Irene membuka matanya. "Eeuungghhh..." Ia menyadari sesuatu.
"Aku masih di kantor." Ucapnya pelan menatap sekeliling.
"Sudah bangun, putri?" Irene menoleh kearah pintu, Sehun disana.
"Kenapa kau membiarkanku tidur di kantor?"
"Aku tidak tega..." ucap Sehun meletakkan sarapan Irene di meja.
"Makanlah, lalu bersiaplah. Aku sudah siapkan baju gantimu." Ucap Sehun keluar dari kamar.
Irene diam disana. "Mungkin aku memang butuh istirahat."
***
Irene kembali ke ruangannya. Pekerjaan masih banyak. "Irene-ah!" Pekik Joy lagi-lagi datang.
"Joy, ini masih pagi..." ucap Irene. "Maaf... Aahh... Iya. Aku membawa makanan. Ini untukmu." Ucap Joy memberikan satu tas kecil penuh makanan.
"Ini terlalu banyak..." ucap Irene. "Aku tak ingin kau kurus. Makanlah. Disitu ada banyak varian rasa, aku memisahkan yang coklat karena terlalu berbahaya untukmu. Aku biarkan lebih banyak stroberi." Celoteh Joy ramai.
"Arra-yo... Sudah. Kembalilah bekerja. Pasti kumakan. Terimakasih ya." Ucap Irene.
"Ne... Sampai jumpa, Irene-ah..." ucap Joy melangkah menjauh.
Irene menghela nafas panjang. Astaga wanita itu. "Ya sudahlah." Ucapnya kembali menatap layar komputernya disana.
***
Sehun melangkah kearah ruangan Irene. "Sehun-ah..." panggil seseorang membuat Sehun berhenti. "Irene..."
"Kau mau kemana?" Tanya Irene menatap Sehun yang diam disana.
"Aku mau ke ruanganmu." Ucap Sehun. "Untuk apa?" Tanya Irene.
"Apa salah ingin melihat kekasihnya sebentar, hhmm??" Tanya Sehun. Irene tersenyum menggeleng.
"Aniya... Maksudku, pekerjaanmu sudah selesai?" Tanya Irene.
"Sudahlah... Aku bisa mengerjakannya lagi nanti. Aku butuh hiburan." Ucap Sehun.Irene menggeleng mendahului Sehun.
"Kau darimana?" Tanya Sehun mengikuti Irene. "Dari ruang Manager. Mengambil yang kubutuhkan." Ucap Irene.
"Kau bisa menyuruh orang mengambilnya. Tak perlu kesana." Celetuk Sehun. "Itu tidak sopan, tuan." Ucap Irene.
"Suho menggodamu?" Tanya Sehun menyelidik. "Tidak. Biasa saja. Tak perlu cemburu, tuan." Ucap Irene menoleh menatap Sehun cepat.
"Bu-bukan itu... dan berhentilah memanggilku tuan." sergah Sehun mencebik. Irene tertawa kecil.
Sehun jarang ke ruangan Irene. Hanya sesekali jika ia sempat seperti saat ini.
"Kau mau?" Tanya Irene. "Apa itu?" Tanya Sehun. "Banyak... Permen, marshmallow... Joy yang membawakannya untukku." Ucap Irene.
"Mentang-mentang ini bulan Halloween?" Tanya Sehun mengambil satu bungkus marshmallow disana.
"Mungkin. Tak apa. Aku menyukainya." Ucap Irene. Sehun manggut-manggut diam.
Matanya lalu beralih ke tubuh Irene. "Pakaianmu... Pas, bukan?" Tanya Sehun.
Irene menunduk menatap pakaiannya. Setelan dress dan kemeja untuk outer, itu bagus.
Irene mengangguk, setuju. "Iya. Aku menyukainya." Ucapnya tersenyum menatap Sehun.
Irene mengaku, selera Sehun bahkan lebih baik darinya.
Sehun mengelus kepala Irene pelan. "Bagus..." ucap Sehun. "...lain kali aku akan membelikannya lagi untukmu." Ucap lelaki itu duduk diatas meja.
Irene mendongak, "Tidak perlu. Pakaianku sudah penuh di lemari. Lagi pula tidak semua kugunakan. Sayang jika hanya tersimpan di lemari nantinya." Ucap Irene pelan.
"Sssshhh... Tak boleh menolak. Jika kuberi, maka kau harus menerimanya. Paham?"
Irene mencebik.Sehun memang keras kepala. "Iya.." ucap Irene lemas.
"Menggemaskan sekali..." ucap Sehun.
***
Seulgi berjalan pelan kearah ruangan Irene. "Seulgi...!?" Panggil seseorang membuat Seulgi menoleh.
"Kai?" Lelaki itu berlari mendekat. "Ada apa?" Tanya Seulgi.
Kai menggeleng. "K-kau sudah makan siang?" Tanya Kai.
"Belum. Aku ingin ke ruangan Irene dulu. Memberikan laporan. Kau mau menunggu?" Tanya Seulgi.
"T-tentu... Tidak masalah." Ucap Kai.
Seulgi mengangguk. Kai mengikuti Seulgi dari belakang."Irene..." panggil Seulgi mengetuk pintu.
Irene menyadari kedatangan seseorang. "Hai... Seulgi... Masuklah." ucap Irene bangkit meninggalkan Sehun disana.
"Oh ada Tuan Sehun?" Tanya Seulgi menatap Sehun. Irene tersenyum, "Ada apa?" Tanya Irene.
"Laporanku." Ucap Seulgi. "Okey, kau mau kemana?" Tanya Irene.
"Makan siang." Ucap Seulgi. "Sendiri?" Tanya Irene. Seulgi menggeleng.
"Ada Kai." Ucap Seulgi.
Irene mengangguk. "Enjoy your lunch. Aku takkan mengganggu." Goda Irene.
Seulgi mencubit lengan Irene pelan lalu berbalik menjauh.
"Ada apa?" Tanya Kai. "Tidak... Hanya Irene." Ucap Seulgi. Kai manggut-manggut.
Seulgi dan Kai hanya saling diam. Tak banyak bicara, padahal Seulgi tahu persis jika Kai adalah orang yang banyak bicara.
"Kenapa diam?" Tanya Seulgi. Kai menggeleng, "Tidak apa..." ucap Kai.
Mereka tiba di kantin cepat. "Mau duduk dimana?" Tanya Seulgi.
Kai menoleh kearah tempat kosong dekat jendela. "Disana..." tunjuknya kearah tempat itu.
Seulgi mengangguk. Mereka cepat duduk berhadapan disana usai memesan makanan. "Seulgi-ssi..." panggil Kai.
Seulgi menoleh menatap Kai disana. "Ya?" "Aku ingin mengatakan sesuatu...
- TBC
YOU ARE READING
PSYCHO
RomanceApa yang harus kulakukan padamu? Bagaimana cara mengendalikanmu? Kau sangat memahamiku dan memegang seluruh kendali atas diriku. Dan aku juga melakukan yang sama...