan suara rayuan nya.

"Iya iyaa,, makasii sintaaa cantik" balas Haira menirukan nada bicara Shinta.

"Eh ngomong-ngomong, emang anti dari kapan deket sama Riyan?"tanya Shinta

"Eh, apa sih sin, ana tuh ga deket sama dia"

"Elleeh,, ga deket tapi disalamin. Gimana sii"

"Bener shintaaaa ana tuh ga deket sama dia, nih ya ana ceritain" Haira menarik tangan Shinta menuju bangku yang ada di dekat sana.

"Jadi?" Tanya Shinta setelah duduk.

"Jadi tuh, waktu ana pulang kemaren, ana ngechat dia. Sumpah deh ana ngechat dia bukan maksud apa apa, ana cuma mau nanya tentang program Tahfiz diputra" jelas Haira, Shinta hanya manggut-manggut mendengarkan.

"Udah sii ana cuma nanya nanya aja tentang itu, ana juga baru sekali itu chatan sma dia. Makanya ana kaget pas anti bilang gitu" Shinta mengerti apa yang terjadi sekarang.

"Ay, tau ga?"

"Apa?"

"Riyan itu lagi deket sama anak kelas kita. Ana sih ngasih tau aja nih ya, takutnya anti malah dibilang pelakor kan ribet lagi nanti urusannya" jelas Shinta.

"Iya ana tau ko. Awalnya kan ana ga tau kalo dia itu yang pidato dikelas kita waktu ituu" jelas Haira, "ana tau kalo yang pidato itu Riyan yang deket sama Anisa, tapi ana ga tau kalo yang ana chat si Riyan"

"Yaudah lah gausah difikirin, kita ini masih remaja, belum paham betul sama cinta cintaan, paling si Riyan cuma suka aja sama anti" ujar Shinta menenangkan.

"Yaudah iyaa,, udah yuu, bentar lagi Maghrib. Mending kita kemasjid sekarang. Takut bagian ibadah nyamperin kita disini" ajak Haira. Shinta pun setuju dengan ajakan Haira.

Flash back off

     Haira melewati hari harinya seperti biasa, kegiatan belajar mengajar masih terlaksanakan sebelum UN dimulai.

     Saat itu, Haira melewati koridor kelas ketika ingin menuju kelasnya di 9A. Ketika ia melewati kelas 9D, samar samar ia mendengar namanya disebut 'Oh, ini yang namanya Haira ituu? Yayaya' ketika Haira menoleh ke arah suara, disana dia melihat ada Anisa dan teman temannya. Bukan, itu bukan suara Anisa. Tapi itu suara temannya yang kalau tidak salah bernama Hera. Ketika Hera melihat Haira yang menoleh ke arahnya, Hera berkata kepada Anisa "Nis, bedanya Palkor sama pelakor itu apa sii?" Anisa tak menjawab, ia memalingkan wajahnya dari haira.

"Kalo Palkor itu pembohong, tapi kalo Pelakor itu singkatan dari perebut laki laki orang" Jawab Jida salah satu teman Anisa. "Ooo, gitu ya Daa, paham nih gua sekarang" balas Hera menggunakan bahasa lo gua-nya.

     Peraturan yang diberlakukan di pesantren Haira sangat ketat, salah satunya berbahasa setiap waktu. Jadi, jarang sekali ada santriwati yang berbicara menggunakan bahasa LG kalau tidak mau berurusan dengan bagian bahasa.

     Tak lama Haira sampai kelas, bel masuk berbunyi seluruh santriwati memasuki kelas mereka masing masing. Tak terkecuali Annisa yang memasuki kelasnya di 9A dengan ekspresinya yang seolah olah tak melihat ada Haira disana. Padahal Haira duduk di kursi paling depan hingga siapa pun yang masuk, pasti melewatinya.

Hairaa🍁Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang